webnovel

Last Boss

Kenapa Iblis itu harus dibunuh? Pertanyaan itu muncul di kepalanya ketika ia diminta untuk mengisi kuisioner setelah dirinya berhasil mengakhiri game yang baru saja keluar kemarin. Edward, dia adalah seorang pelajar SMA tahun terakhir yang memiliki hobi bermain game. Dia adalah seorang maniak, hampir semua game yang dikeluarkan 2 atau 3 tahun sudah ia selesaikan. Game baru keluar, Aester World, ia menamatkannya hanya dalam waktu kurang dari 48 jam. Game menunjukkan credit staff yang terlibat bergerak ke atas sebagai tanda akhir dari permainan, namun ketika kredit selesai muncul sebuah pertanyaan. Ia berpikir jika itu hanya ulasan untuk iklan game mereka, namun semakin lama muncul pertanyaan yang semakin aneh. Hingga terakhir muncul sebuah pertanyaan yang tidak bisa ia jawab. Kalau begitu, bagaimana jika Kamu menjadi Raja Iblis? Monitor seketika berubah menjadi warna putih, cahaya dari layar menjadi sangat terang daripada biasanya sampai membutakan matanya untuk sesaat, lampu kamar tiba-tiba menyala sangat terang lalu meledak. Ruangannya bergetar hebat seolah di terjang gempa, ia melompat dari kursi karena panik, berlari kearah pintu keluar. Ketika matanya terbuka, semuanya berubah. Tidak ada lagi ruangan sempit yang berantakan, tidak ada lagi cahaya monitor yang menjadi sumber cahaya ruangannya. Semuanya berubah, hanya ada ruangan luas dengan cat merah gelap, ranjang yang luas, dan seorang perempuan yang siap melayaninya kapan saja. Ia berubah menjadi Boss Terakhir dari game Aester World, mungkin itu terdengar sangat luar biasa namun tidak untuknya ketika tahu takdirnya akan berakhir di tangan sang pahlawan. "Jangan bercanda! Aku tidak mau hidup ku berakhir! Aku akan bertahan hidup dan mengubah takdir ku!"

Sonzai · Fantasy
Not enough ratings
181 Chs

Chapter 34 - Pekerjaan Kaisar (Bagian 5)

Di ruang penasihat Kaisar, Ink Owl. Void duduk di meja kerjanya, menunjukkan lembar permintaan yang berasal dari kerajaan lain. Permintaan untuk menjadikan Kekaisaran sebagai sekutu dari kerajaan itu bukanlah hal yang mudah untuk disetujui, selain memikirkan timbal balik mereka juga harus mengawasi tujuan lain dari permintaan itu.

Hubungan sekutu antar Kerajaan akan membuat Kerajaan yang berada dalam lingkaran sekutu akan memudahkan mereka saling membantu entah itu dalam kekurangan sumber daya, kekurangan pasukan atau meminta bantuan dalam hal militer.

Negeri besar seperti Kekaisaran juga memiliki sekutu, yaitu Kerajaan Dwarf yang berada di utara Kekaisaran dan Kerajaan Elf yang berada di selatan Kekaisaran. Ketiga Kerajaan itu sudah bersekutu sejak berakhirnya perang 500 tahun–perang antar ras yang membuat banyak korban dari berbagai ras berjatuhan, terutama dari ras Iblis. Mereka secara terang-terangan memberitahu kepada dunia mengenai persekutuan mereka dan menyampaikan tujuan diciptakannya kerja sama antara 3 penguasa adalah untuk melindungi ras ras lain dan memberikan tempat perlindungan untuk ras lainnya, karena akibat perang ras yang di dominasi oleh ras manusia tidak menerima adanya ras lain di Kerajaan mereka dan Kekaisaran Iblis, Kerajaan Dwarf, Kerajaan Elf secara halus menantang umat manusia dengan menjadi pelindung seluruh ras di dunia.

"Aku akan memulai dari yang ini lebih dahulu," Ucap Void kemudian memberikan lembar kertas permintaan untuk menjadi sekutu Kekaisaran dari Kerajaan lain.

Ink Owl mengambilnya. Wajahnya tidak begitu terkejut ketika membaca isi kertas itu, mungkin karena Ink Owl sudah membaca isi surat itu sebelumnya.

"Surat dari Kerajaan manusia ya, mereka meminta kita menjadi sekutu, jika disetujui maka mereka akan segera kemari. Sepertinya mereka sedang dalam keadaan terdesak ya," Ucap Ink Owl, ia menilai situasi Kerajaan itu hanya melalui kertas itu.

"Terdesak? Ya, Aku memang merasa ada yang mencurigakan tentang surat permintaan itu. Maksudku, terasa terlalu tiba-tiba sampai aku merasa jika mereka memiliki tujuan lain, bagaimana menurutmu?" Balas Void kemudian bertanya yang menjadi alasannya mendiskusikan surat itu dengan Ink Owl.

