Matahari mulai menyingsing dari ufuk timur, sebelum itu terjadi Edward sudah berdiri diluar gedung pemerintahan Negeri persatuan Dward. Entah sejak kapan dirinya memiliki kebiasaan bangun pagi, menatap matahari terbit dan menghirup udara segar. Mungkin karena itu sebabnya, udara segar yang sulit ia rasakan bisa ia dapatkan sekarang, hal seperti itu sering terjadi jika tinggal di Ibukota yang padat.
Ia menarik nafas panjang, lalu melepaskannya perlahan "Paduka ..." Suara Ink Owl yang memanggilnya membuat Edward menoleh kebelakang, ia membawa nampan dengan dua cangkir teh, ia mendekati Void lalu kembali berkata "Teh nya silahkan, paduka."
"Terima kasih. Oh ya, saat matahari meninggi, kita akan pulang," ucap Edward kepadanya lalu mengambil salah satu cangkir di atas nampan itu.
Ink Owl mengangguk perlahan seraya menjawab "Saya mengerti, paduka."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com