webnovel

Laskar Dewa Series Sitija (Sang Yadawa Terakhir)

Sinopsis I dan II Sinopsis I Laskar Dewa Sitija (Sang Yadawa Terakhir) Raden Sitija atau Prabu Bomanarakasura seorang Raja di kerajaan Trajutrisna. sebuah kerajaan yang seluruh penduduknya adalah kaum Ditya(Raksasa). Awal mula dia bergelar Bomanarakasura dia diutus oleh Para Dewa guna menakhlukan dua negara raksasa yaitu kerajaan Prajatista dan Surateleng yang dipimpin oleh dua orang raja yang juga pamannya sendiri Prabu Bomabomantara dan Prabu Narakasura. Keduanya adalah putra angkat Prabu Basudewa dan Dewi Mahendra yang akan merongrong kerajaan Dwarawati.dengan bekal ajian Pancasona pemberian Batara Guru (Dewa Siwa) dan Bunga WijayaMulya pemberian Sang Ibu dengan dibantu keempat punggawa raksasa beserta tunggangannya. Seekor burung Elang raksasa (Garuda Wilmuna), Ditya Ancakagra, Ditya Yayahgriwa, Ditya Maudara,dan Ditya Amisundha. Keempat Punggawa raksasa yang dihidupkan dari dua sesajen yang ditemukan di perbatasan kerajaan . Dua Raja itu Akhirnya berhasil dibunuh oleh Raden Sitija. Dan akhirnya menjadi Ilmu kanuragan di dalam tubuhnya ajian Bomantara ada di tangan kanan dan Narakasura berada di tangan kiri. Juga menjadi taring dikedua giginya.Raden Sitija adalah putra sulung dari Sri khrisna seorang awatara(Titisan)Wisnu dengan Dewi Satyabhama atau Dewi Pertiwi(Dewi bumi) Raden Sitija masih mempunyai satu saudari. salah satu saudarinya adalah Dewi Siti Sundari Istri pertama dari Abimanyu putra Raden Arjuna atau Raden Janaka dengan Dewi Sembadra. Berita kematiannya disebuah cerita urban yang berjudul Gojali suta (Samba Juwing)atau Bhomakawya masih menjadi kontroversi misteri yang belum bisa dipecahkan. Ada semacam konspirasi dari campur tangan Sang Ayah yaitu Sri Khrisna di kisah itu. Karena seluruh Kaumnya bangsa Yadawa musnah dan binasa karena terlibat pertempuran Saudara.Kejadian seusai perang besar Bharatayudha. Sampai sekarang keberadaan Raden Sitija masih menjadi misteri. Dan misteri tentangnya akan terungkap di cerita ini. Sinopsis Bag II A.K.P. I Wayan Wira Seorang Anggota Kepolisian negara .Ketika menjalani liburan bersama keluarganya di rumah Mendiang sang Kakek Professor I Wayan Dharma .Di wilayah Uluwatu, Jimbaran, Bali.Ketika hendak membersihkan lemari tua milik Sang Kakek. Wayan Wira menemukan buku harian usang di dalam sebuah kotak tersembunyi. Bersamaan juga dengan Ruangan rahasia di dalam kamar sang kakek.Ruangan yang ternyata adalah bekas Laboratorium tempo dulu.Pada akhirnya Wayan Wira juga mendapatkan sebuah buku tua .Sebuah hasil Tesis penelitian Sang kakek.Tesis yang menyimpulkan bahwa ada keberadaan Makhluk Abadi di sekitar manusia. Bersama rekan rekannya akhirnya A.K.P Wayan Wira dan Seorang Sahabatnya Seorang Polisi Militer yang bernama Kolonel I Made Suta akhirnya berhasil menemukan Keberadaan Mereka. di sekitar wilayah Gianyar. Karena Mereka mencurigai Seorang Pengusaha kaya bernama Arya Susena. Dikarenakan Sering memakai Identitas palsu berkali kali. Yang pada akhirnya dengan petunjuk Arya Susena, I Wayan Wira dan Rekan rekanya justru menemukan jalan membongkar kejahatan sebuah organisasi kriminal terlarang internasional.Organisasi terlarang Yang berusaha masuk ke wilayah Indonesia.Kemudian atas perintah atasan masing -masing Atasannya. Pada akhirnya A.K.P I Wayan Wira dan Kolonel I Made Suta diberikan mandat untuk membentuk instansi khusus yang masih dalam pengawasan Badan Agen Rahasia Negara .Bernama Liga Perwira Dan Ksatria Republik Dengan merekrut Anak buah dari semua institusi negara. Juga merekrut Arya Susena dan Kelima Sepupunya yang menyebut dirinya sebagai Bomanarakasura.

