webnovel

Last Love(Indonesia)

Kanaya bekerja sebagai chef di rumah Alex. Pria ini sangat dingin dan selalu berdebat dengan Kanaya awalnya tetapi seiring dengan berjalannya waktu Alex jatuh cinta dengan Kanaya. Namun dia gengsi untuk mengungkapkan perasaannya sehingga pada akhirnya Alex menyesali perbuatannya setelah dia melihat Kanaya menikah dengan Dirga. Semenjak peristiwa itu Alex memutuskan untuk menikah dengan wanita lain agar dia bisa melupakan Kanaya. Setelah 5 tahun kemudian, Kanaya dan Alex kembali dipertemukan. Kali ini keduanya menyandang status janda dan duda. Alex meyakini jika Kanaya adalah cinta sejatinya, mala dari itu dia tidak ingin menyesal kedua kakinya sehingga Alex mengungkapkan cintanya pada Kanaya. Namun, di hari pernikahan Alex dan Kanaya, Dirga datang kembali untuk memohon kepada Kanaya agar memaafkan kesalahannya karena menceraikan Kanaya dengan terburu-buru atas tuduhan perselingkuhan. Akankah Kanaya kembali dengan Dirga atau memilih Alex menjadi pasangan terakhir dalam hidupnya? ikuti kisahnya di instagram ya @f3.134

Ficee · Urban
Not enough ratings
5 Chs

Pertemuan pertama Alex dan Kanaya

Selamat membaca

Kanaya harus bekerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Orang tuanya meninggal saat dia berusia 18 tahun. Harta warisan Ayahnya habis dijual untuk membayar hutang Ayahnya.

Suatu hari Kanaya mendatangi kantor besar untuk mengikuti proses interview tetapi dia gagal mengikutinya karena sebuah kecelakaan kecil menimpanya. Sebuah mobil melaju dengan kencang sehingga membuat bajunya kotor karena kecipratan becek.

Kanaya menghampiri pengembudi mobil tersebut untuk meminta pertanggung jawaban.

Pria itu bernama Alexander Alberto. Cucu dari Albert yaitu pewaris tunggal keluarga Alberto. Dia adalah CEO dari perusahaan yang didatangi oleh Kanaya untuk mengikuti proses interview. Alex tinggal bersama kakeknya. Sikapnya yang dingin membuat stafnya sangat segan dengannya kecuali Ronal dan Arabella, teman dekatnya.

"Woi buka! Lo harus tanggung jawab sekarang!" Kanaya mengetuk kaca jendela mobil milik Alex.

Pria bersetelan jas itu turun dari mobil. Dia tak menghiraukan ucapan gadis malang itu. Dia berjalan menuju ke ruangannya. Namun Kanaya masih bersi keras meminta pertanggung jawaban pada pria itu.

"Eh elo mau ke mana? tanggung jawab dong lo!" pekik Kanaya.

Alex menghentikan langkahnya, "Saya sibuk."

"Dasar pengecut lo!"

Alex berbalik menghampiri Kanaya, "Sebaiknya anda pergi dari sini!" ucap Alex dingin.

"Kalau gue gak mau pergi, lo mau apa? Pokoknya elo harus tanggung jawab. Gue gak mau tau!" Kanaya mengikuti langkah Alex.

"Security, tolong usir dia dari sini!" pinta Alex

Petugas keamanan mengangguk lalu menjalankan perintah bosnya.

"Sebaiknya, Mbak pergi dari sini,"

pinta petugas keamanan.

"Saya mau minta pertanggung jawaban dari pria itu?"

"Dia membuat baju saya basah. Sebenarnya saya ingin mengikuti interview sebagai asisten tapi baju saya kotor, " gumam Kanaya sambil menangis.

Pak satpam menyarankan agar Kanaya membersihkan bajunya di toilet sekarang. Kanaya setuju, lalu dia mencuci bajunya di toilet.

Di sisi lain, Alex dan Ronal mewawancarai kandidat. Dalam wawancara terakhir, Kanaya masuk ke ruang interview. Dia bertemu dengan Alex.

"Elo," Kanaya menunjuk ke arah Alex.

"Ya, saya disini. Apa yang sedang anda lakukan di sini?"

"Jangan bilang kalau," Alex menggantungkan ucapannya.

"Anda sangat kotor. Anda tidak punya kesempatan untuk bekerja di sini. Tinggalkan kita sekarang! " ujar Alex. Dia tak menyangka kalau dirinya kembali bertemu dengan Kanaya.

"Enggak! Baju gue kotor karena elo, " bantah Kanaya.

"Ujang. Tolong bawa pergi perempuan ini dari sini!"

"Anda harus memberi saya waktu untuk wawancara." Kanaya masih berdiri di depan Alex untuk meminta kesempatan seperti kandidat lainnya.

Alex berdiri lalu berjalan di samping Kanaya.

"Anda itu siapa? Berani sekali memerintahkan saya. Jangan harap anda itu bisa bekerja di kantor saya. Apakah menurut anda kantor ini akan menerima Anda? Anda salah! Tinggalkan kita sekarang! " Alex memanggil keamanannya untuk menendang Kanaya.

"Kenapa lo benci dengan dia?" Tanya Ronal

"Gak! Gue gak suka dengan dia. Pagi-pagi udah buat gue gak mood, " sahut Alex lalu keluar dari ruang rapat.

Ronal mengusap wajahnya, "Cewek itu cantik, tapi sayangnya gue gak punya power," batin Ronal. Dia bergerak menuju meja kerjanya.

Akhirnya security berhasil membuat Kanaya meninggalkan kantor Alex. Di tengah jalan, Kanaya menemukan seorang lelaki yang berusia tiga perempat abad. Keadaannya sangat mengkhawatirkan.

