Void, Scintia bersama dengan keempat manusia yang mereka temui keluar dari dungeon. Melirik wajah mereka berempat yang terlihat lebih baik daripada saat pertama mereka bertemu, mungkin rasa takut mereka kepada monster juga kepada iblis yang mereka temui. Tentu saja siapapun akan ketakutan jika dikejar monster raksasa, pikir Void menanggapi keadaan keempat manusia itu sebelumnya.
Cahaya terang dari mulut gua mereka lihat, dibaliknya adalah sebuah padang rumput hijau yang sangat luas membentang. Meski dungeon itu dikatakan yang paling dekat dengan Ibukota, namun kenyataanya tidak ada satupun pemukiman penduduk di sekitar luar dungeon, bahkan tidak ada penduduk yang melintasi jalan dungeon. Rasa takut bukan hanya alasan tidak ada penduduk biasa yang melewati jalan Dungeon, tetapi pemerintahan Kekaisaran sendiri yang membuat peraturan agar penduduk biasa meliputi pedagang dan petani dilarang untuk berjalan disekitar Dungeon, hanya petualang yang terdaftar di guild saja yang memiliki izin untuk melewati jalan di sekitar Dungeon.
"Baiklah sepertinya disini baik-baik saja," Ucap Teo yang ingin segera memulai obrolan mereka.
Keempat manusia itu duduk di atas tanah kemudian melepas semua rasa lelah yang mereka alami di dalam dungeon, begitu juga dengan Void, tetapi tidak dengan Scintia. Bukan tanpa alasan, Scintia memiliki beberapa alasan kenapa ia berdiri tepat di belakang Void dan salah satunya adalah ia menolak untuk duduk bersama dengan para manusia. Kebenciannya kepada ras yang di agungkan oleh para dewa sudah mengakar pada hatinya.
"Scintia, duduklah."
"Maaf Tuan, saya harus tetap siaga dan waspada. Jika saya duduk maka kewaspadaan saya akan menurun."
"Tidak apa-apa, duduklah."
"Tuan, saya diminta untuk menjaga anda, karena itu …"
"Scintia …"
Scintia tersentak untuk sesaat, suara Void tidaklah tinggi namun suara itu hanya memanggil namanya, dan itu membuat tubuh Scintia gemetar. Scintia tidak ingin melawan perintah Void, tetapi apa yang ia katakan benar-benar sebuah permintaan dari penasihat Kaisar–itu pula salah satu alasan ia tidak bisa duduk bersama para manusia juga Void. Scintia diminta untuk melindungi Kaisar apapun yang terjadi, meski mereka berdua sangat tau jika paduka Kaisar mereka sangatlah kuat akan tetapi penasihatnya takut jika Void terjadi sesuatu terutama jika seseorang mengetahui penyamaran mereka, jika Void adalah seorang kaisar.
Void menoleh sedikit kebelakang, menyunggingkan senyum kepada Scintia, kemudian berkata "Scintia, tidak apa-apa duduklah."
Scintia mematuhi perintahnya, ia merasa tidak akan selamat jika sekali lagi membantah Void, duduk bersimpuh dibelakang Void dengan mata terpejam. Ke-empat manusia dihadapan Void menatap mereka berdua dengan heran, perlakuan Void kepada Scintia memberi kesan jika mereka memiliki suatu hubungan seorang atasan dan bawahan.
"Ah aku lupa, kalian berasal dari mana? Tidak biasanya ada manusia di Kekaisaran."
Void membuka pembicaraan lebih dulu, mencairkan suasana yang sedikit canggung.
"Kami adalah petualang dari Kerajaan Uridonia."
"Uridonia?"
"Tuan, Uridonia adalah Kerajaan yang ada di timur wilayah Dwarf."
Scintia menjawab kebingungan Void dengan berbisik dibelakangnya. Ah, hanya itu yang keluar dari mulut Void, meski pernah melihat peta benua di ruangan Ink Owl tapi hanya dengan sekali lihat tidak bisa membuatnya ingat kerajaan-kerajaan disekitar sekutu dan Kekaisarannya, bahkan saat ini pun ia lupa Kerajaan mana yang meminta Kekaisaran menjadi sekutunya.
"Uridonia ya … Tapi kenapa kaalian sampai jauh-jauh kesini?" Tanya Void lagi.
Pria bertubuh besar menjawabnya "Kami sebenarnya datang kemari untuk mengantarkan barang dari wilayah Dwarf. Jadi kami pikir selagi berada di Kekaisaran Iblis, kami bisa menjelajah Dungeon yang ada disini tapi ternyata … Ya ini memalukan untuk seorang petualang."
Ketiga temannya seraya mengangguk bersama setelah ucapannya itu
"Lalu ... Anda terlihat seperti petualang tapi sepertinya tidak begitu, maaf jika tidak sopan dan nona dibelakang anda itu seorang pelayan kan? Dari caranya berbicara dan membawa diri sangat terlihat jelas."