Hendry_Octavian · Fantasy
Not enough ratings
105 Chs

Misteri Arya Susena Bag IV

Setelah Menghubungi Ni Luh Ines Warapsari Akhirnya Mereka berempat kembali mengadakan pertemuan di Rumah A.K.P Wayan Wira. Dan Menelpon IPTU Artha beserta AIPTU Gusti agar mau bergabung bersama. Dan Setelah Memastikan Waktu dan Harinya. Akhirnya Keesokan sorenya Mereka Berlima menemui IPTU Artha dan AIPTU Gusti di Kantor yang telah Ditetapkan.

Dengan mengendarai Mobil Kolonel Suta. Akhirnya Mereka berlima tiba di Kantor Polisi. IPTU Artha dan AIPTU Gusti menyambut kedatangan tamunya. Setelah Saling Menghormat dan Berjabat tangan. Kecuali dengan Ni Luh Ines Mereka menyatukan kedua telapak tangannya.

"Tadi Kita berdua Sudah Meminta ijin,Ndan.Kita Sudah diberi Akses Untuk Membuka data Kependudukan,Ini Passwordnya."Kata IPTU Artha memberikan Secarik Kertas pada A.K.P Wayan Wira.

"Kita coba dulu dengan Akses D.P.O milik Kita...!"

"Boleh...IPTU Artha, Terima kasih..."Jawab A.K.P Wayan Wira.

Akhirnya Mereka semua menuju Ke sebuah Ruangan dimana terdapat Sebuah perangkat Komputer. Lalu Mereka mempersilakan Ni Luh Ines untuk duduk didepan Perangkat Komputer.

"Silahkan,Nona Sari..!"Kata A.K.P Wayan Wira.

"Terima kasih Beli Wira,Beli Suta dan Semuanya."Jawab Ines tersenyum sambil mengambil posisi di depan Komputer.

"Beli …Saya Boleh minta Tolong.Pertama Kita Mulai Darimana?"Tanya Ines.

"Pertama Kita mulai dari Akses Daftar Pencarian Orang yang sering menjadi Target Operasi Kita..."Kata A.K.P. Wayan Wira.

"Biar Saya yang membukakan Passwordnya,Lalu Nona Ines yang melanjutkannya?"Kata AIPTU Gusti.

"Boleh,Beli.Silahkan..."kata Ines mempersilakan dengan melapangkan telapak tangan lembutnya.

AIPTU Gusti langsung mengetik.

Di Layar itu banyak sekali Foto -foto Lelaki dan Perempuan membawa papan Tersangka. Dan Ines Memulai Bekerja, Merekapun mencari Wajah yang Mirip dengan Arya Susena dan Sepupunya. Tapi tetap tidak ditemukan.

"Ada yang punya Foto mereka ini, Ndan. Biar Nona ini Mungkin bisa Men-Scan nya Di Gallery Handphone Mungkin?, lewat akses Bluetooth.Masalahnya Dari Sekian Banyaknya File yang Kita Buka, Kita Belum Bisa menemukannya,Ndan..."Kata IPTU Artha.