"Ya, anda benar. Tapi, saya rasa apa yang anda duga itu bukanlah tujuan lain mereka, tetapi memang itu tujuan mereka. Lalu, saya juga mendengar kalau Kerajaan-kerajaan di timur Negeri Elf sedang ada konflik."

"Ah memang begitu ya."

Setelah mengatakan itu, Void memejamkan matanya dengan kerutan terlihat jelas di keningnya. Jika memikirkan apa yang akan terjadi terhadap politik Kekaisaran, Void tidak bisa memikirkan sejauh itu. Tetapi, jika hanya memikirkan apa yang menguntungkan untuk Kekaisaran, Void masih mampu melakukannya.

"Ini hanya pikiran ku, aku merasa tidak mendapat keuntungan apapun jika bersekutu dengan mereka, terlebih lagi wilayah itu sedang ada konflik kan? Rasanya mereka hanya akan merepotkan kita saja."

"Anda benar paduka, menurut pengamatan saya pun kita tidak mendapatkan apapun jika bersekutu dengan mereka. Walau mereka adalah penghasil ikan yang luar biasa, tapi Kekaisaran tidak memerlukan hal itu untuk saat ini. Selain itu …," Ink Owl berjalan menuju lemarinya, ia mengambil sebuah gulungan kertas yang cukup besar "Mereka juga berbatasan dengan Kerajaan Hertia, kenapa mereka tidak meminta bantuan mereka?"

Ia membentangkan gulungan kertas itu, cukup besar sampai melebihi lebar lemarinya, itu adalah peta benua. Peta itu tergambar jelas batas-batas setiap wilayah Kerajaan yang lain begitu juga dengan wilayah Kekaisaran yang berada di ujung paling barat benua itu. Di bagian utara Kekaisaran terdapat Wilayah Kerajaan Dwarf juga kerajaan yang lain, sedangkan di selatan sedikit ke arah tenggara adalah batas wilayah Kerajaan Elf, lalu di bagian timur adalah Kerajaan Hertia. Ada beberapa nama yang tertulis di atas beberapa wilayah di bagian timur benua yang sama sekali tidak kenali, di dalam game Aester World pun wilayah-wilayah itu terasa seperti tidak ada.

"Anda lihat, ini adalah kerajaan yang mengirimi surat kepada Kekaisaran …"

Ink Owl menunjuk ke wilayah Kerajaan yang berada di selatan–berbatasan dengan bagian barat Negeri Elf dan juga bagian selatan Kerajaan Hertia.

"Daripada memilih meminta bantuan kepada Kerajaan Hertia dan Negeri Elf, mereka memilih jauh-jauh menghubungi kita. Negeri Elf mungkin akan langsung menolak permintaan mereka, tapi tidak mungkin dengan Kerajaan Hertia. Selain karena ras yang sama, Kerajaan itu dan Kerajaan Hertia juga sepertinya memiliki hubungan yang cukup baik."

Void menegakkan tubuhnya, menatap Ink Owl degan serius.

"Tapi, semisal perkataan mu benar jika disana ada konflik, maka kemungkinan ada 3 Kerajaan yang terlibat dalam konflik."

Kerajaan Abyc, itu adalah nama kerajaan yang berada di selatan, kerajaan yang mengirimi surat permintaan kepada Kekaisaran. Bukan hanya Kerajaan Hertia–perbatasan bagian utara dan Negeri Elf di bagian barat, tetapi Kerajaan itu juga berbatasan dengan kerajaan lain di bagian timur laut dan juga timur, Kerajaan Meridonialis dan Kerajaan Nord. Menurut Ink Owl, di sekitar wilayah itu terdapat konflik yang masih belum diketahui konflik apa itu. Tetapi, jika itu benar, Void menduga maka itu adalah konflik besar yang melibatkan lebih dari satu Kerajaan.

"Jika Kerajaan Hertia tidak menolong, ada kemungkinan jika Kerajaan Hertia terlibat dalam konflik itu atau karena Kerajaan Hertia adalah sekutu dari Kerajaan-kerajaan lain maka Kerajaan Hertia tidak bisa menolong secara langsung. Masalahnya kita tidak tahu konflik apa yang terjadi disana dan siapa saja yang terlibat."

Ink Owl langsung menyaut ucapannya.

"Jika Kerajaan Hertia terlibat, itu akan sangat buruk untuk Kekaisaran jika kita memilih untuk ikut campur. Kemungkinan konflik ini akan semakin besar."