Pengamatannya tajam, Scintia yang sangat formal kepadanya juga keempat orang itu menjadi celah penyamaran identitas Void dan Scintia. Void menoleh kebelakang sesaat melihat keadaan Scintia yang masih memejamkan matanya namun masih tersadar dan mendengarkan percakapan mereka.
"Ah ya kami memang bukan petualang. Kami diminta oleh penguasa untuk memeriksa keadaan dungeon ini, beliau bilang terkadang ada monster tingkat tinggi di lantai terendah, jadi kami berniat untuk memeriksanya … Ah tapi untuk monster tadi itu tidak dihitung karena salah kalian terkena jebakan."
Ucapan Void membuat mereka serempak keempat memalingkan wajahnya karena malu. Void tertawa kecil melihat mereka kemudian kembali berbicara.
"Lalu dibelakang saya … Ya bisa dibilang pengawas dari penguasa, jadi dia menemani saya."
Void menjawab pertanyaan pria dengan codet tanpa ragu sedikitpun. Ia sudah menduga jika penyamaran mereka pasti akan terbongkar, karena itu Void membuat cerita lain tentang dirinya juga Scintia.
"Ah begitu, tapi aku baru mendengar ada pekerjaan seperti itu. Di Uridonia dan tempat lainnya tidak ada kan?" Tanya pria codet itu kepada teman-temannya.
"Ya, Aku juga baru mendengarnya," Sahut pria berbadan besar.
Void tersenyum tipis kemudian membalas ucapannya "Ya Kekaisaran di dominasi oleh petualang Iblis yang memiliki energi gelap, jadi terkadang ada monster yang memakan Iblis dan membuat monster itu dua kali lebih kuat daripada monster biasa karena menerima energi gelap itu."
Berbeda dari manusia, aliran energi sihir Iblis memiliki keunikan sendiri dibandingkan aliran energi sihir ras manusia atau ras lainnya. Iblis memiliki energi sihir yang kuat, jika dibandingkan, sebuah sihir bola api sederhana yang tercipta dari aliran energi sihir manusia hanya berukuran satu kepalan tangan seorang manusia, namun berbeda dengan Iblis. Aliran energi Iblis selain membuat bola api itu dua kali lebih besar, tapi juga membuat bola apinya dua kali lebih kuat dibandingkan sihir bola api yang tercipta dari energi sihir manusia, tapi tidak hanya ukuran dan kekuatannya yang berbeda bahkan warna apinya pun ikut berubah menjadi api biru dengan sedikit warna hitam.
Meski kapasitas sihir yang dikeluarkan sama, tetapi aliran energi sihir yang dikeluarkan oleh Iblis seolah dua kali lebih besar dibandingkan manusia. Perbedaan kekuatan itu juga menjadi momok yang menakutkan untuk umat manusia, meski Kekaisaran membuka tangannya lebar-lebar, tetap saja manusia mewaspadai Kekaisaran Iblis.
Mereka berempat mengerti perbedaan kekuatan mereka dan juga mengerti maksud dari perkataan Void. Monster yang memakan makhluk hidup akan mendaptkan energi yang makhluk hidup itu miliki, begitu juga jika manusia memiliki energi sihir dan dimakan oleh monster maka energi sihirnya juga ikut diambil oleh monster itu, tidak dapat dibayangkan bagaimana jika monster mendapatkan kekuatan Iblis yang jauh lebih besar dibandingkan manusia.
"Begitu, sepertinya sulit juga ya dungeon di Kekaisaran ini. Walau begitu hasilnya juga sebanding, sih," ucap Pria codet sambil menoleh material yang ia dapatkan juga material pemberian Void "Meski begitu Kekaisaran tidak buruk seperti yang orang-orang katakan."
"Maksudmu?" Tanya Void
"Ah ya, maaf sebelumnya jika tidak sopan. Sebelum kami kemari banyak yang memperingati kami untuk berhati-hati di kekaisaran, walau kami sering berpergian ke tempat yang berbahaya tapi baru kali ini kami mendapat peringatan seperti itu."
Wanita tomboy yang disembuhkan Scintia sebelumnya pun menyahut "Mereka bilang kalau Kekaisaran adalah tempat yang berbahaya, jadi sebaiknya tidak perlu terlalu lama disini."
"Ta--tapi, itu terasa tidak benar. Memang monster disini lebih buas daripada di tempst lain, ta--tapi penduduk Kota semuanya ramah ... Ya walau tidak begitu di guild petualang," Balas gadis yang berpakaian seperti seorang penyihir, atau dia memang demikian.
"Ya kalau soal itu wajar. Petualang lokal tidak suka dengan petualang pendatang, mereka merasa pekerjaanya akan di ambil oleh orang asing," Balas pria bertubuh besar.