"Aku Punya…Pada Waktu kemarin diundang Ulang tahun putrinya...!"Kata A.K.P Wira.

A.K.P Wayan Wira mengeluarkan telepon genggamnya. A.K.P Wayan Wira Segera Mengirimkan beberapa Foto Ulang Tahun di acara Ulang Tahun Hita Padmarani. Dan Foto itu Ketika Berada Acara itu muncul Di Komputer.

"Itu Foto Mereka berenam Ada Bersama Aku dan juga Istriku.Malah Dua diantaranya sedang menggendong Arnawa dan Asthra Putraku.Sebentar Aku juga punya Tujuh Foto, Bentuk Tekstur Muka Mereka Mirip Sekali dengan foto yang Aku kirim Barusan..."Sambung Wayan Wira Seraya mengeluarkan Foto Hitam Putih milik Sang Kakek.

"Boleh Saya melihatnya, Komandan Wira...?"tanya IPTU Artha.

"Hanya Mereka memakai Pakaian Pejuang atau Militer jaman itu dan juga berambut agak Cepak,Mereka Berfoto bersama Mendiang Kakekku..!"sambungnya.

IPTU Artha Meneliti Satu persatu dari Foto itu Setiap Seorang Laki -laki yang diberi Lingkaran merah dengan Tinta.

"Apakah Laki -laki yang dilingkari tanda Merah ini, Komandan Wira...? "Tanya IPTU Artha Kemudian Foto itu Dilihat Bersama -sama dengan AIPTU Gusti, dan Ni Luh Ines.

A.K.P Wayan Wira Menganggukkan kepalanya kearah Mereka semua.

"Memang Sekilas, Semua Agak Mirip, Beli.Tapi yang Kelihatan Persis Itu, Yang ini..."kata Ni Luh Ines menunjuk Foto Dhani Prasetya.

"Tapi Memang Coba, nanti Saya coba Hilangkan kumis tipisnya Sambil saya samakan Model Rambutnya...,"Kata Ni Luh Ines pada Semuanya.

"Kita Kesulitan mencari Keberadaan Mereka diAkses D.P.O.,Tapi dengan Foto ini Kita Coba Sekali Lagi...?"kata IPTU Artha.

"Tapi Seandainya Tidak Ditemukan, Baru Kita jalankan Rencana Semula...?"

"Baiklah...,Kita Coba Sekali Lagi, Tapi Setelah Se-

mua Foto itu Ter Edit seperti Di Foto sebelumnya..."

"Sekarang Semua Foto itu harus Kita Scan Beli?"Kata Ni Luh Ines sambil Meminta Semua Foto Hitam Putih Guna Di Scan.

Lalu Setelah semua selesai Ni Luh Ines Meng upload Hasil Editan Fotonya.

"Iya...,Beli Wira.Mereka semua Seperti Orang yang sama,Lihat ini, Beli.Padahal Aku tidak mengubah apapun hanya menambah beberapa bagian saja.Aku samakan dengan Foto yang Beli Wira Kirim sebelumnya,Lihat...!"Seru Ni Luh Ines sambil menunjuk Kearah Komputer kepada Semua yang ada disitu.

"Benar Juga Mereka Berwajah sama,Apakah mungkin Hanya mirip,Tapi Bagaimana Bisa Semirip Itu...?"Gumam Kolonel Suta seraya bersedekap sedangkan Tangan kanannya memegang janggutnya.

"Mereka adalah yang Kita cari selama ini,Suta...!"Kata A.K.P Wayan Wira.

"Mungkin Aku Yakin Identitas Mereka Pasti ada di Data Kependudukan...!,"Sambung A.K.P Wayan Wira lagi.

"Walaupun Mereka sering berganti -ganti identitas,Nona Sari.Kita langsung pada Tujuan Awal...!"Kata A.K.P Wayan Wira.

"Baik Beli..."Jawab Ni Luh Ines.

