Setiap 2 tahun sekali, Kekaisaran melajukan perekrutan prajurit dari berbagai tempat dalam wilayah Kekaisaran. Terdapat 25 kota Kekaisaran secara serentak membuka perekrutan prajurit dan setiap kota bisa merekrut sampai ratusan calon prajurit, begitu juga dengan Ibukota Kekaisaran.
Sebuah benteng yang berada di bagian luar Ibukota Kekaisaran menjadi tempat berkumpulnya mereka yang mempersembahkan diri mereka untuk menjadi prajurit Kekaisaran. Benteng Drachen, bukan hanya menjadi tempat berkumpulnya calon prajurit, tempat itu juga menjadi benteng pertahanan Ibukota di bagian utara. Benteng besar dengan banyak meriam yang terparkir mengarah ke utara, satu-satunya benteng yang berhasil dipertahankan Kekaisaran pada perang 500 tahun yang lalu.
"Paduka, saya membuatkan bekal untuk anda. Sebagai pelayan pribadi, saya tidak ingin anda melupakan sarapan anda."
Scintia membungkuk, menyerahkan sebuah kotak berukuran sedang kepada Void yang sudah memakai jubah hitam dengan penutup kepala.
"Eh? Aku hanya sampai tengah hari saja."
"Tidak, saya tidak bisa menerima itu. Tolong terima bekal ini, paduka."
Kesungguhan terlihat jelas di matanya, ia seakan tidak takut meski berbicara kepada sang Kaisar Iblis.
"Ba--baiklah akan kuterima."
Void bisa mendengar suara burung hantu yang bahagia saat ia menerima kotak itu. Ink Owl dibelakangnya juga sudah bersiap, memakai jubah yang sama seperti Void namun lebih besar menyesuaikan ukuran tubuhnya.
"Paduka, sebaiknya kita berangkat sekarang," Ucap Ink Owl.
Meski matahari masih belum menunjukkan dirinya, tetapi para calon prajurit sudah bersiap untuk memulai latihan pertama mereka. Benteng dijaga oleh beberapa prajurit Kekaisaran, jumlah mereka dikurangi agar tidak memenuhi benteng. Jumlah calon prajurit mencapai 500 orang, jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan kota-kota lainnya.
Mereka berdua mendarat diatas menara benteng setelah berteleportasi dari Istana, cukup tinggi sampai bisa melihat luas benteng yang besar itu. Angin menghembus Void, hampir membuat penutup kepala jubah terlepas.
"Paduka, lebih baik kita ke tempat yang lebih rendah sedikit.
Void menganggukkan kepalanya, Ink Owl lebih dulu melompat dari atas menara itu, mendarat di atas tembok benteng. Ia masih berdiri diatas menara, melihat jarak yang jauh antara menara dengan tembok.
'Astaga, semoga kaki ku tidak patah.'
Mengumpulkan keberanian, Void menjatuhkan dirinya dari menara yang tingginya seperti rumah 2 lantai. Tetapi berkat status atributnya yang tinggi, Void terhindar dari cedera.
"Siapa kalian!"
Seseorang berlari mendekati mereka, mengarahkan pedang satu tangan ke arah mereka. Tangannya sama sekali tidak gemetar, tatapannya yang kuat itu menunjukkan keinginan membunuh yang kuat, Void sedikit gemetar melihat prajurit itu. Angin menerpa Void berlawanan arah, sangat kuat sampai menerbangkan penutup kepalanya kebelakang. Bersamaan dengan cahaya matahari terbit, wajah Void terlihat jelas di depan prajurit itu.
"Pa--pa--paduka!?"
Wajah prajurit itu seketika berubah, tangannya yang kokoh memegang pedang langsung gemetaran dan dia menjatuhkannya.
"Ah pedangmu–."
"Maafkan saya! Tolong ampuni saya!"
Dia berlutut, menundukkan kepalanya dengan rasa takut sekaligus malu dengan apa yang ia perbuat. Dalam hukum Kekaisaran, semua yang berkaitan dengan sang Kaisar akan mendapatkan hukuman yang berat. Mereka yang lancang kepada sang Kaisar akan mendapat hukuman penjara seumur hidup atau diasingkan dari Kekaisaran dan mereka yang mengacungkan pedang mereka atau membuat Kaisar terancam akan dihukum mati dan seluruh keluarganya dan keturunannya akan dibuat sengsara, tidak dapat pengecualian apapun kondisinya, entah itu disengaja atau tidak disengaja.
"Paduka tolong ampuni saya! Saya tidak bermaksud mengangkat pedang saya kepada anda, tolong ampuni saya!"
"A--ah! Tenanglah, aku tidak akan marah jadi tenanglah!"