Kekaisaran Iblis adalah Negeri yang terbuka, sejak berakhirnya perang 500 tahun yang lalu, Kekaisaran perlahan merubah diri dan memperbaiki hubungan dengan Kerajaan-kerajaan manusia meski hal itu sulit untuk dilakukan. Tidak ada yang melarang manusia untuk datang ke wilayah Iblis, keselamatan pendatang juga telah dijamin oleh Kekaisaran, meski begitu pengunjung dari luar Kekaisaran selain dari Negeri Elf dan Wilayah persatuan Dwarf, jarang sekali ada yang datang ke wilayah Kekaisaran Iblis. Meski ada ras manusia yang datang ke wilayah Kekaisaran, rata-rata hanya para petualang yang datang untuk menyelesaikan misi mereka. Meski tidak ada kekejaman di Kekaisaran Iblis, tapi citra buruk Kekaisaran Iblis ketika masa perang besar 500 tahun yang lalu masih melekat dimata para manusia.
"Begitu ya. Kedengarannya sayang sekali, tapi aku juga tidak heran jika ada yang takut dengan Kekaisaran. Mungkin Kekaisaran masih perlu berbenah diri agar di terima oleh orang-orang," Ucap Void seraya berdiri sambil tersenyum tipis keaeah mereka. Scintia yang di belakangnya pula mengikuti Void "Apa setelah ini kalian akan pulang?" Tanya Void kepada mereka.
"Ah ya," Lelaki itu berdiri bersama dengan kawan-kawannya, kemudian kembali berkata "Kami akan kembali ke Uridonia, mungkin akan libur satu atau dua hari ... Jujur, serangan tadi membuat kami syok," Ia hendak tertawa, namun tampak tertahan sesuatu yang membuatnya hanya tersenyum kaku, mungkin karena mengingat kejadian sebelumnya.
Lelaki dengan codet itu mengulurkan tangannya, senyum kakunya berubah menjadi senyuman lebar dan bersahabat, ia berkata "Terima kasih karena sudah menolong kami dan memberikan material monster itu kepada kami, jika tidak ada Anda mungkin kami sudah tamat di gua itu."
Void tanpa pikir panjang langsung menjabat tangannya "Tidak masalah, jika kalian ada waktu kunjungilah Kekaisaran lagi, kami akan menyambut kalian," ucap Void, seraya berharap dalam hati kecilnya ia ingin kembali bertemu dengan mereka dalam sosoknya yang sebenarnya.
Mereka pergi berjalan menjauh ke utara, tidak ada jalan langsung ke Uridonia, mereka harus melalui wilayah persatuan Dwarf yang ada di utara lalu pergi ke barat wilayah persatuan Dwarf untuk mencapai perbatasan antara wilayah persatuan Dwarf dan Kerajaan Uridonia. Ketika mereka menjauh, Void dan Scintia juga pergi berjalan kembali ke Ibukota. Meski Void tidak bisa menjelajah dungeon kali ini, tapi hatinya terasa terpuaskan ketika bertemu manusia di wilayah Kekaisaran. Lalu, Scintia yang berjalan dibelakangnya tiba-tiba bertanya kepada Void.
"Paduka, tentang kata-kata anda tentang Kekaisaran perlu berbenah, apa anda yakin dengan itu?"
Kekaisaran adalah villain utama dalam game ini, digambarkan sebagai tempat mengerikan yang sangat berbahaya untuk di tinggalin oleh makhluk hidup lainnya dan menjadi tempat yang mengancam kedamaian dunia, rasanya mustahil jika Kekaisaran dapat berhubungan baik dengan Kerajaan-kerajaan disekitarnya.
"Tentu saja, impian ku adalah untuk menciptakan Kekaisaran yang damai untuk menjadi tempat tinggal semua orang. Karena itu untuk membuat kedamaian di Kekaisaran maka Kekaisaran perlu dapat diterima oleh semua orang, karena itu kita perlu menyingkirkan pandangan buruk orang lain sebanyak mungkin walau itu mustahil," Langkah Void terhenti sesaat, Scintia juga ikut berhenti kemudian mengangkat kepalanya yang sedari menunduk, menatap punggung Void. Lalu Void kembali berkata "Meski itu terdengar naif, tapi aku tidak ingin tempat ini hancur."
"Itu tidak benar! Apa yang paduka impikan pasti akan terwujud, saya sebagai pelayan Anda akan mendukung Anda agar impian Anda, impian Kekaisaran dapat menjadi kenyataan!"
Scintia berbicara dibelakangnya dengan tiba-tiba, suaranya keras sampai-sampai Void menoleh kebelakang karena terkejut. Ucapannya, raut wajahnya, semua yang ia tunjukkan di depan Void adalah kesungguhan yang tidak tergoyahkan.
Void tertawa kecil lalu berkata "Meski kita harus tinggal bersebelahan dengan manusia?"
Ekspresinya yang kuat seketika goyah, ia ingin mendukung Kaisar tetapi kebenciannya pada manusia tidak hilang semudah itu.
Di dalam game, Kekaisaran lah yang menjadi Villain di latar tempat ini. Tetapi itu di dalam game, hari ini tempat ini menjadi kehidupan barunya. Sebagai seorang yang mengetahui masa depan, ia telah memutuskan untuk tidak membiarkan Kekaisaran masuk dalam kehancuran.
To be continue