Dan A.K.P Wayan Wira Segera memberikan secarik kertas yang diberikan IPTU Artha pada Ni Luh Ines.

Ni Luh Ines pun membuka Data kependudukan seperti apa yang diintruksikan A.K.P Wayan Wira.

Setelah hampir Satu jam mencari akhirnya mereka berhasil membuka Identitas Arya Susena.

"Beli, Dari sekian banyak nama Arya Susena, Hans Pranawa,Dani Prasetya,Mahesa Adiguna, Aditya Subekti,dan Dimas Sutedja tidak ditemukan yang memiliki bentuk wajah, baik bentukan hidung, rahang dan lainnya mirip dengan mereka. Sedangkan Arya Susena yang berprofesi sama dengan ini Dia sudah tua Beli, Arya Susena disini yang berprofesi sebagai seorang Arkeolog atau kolektor barang antik, Lahir tahun 8Maret 1956,Hans Pranawa yang juga berprofesi sama, Lahir, 24juli 1947,Aditya Subekti dia juga Lahir 5November 1956.Mereka Lahir hanya berbeda enam sampai delapan tahun semuanya.Mereka kemungkinan sekarang harusnya berusia antara Enam puluh lima tahun sampai tujuh puluh tahun lebih.Apakah Orang -orang ini yang Beli Wira maksud...?"Tanya Ni Luh Ines.

A.K.P Wayan Wira yang bersedekap Tersenyum sambil menggelengkan Kepalanya.

B.

"Lalu Siapa sebetulnya Mereka ini,Komandan Wira? ,Apakah Mereka adalah Sosok Agent asing yang mau memata -matai negara Kita...?"Tanya IPTU Artha pada A.K.P Wayan Wira.

"Bukan, IPTU Artha Mereka bukan Agent Asing.Mereka yang Kita cari Selama ini.Merekalah Pembunuh Buronan-buronan jajaran,Kita.Baik itu Bos Mafia kelas Kakap international dan semua Musuh Hukum di Negara Kita.Mereka itu adalah Perfect Psychopathnya...!"Jelas A.K.P Wira.

"Beli Wira Ini ada yang Mirip dengan wajah mereka, di format Kartu kependudukan pasca kemerdekaan tahun 1942-1956 ,Mereka rata -rata lahir tahun 1920-1921. Harusnya Mereka Berusia sekitar Seratus atau Seratus satu tahun Sebab Mungkin seusia Kakiang Beli Wira.Semuanya kelahiran daerah Tengger Jawa timur, yang Dibilangkan persis dengan muka Arya Susena bernama Hadi Djoyokusumo,Dhani adalah Suparman, Hans adalah Hari Nitiredjo,Disini pekerjaan mereka semuanya adalah Prajurit militer… "

"Berarti mereka adalah Veteran,Para pejuang…?"kata Made Suta.

"Kita seperti melihat sosok Hantu dari masa lalu?"Ungkap Lettu Catur.

"Nanti saja penjelasannya,Aku rasa Tugas Kita sudah hampir Selesai..."Kata A.K.P Wayan Wira.

"Beli,Apakah yang saya kerjakan untuk Beli semuanya sudah selesai.Jika Sudah…Boleh Saya ijin? "tanya Ni Luh Ines tersenyum sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Tur,Ada Tugas besar menantimu...?!"kata Kolonel Suta sambil tersenyum dan melirikkan matanya kearah Lettu Catur.

"Eh...,Siaapp, Ndan...!"Seru Lettu Catur sambil menghormat membuat semuanya yang berada diruangan itu tersenyum.

"Ini Kunci mobilnya,Ajak Makan dan Cari tempat yang Romantis tapi jangan kebablasan Ya...!,Sekalian antar sampai ketujuan akhir dengan selamat, Usahakan jangan lecet.Awas…!,Jika sampai ada laporan lecet.Waktumu dua jam dari sekarang. Ini masih setengah tujuh Sore menjelang malam "Kata Kolonel Suta pada Lettu Catur.Mereka semuanya tertawa mendengar celotehan Kolonel Suta yang menggoda Lettu Catur.

