Satu jam menuju acara besar itu menjadikan Rindu lima belas menit sebelumnya lebih baik menunggu daripada harus terlambat, Rindu yang duduk paling depan karena tinggal satu kursi diisi dirinya sendiri.
Ini adalah kali pertama bagi Rindu untuk bertemu dengan beberapa bos besar di perusahaan asing maupub lokal, mama Widya mencoba menghubungi Danu maupun Tono/Tito.
Dengan memastikan sudah berangkat mama Widya cukup tenang karena sang menantu lebih cekatan maupun disiplin ketimbang Sonya yang dimandatkan untuk menemani Rindu malah sebaliknya, semua kursi itu kini sudah terisi dengan peserta berisikan bos-bos perusahaan ternama dan hanya berjumlah lima diantara perwakilan Indonesia salah satunya perusahaan mama Widya yang diambil dari Rindu.
Banyak orang kagum akan kecantikan maupun keistimewaan Rindu yang sudah memiliki perusaahan diusia muda, tetapi ia menolak apresiasi tersebut karena semua yang dipunyai murni bukan usahanya melainkan mertuanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com