"Paduka …"
Ia mengangkat kepalanya, menunjukkan wajahnya yang sudah sangat ketakutan. Gemetar, air matanya keluar deras. Void memalingkan wajahnya sesaat, ia ingin tertawa namun ia menahannya.
"Ahem! Tidak apa-apa, berdirilah."
Dia mematuhi ucapan Teo, berdiri namun kepalanya masih terus menunduk dengan kedua tangan yang gemetar.
"Tidak apa-apa, kumaafkan. Ini juga salah Kami karena menyelinap diam-diam melihat pelatihan prajurit baru. Tunggu, Kau masih muda, berapa usia mu?"
Prajurit itu menjawab "150 tahun, paduka."
"Ap–." Void menutup mulutnya, memalingkan wajahnya dari orang itu.
Ras Iblis memliki usia yang jauh lebih panjang dibandingka dengan manusia, mereka bisa hidup lebih lama daripada manusia. Dalam ras Iblis, seseorang yang masih berusia 100 - 400 masih masuk ke dalam kategori remaja, sedangkan usia 401-800 masuk dalam kategori remaja.
Void berpikir ulang kembali, ia mengganti responnya "A--ah, Kau masih muda sekali. Itu mengejutkan," Meski begitu Teo lebih terkejut mendengar usia orang pemuda laki-laki itu yang sudah hidup selama 100 tahun.
"Tapi paduka, bukankah dia hebat. Meski masih muda tapi kesiagaanya luar biasa, tidak peduli jika orang itu lebih kuat darinya, dia tetap mengangkat pedangnya," Ucap Ink Owl, ikut berbicara.
"Ah ya kau benar," Void mendekati pemuda itu, kemudian ia memegang pundaknya "Siapa nama mu?"
Pemuda itu kembali berlutut, menyebutkan namanya "Al, Paduka."
"Begitu. Kalau begitu akan kuingat nama mu."
Ia mengangkat wajahnya, terkejut dirinya mendengar ucapan itu. Baginya, tidak, bagi seluruh penduduk Kekaisaran Iblis dapat diingat oleh sang penguasa ras Iblis bagaikan mendapat sebuah hadiah yang tak terhingga, melebihi limpahan bongkahan emas, lebih berharga dari apapun.
"Saya berterima kasih paduka!" Ucap Al, terdengar lebih kuat daripada sebelumnya.
Pintu bangunan utama benteng terbuka, suara hentakan kaki besi para prajurit terdengar, mereka keluar satu persatu dan para calon prajurit berbaris rapih di tengah benteng. Orang terakhir yang keluar dari bangunan utama benteng, seseorang dengan zirah merah, tanduknya besar namun sangat pendek, hampir sama seperti milik Void.
"Dia …"
"Oh benar … Belial yang hari ini menjadi pengawas mereka," Ucap Ink Owl, menjelaskan siapa orang yang berdiri dengan gagah itu.
Belial, salah satu dari 10 Jenderal Iblis, Jenderal Iblis peringkat ke 2, sang pemimpin seluruh pasukan Kekaisaran Iblis. Sosok yang sangat kuat, dapat membelah bukit dengan satu serangan bahkan dengan satu tebasan pun 1000 prajurit dapat tewas di tangannya.
'Dalam game dia menjadi musuh yang merepotkan … Kalau tidak salah dia memiliki kemampuan membelah diri, sebaiknya Aku memeriksanya.'
Void memusatkan pandangannya kepada Belial, membuka layar status sang Jenderal itu.
Name: Belial
Level: 175
Type: Demon
HP: 120.760
MP: 80.780
Magic: Dark Fire, Electric Dark Ball, Secession, Eternal Darkness, Teleportation, Dark fire arrow, Land of darkness, Dark ball.
Skill: Encahntment Sword, Enchantment Body, Strength Body, Shield Body, Enchantment Speed, Bone Wall, Sharpening senses.
Void tidak begitu terkejut, ia tahu jika kemampuan Belial bisa setinggi itu, tentu saja wajar jika menjadi pasukan. Ia menutup bilah status belial, bersamaan terpikir sebuah ide agar ia mendapatkan skill tambahan hari ini.
Void menyungingkan senyumannya, terlihat jahat sampai Ink Owl yang baru menyadarinya langsung membungkuk "Ink Owl, aku akan bergabung dengan mereka."
"Eh?"
Bergabung dengan para calon prajurit, itu adalah idenya. Ia merasa tidak yakin jika melihat saja sudah cukup. Menyadari ada yang lebih kuat dari dirinya di wilayah Kekaisaran, Void memutuskan untuk memperkuat dirinya lagi dengan menambah pengalaman bertarung.
To be continue