"Siapp, Ndan.Saya tidak akan kebablasan.Saya juga tidak Akan biarkan Calon menantu Emak saya lecet. Itu juga perintah Emak Saya...!"jawab Lettu Catur tegas tapi membuat yang semuanya yang ada diruangan itu tertawa.

"Sudah Sana...!"Sambung Kolonel Suta sambil mengalungkan tangan Ni Luh Ines ke Lengan Lettu Catur.Ni Luh ines tersipu dengan wajah cantiknya yang sampai memerah. Lalu Kolonel Suta mendorong pelan punggung mereka berdua keluar dari ruangan itu. Membuat mereka semuanya tersenyum sambil menutup mulut.

Mereka Berempat masih berada diruangan yang sama.

"Saya penasaran tentang Kasus yang sekarang Anda tangani ini, Komandan Wira.Kita seperti Mencari Sosok tak kasat mata...?"tanya IPTU Artha.

"Sebetulnya Mereka bukan Sosok tak kasat mata, IPTU Artha. Mereka Ini Mahkluk Asing yang tidak terindetifikasi oleh Mata Ras Kita Manusia.Tentang Siapa Mereka dan Dari mana asal muasalnya.Kemarin Aku, Kolonel Suta,IPDA Edy dan Lettu Catur yang mencari Informasi lewat Bentukan D.N.A Mereka..."jelas A.K.P Wira.

"Sulit dipercaya Memang apa mungkin sosok Unidentified Foreign Object(U.F.O) ada disekitar Kita...?"Tanya AIPTU Gusti.

"Kami Kurang tahu masalah itu AIPTU Gusti.Tapi Sosok Arya Susena ini memiliki seorang Putri. Apakah mungkin sosok Hita Padmarani bukan putri kandungnya,Lalu seandainya bukan putri kandungnya.Bagaimana Bisa Sosok Arya Susena palsu ini sangat menyayangi Hita layaknya Sosok Ayah yang menyayangi Putri kandungnya…?,Sulit untuk Dipercaya...?"Gumam Kolonel Suta.

"Yang Penting Kita Selesaikan masalah ini dulu, Suta.Setelah Semuanya selesai Kita akan cari tahu dimana Orang tua Asli Hita berada.Kita Hanya perlu menelisik keberadaan Arya Susena asli,Hans Pranawa, Dhani Prasetya, Aditya Subekti dan lainnya.Apa Apa hubungan Mereka dengan Mahkluk ini.Nanti Kita ajak Nona Sari agar bisa mengetahui keberadaan Mereka..."

"Jika itu tujuan Komandan Wira.Setelah Kita Semuanya sudah tahu Keberadaan Mereka,Tinggal Kita Interogasi saja...!"Kata IPTU Artha.

"Masalahnya itu begini IPTU Artha,Sosok yang Kita hadapi sekarang ini bukan dari jenis Ras Kita Manusia.Kita tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan yang bisa jadi akan membahayakan Diri kita sendiri, Orang -orang disekitar Kita atau Ras Manusia.Jadi Mau tidak mau Kita harusnya mengambil jalan tengah Yaitu Berunding dengan Mereka.Ras Mereka ini Sudah hampir Ribuan bahkan mungkin jutaan tahun hidup bersama dengan Kaum Kita,IPTU Artha.Dan tidak dipungkiri Sebagian Bentukan dari mereka mirip dengan Kita, Ras Manusia.Dan lagi Kaum Mereka Tidak Bisa Kita Habisi dengan Peralatan Senjata Milik Kita,secanggih apapun teknologi senjata yang Kita punya…!"jelas A.K.P Wayan Wira.

"Lalu Apa yang sekarang Kita akan lakukan Komandan Wira dan Kolonel Suta...?"Tanya AIPTU Gusti.