Kanaya menghampiri lelaki itu.

"Anda harus pergi ke rumah sakit. Saya akan membantu anda, " kata Kanaya. Dia membawa kakek itu ke rumah sakit.

Di rumah sakit, Kanaya menunggu pria tua itu di depan ruang pemeriksaan.

1 jam kemudian, Dokter memanggil Kanaya karena kakek itu telah sadar dari pingsannya. Lalu dia masuk ke kamar.

"Saya Albert. Terima kasih sebelumnya, dapatkah anda membantu saya untuk pulang kembali ke rumah saya? " Albert bertanya

"Ya," Kanaya setuju. Setelah membayar biaya pengobatan kakek tersebut, dia membantu pria tua itu untuk pulang ke rumahnya.

Di dalam mobil, Albert bertanya ke Kanaya.

"Kenapa bajumu menjadi kotor?"

"Saya gagal mengikuti wawancara karena baju saya kotor. Sebuah mobil yang melaju kencang sehingga membuat baju saya menjadi seperti ini," kata Kanaya sedih. Dia menceritakan kisahnya hari ini. Albert bisa melihat raut wajah Kanaya yang sedih. Dia mencoba untuk membuat Kanaya tertawa.

"Jangan sedih. Di mana kamu tinggal?" Albert bertanya.

"Saya tinggal di desa kecil dan rumah kecil," jawab Kanaya.

"Apakah orang tuamu masih hidup?"

"Gak! Mereka meninggal setahun yang lalu. Saya tinggal sendiri, "

"Oke, sekarang beri tahu saya bagaimana saya bisa membantumu?"

"Sebenarnya saya butuh pekerjaan untuk membeli makanan dan banyak hal," ucap Kanaya

"Oke, apa kamu ingin bekerja sebagai pembantu?"

"Saya membutuhkan pembantu untuk memasak."

"Kamu gak perlu khawatir tentang gaji karena saya membayar Anda $ 300. Apakah Anda ingin mengambilnya? " tanya Albert.

"Ya, terima kasih," jawab Kanaya senang.

Albert mengangguk sambil tersenyum ke Kanaya.

1 jam kemudian, Albert dan Kanaya sampai di rumah Albert. Mereka masuk ke ruang tamu. Kanaya merespon datar saat melihat sebuah rumah besar yang memiliki tiang tinggi. Karena pada hakikatnya dia juga orang kaya dulunya sehingga tidak membuatnya kaget saat melihat istana Albert.

"Saya tinggal dengan cucu saya. Istri dan anak laki-laki saya meninggal 3 tahun yang lalu. Sejak mereka meninggal saya kesepian, " Albert menceritakan kisahnya. Kanaya mendengarkan dengan baik.

Kemudian Albert memanggil pembantunya untuk membuatkan minuman untuk Kanaya. Mereka kembali melanjutkan obrolan mereka.

Di kantor, Alex fokus bekerja. Dia terlihat sibuk. Arabella masuk ke ruangan Alex untuk mengajak tunangannya makan siang.

"Halo, sayang. Sepertinya kamu sangat sibuk, " ujar Arabella sambil meraup pipi Alex.

"Ya, apa yang kamu lakukan?" Tanya Alex

"Aku ingin mengajakmu makan siang. Kamu harus menemaniku, "kata Arabella.

"Aku sibuk. Kamu bisa melihatnya, banyak pekerjaan yang belum selesai, " sahut Alex.

"Ya, aku tau tapi ini penting, sayang." Arabella membujuk tunangannya.

"Oke, tapi kamu harus berjanji sebentar saja," Alex setuju.

"Terima kasih sayang. Aku mencintaimu, " bisik Arabella di tekuk kekasihnya.

"Aku juga mencintaimu," balas Alex. Dia mendaratkan ciumannya di bibir Arabella.

Arabella menunggu tunangannya untuk menyelesaikan pekerjaannya.

**

Di rumah Albert, Albert dan Kanaya makan siang bersama sementara Alex dan Arabella mengunjungi pesta. Arabella berbagi tentang Alex dengan teman-temannya. Alex memperkenalkan dirinya kepada teman Arabella. Mereka menghabiskan waktu sampai sore hari sehingga Alex lupa kembali ke kantornya.

Albert memperkenalkan Kanaya kepada Rosa.

"Rosa ini Kanaya. Dia adalah chef baru kita. Dia akan mulai bekerja besok. Kamu harus membantunya jika dia membutuhkan, " ujar Albert.

"Ya Pak. Saya akan membantunya, " sahut Rosa.

"Terima kasih banyak. Kanaya, ini Rosa. Dia adalah asisten senior saya di sini. Kamu dapat meminta bantuannya jika membutuhkannya, " gumam Albert. Kanaya mengangguk mantap.

"Halo, senang bertemu dengan anda!" kata Kanaya dengan ramah

"Senang bertemu denganmu juga," balas Rosa yang tak kalah ramah.

Mereka saling berkenalan satu sama lain sekarang. Beberapa menit berlalu, Kanaya pamit untuk pulang. Albert mengangguk lalu mengantarkan Kanaya sampai di depan rumahnya.

"Sampai jumpa besok," kata Albert.

"Selamat tinggal," jawab Kanaya. Kemudian dia meninggalkan rumah Albert.

Di sisi lain, Alex baru menyadarinya bahwa dia lupa kembali ke kantornya. Alex meninggalkan Arabella bersama temannya. Sementara Arabella kesal dengan sikap Alex yang pergi tanpa pamit padanya. Dia menelpon Alex tetapi telponnya ditolak.

Bersambung

Bagaimana reaksi Alex saat bertemu dengan Kanaya besok?