Untuk satu saat itu, mereka berdua memiliki pemikiran yang sama bagaimana konflik besar itu berujung dan mereka berdua sama-sama tidak menginginkan hal itu terjadi. Sebenarnya, Kekaisaran juga akan tetap beresiko jika bersekutu dengan Kerajaan manusia, terutama jika itu dalam bidang militer. Kekaisaran memiliki militer yang cukup kuat, setiap tahun dengan merekrut calon-calon prajurit dan berkat kerja sama dengan para pengerajin Dwarf yang membuat mereka memiliki perlengkapan prajurit yang lebih unggul dibandingkan Kerajaan-kerajaan lainnya, jika bisa dikatakan Kekaisaran memiliki militer yang jauh lebih kuat dibandingkan seluruh Kerajaan di benua ini, tetapi kekuatan itu tidak Void pakai untuk memberikan ancaman kepada Kerajaan lain tetapi untuk melindungi kedamaian yang telah Kekaisaran Iblis raih.

"Jadi paduka, apa sebaiknya kita menolaknya saja?"

Void terdiam, ia memegang dagu, berpose menunjukkan dirinya sedang berpikir.

"Bisakah kita simpan sampai lusa? Kebetulan lusa aku akan pergi ke Negeri Elf. Mungkin mereka tahu sesuatu, mengingat mereka adalah tetangga dari Kerajaan Abyc."

Ink Owl membungkuk dengan kepalan tangan kanan di dada kirinya.

"Baik paduka, tapi apa anda akan baik-baik saja?"

"Apa maksudmu?"

"Besok lusa masa hukuman anda di Benteng Drachen berakhir, apa anda tidak akan kesana lagi?"

"Ah …," Void melupakan hal itu.

Ink Owl menghela nafas lelah, ia sedikit menyesal mengingatkan hal itu. Sebagai seorang penasihat Kaisar, sebenarnya ia tidak mau jika Kaisar berbaur bersama dengan para kadet. Dirinya takut jika Kaisar berada dalam bahaya jika identitas seorang remaja bernama Edward diketahui orang lain, ia merasa bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan sang Kaisar.

"Paduka, sebenarnya kenapa anda ingin berbaur bersama dengan calon prajurit? Saya sebagai penasihat anda hanya sedikit khawatir kepada Anda."

Void terdiam sebentar sambil menatap kearah Ink Owl.

"Tidak ada alasan khusus, sesekali aku juga ingin melihat bagaimana prajurit-prajurit yang akan melindungi Kekaisaran di latih. Juga, Aku perlu sedikit bersosialisasi dengan rakyat ku agar aku mengerti apa yang rakyat ku inginkan …"

Terdengar sangat tulus ucapan Void, walau sebenarnya di bagian akhir, ia hanya mengutip dari salah seorang politikus yang maju menjadi calon presiden di kehidupan sebelumnya saat itu.

"Paduka …," Ink Owl menyebut gelarnya dengan terharu, betapa baik hatinya sang Kaisar ingin mendekatkan diri dengan rakyatnya "Baiklah, jika itu memang yang paduka inginkan. Tapi tolong, setidaknya anda harus ditemani seseorang."

Void tertawa mendengar kekhawatiran,

"Iya, Kau terlalu khawatir Ink Owl. Lagipula di Benteng Drachen sudah ada Belial, jadi jangan khawatir."

Ink Owl tidak membalas apa-apa, ia menggulung kembali peta. Melihat sekeliling ruangannya yang seakan sudah di sihir oleh pelayan pribadi sang Kaisar, karena yang tadinya ruangan itu penuh dengan buku-buku yang berserakan kini dalam sesaat buku-buku itu kembali ke raknya masing-masing, mejanya menjadi terlihat lebih bersih dari sebelumnya dan kertas-kertas yang tidak terpakai Scintia tumpuk di samping lemari.

"Wah, terima kasih Nona Scintia. Maaf karena merepotkan anda," Ucap Ink Owl merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa, lagipula kaisar yang memerintahkan diriku untuk melakukannya."

"Kalau begitu saya benar-benar berterima kasih kepada anda, paduka Void."

Void tersenyum tipis mendengar ucapan Ink Owl.

"Ah, tidak perlu berterima kasih begitu. Tapi lain kali, sesibuk apapun dirimu tolong bersihkan ruangan mu. Juga kalau bisa sempatkan dirimu untuk istirahat, aku mengerti kalau kamu bekerja keras untuk Kekaisaran dan aku menghargai itu, tapi menekan dirimu sendiri itu tidak baik untukmu, mengerti?"

Ink Owl terdiam tidak membalas ucapannya untuk sesaat. Perhatian hangat yang diberikan oleh penguasa tertinggi ras iblis itu membuat dirinya terbungkam tidak dapat berbicara apa-apa. Seorang pemimpin yang luar biasa, itu salah satu penilaian Ink Owl kepada orang yang ia ikuti selama ini dan ia merasa tidak salah dengan penilaiannya itu.

"Saya mengerti, paduka."

To be continue