"Kita harus bisa berunding dengan Mereka,Saya Yakin Mereka pasti mempunyai alasan dan tujuan untuk hidup bersama Kita.Jika tujuan mereka memberikan manfaat pada Kaum Kita, Kita Harusnya meyakinkan Negara untuk bisa hidup berdampingan dengan Kaum Mereka.Tapi Jika tujuan Mereka malah membahayakan Kaum Kita terutama Negara Kita,Kita akan Lawan Mereka Sampai titik darah Penghabisan Demi Negeri Kita Tercinta Indonesia.Dan Untuk Bumi Pertiwi.Aku harap Kita semuanya Paham akan hal ini...!"Sela Kolonel Suta.

"Siapp,...Kolonel..!"Seru semuanya sambil memberi Hormat pada Kolonel Suta.

Mereka Masih Berunding Di Dalam. Ruangan

A.K.P Wayan Wira Tersenyum Melihat Jiwa Patriotik Sahabatnya.

"Besok Kita akan berbagi tugas,IPTU Artha ditemani Lettu Catur,dan Nona Sari mencoba mencari tahu keberadaan Arya Susena beserta kelima rekannya.IPDA Edy bersama AIPTU Gusti Dekati Target Kita dirumahnya Didaerah Gianyar.Setelah Informasi yang kita anggap cukup.Biarkan Aku dan Kolonel Made Suta Membongkar jati diri mereka.Setelah Kita Berunding dengan Mereka,Paham…!"

"SIIAAPP…,KOMANDAN…!!"Kata Semua yang berada disitu kecuali Kolonel Suta.

"Suta Sekarang tugasmu Hubungi Adri lagi…?"kata A.K.P Wayan Wira agak pelan.

"Aku...?"Tanya Kolonel Suta sambil menunjuk dadanya.

"Seperti Biasa,Wira?"tanyanya lagi.

A.K.P Wayan Wira mengangguk kearah sahabatnya sambil tersenyum.

"Baiklah,Butuh berapa hari.Kita buat Anak sama Istri Senang. Nanti kalau pulang ke Jakarta biar bisa Ngrumpi sama tetangga sebelah rumah.Hha...Hha…Hha…"Kata Kolonel Suta tertawa diikuti Oleh yang lainnya.

"Iya Terserah,Aku Ikut Saja..."jawab A.K.P Wayan Wira sambil tetap tersenyum.

"Oh Kita Suruh Adri dan Satya Biar bisa pelesiran ke Wilayah Ubud dan Kuta.Disana banyak Wahana Wisata dan bermain buat Mereka. Istri dan Anak -anak, Sekalian Biar Adri dan Satya mengajak Mereka ke arah Pantai Pandawa, Bagaimana...?"Kata Kolonel Suta sambil menjentikkan jarinya.

"Iya...,Soalnya Kita Butuh tempat buat menyelesaikan tugas Kita.Setelah Informasi terkumpul Kita akan bertemu lagi di rumah Kakiangku, Setuju...!?"Kata A.K.P Wayan Wira pada semuanya.

"Siap Komandan...!"Seru semua yang berada disitu hampir bersamaan.

"Jika sudah selesai, Sekarang sudah jam 20:00 .Jadi sebaiknya Kita akhiri dulu Pembicaraan tentang masalah ini.Kita Balik ke tempat masing -masing guna beristirahat. Lusa Kita bahas masalah ini lagi di rumah Kakiangku…! "Jelas A.K.P Wira.

"Siap, Komandan...!"Seru Semua yang berada disitu lagi. kecuali Kolonel Suta Dia hanya bersedekap dan tersenyum.

..........

Ketika Hari Yang dijanjikan Mereka kembali berkumpul di rumah Kakiang Wayan Wira. Kecuali IPDA Edy dan AIPTU Gusti. IPTU Artha, Lettu Catur, Ni Luh Ines Warapsari dan Kolonel Suta datang hampir bersamaan. A.K.P Wayan Wira mempersilakan mereka menuju Bale Sekapat. A.K.P Wayan Wira Menaruh beberapa botol minuman dingin ringan dan beberapa makanan cemilan ditaruh diatas piring yang beralaskan nampan.Mereka memulai kembali berdiskusi.

"Beli Wira,Sebetulnya kemarin Saya lupa memberitahu, Sosok Professor Arya Susena,Professor Hans Pranawa, Professor Aditya Subekti,Professor Mahesa Adiguna dan lainnya adalah Orang hebat.Mereka berprofesi sama, Beli Wira.Tapi Saya berpikir Mereka ini tidak berkaitan satu sama lainnya.Dari Tempat lahirnya sampai tempat menempuh pendidikan terakhirnya?"jelas Ni Luh Ines.

"Maksudnya Nona Sari…?"Tanya A.K.P Wayan Wira.

"Professor Arya Susena Lahir di Surabaya,Dia Seorang pengajar di Universitas ternama Di Luar Negeri.Jadi jelasnya Keenam Professor Ini Mereka Lahir Di Indonesia, Tapi Menempuh Pendidikan akhir Mereka dan juga Berkarier di luar Negara Indonesia.Walaupun sebagian Diantara mereka sudah bukan lagi Warga Negara Indonesia,Beli Wira.Menurut Catatannya, Kalau Tiga diantara Mereka sudah dikabarkan meninggal karena penyakit tertentu. Bisa dibilang Komplikasi, Beli. Karena memang faktor Usia. Sebab Usia Para Professor ini Juga bisa dibilang Usia Senja,Hampir Keempat diantara enam orang ini.memang mereka sudah almarhum itu menurut Datanya. Beli.Ini Salinan Data yang kemarin Kita Telusuri, Beli..."kata Ni Luh kearah Wayan Wira sambil memberikan sesuatu mirip Flashdisk.

"Sebetulnya kemarin Kolonel Suta Juga Menginstruksikan Kepada Kita.Untuk sekalian mencari identitas Orang Tua anak Remaja yang bernama Hita Padmarani,Komandan Wira. Hita Padmarani Terlahir Di Rumah sakit di Daerah Jakarta. Kita hanya bisa tahu nama Ibundanya. Nama Ibunda Hita Padmarani adalah Amanda Widyasari.Menurut Kabar Ibunda Hita Padmarani masih hidup dan menikah dengan seorang Pengusaha Property bernama Sigit Rustanto.Tapi Apakah Sosok Bapak Sigit ini Ayah kandung Hita.Kita belum bisa memastikannya, Komandan. .! "Jelas IPTU Artha.

"Jadi Benar, Hita Padmarani Bukan Putri kandungnya…?"kata Kolonel Suta.

"Apakah Ada yang bisa menjelaskan Mungkin Setelah masalah ini selesai, Kita akan datangi keberadaan Orang Tua Hita Padmarani,Tapi Mungkin ada penyebabnya Kenapa Sang Ibunda Hita tidak mau mencari keberadaan putri kandungnya...?"

"Mungkin,Suta...?"Jawab A.K.P Wira.

"Oh Iya Perkembangan terakhir dari IPDA Edy dan AIPTU Gusti tadi mereka melaporkan tentang Target Operasi Kita, Mereka bilang Masih belum ada yang mencurigakan...?"

"Mereka juga berpura -pura bertamu tadi kerumah Arya Susena.Dan memasang Kamera penyadap yang dipasang di beberapa ruangan.Tapi Lusa Mereka akan pergi kearah Sangeh,Suta, Kita akan mendatangi mereka Di sana..!"kata A.K.P Wayan Wira.

Kolonel Suta Mengiyakan dengan memasang jempol tangan kanannya pada sahabatnya.

"Baiklah,Lusa Kita akan Membuntuti kemana Mereka pergi..."