webnovel

Lascria

Mencari jati diri serta arti kehidupan dengan menjelajahi dunia yang asing adalah pilihan terakhir bagi Izriel yang tak kurang apapun. Kekuatan, kekayaan, kekuasaan sudah ia miliki tanpa sengaja dan ia ingin mencari tau apa artinya.

kanamaruka · Fantasy
Not enough ratings
15 Chs

Chapter 10

Kabar menyebar bagaikan api kecil yang membakar tumpukan jerami. Sebuah berita yang sangat besar tersebar ke seluruh pelosok Jandugard. Bangsawan administrator kota bahkan rakyat jelata, semua mengetahuinya. Kabar lepasnya Jandugard dari Gereja Raffaella.

Kabar itu disebar dengan rumor yang dikendalikan oleh divisi khusus dibawah perintah raja. Dan hanya dua versi yang diketahui oleh masyarakat.

Semua orang akhirnya mengetahui jika gereja utara yang dibangun di kota Nier ternyata menyimpan segudang kekejian yang mengerikan. Pasukan keamanan yang menggeledah isi gereja menyebarkan berita bahwa di ruang bawah tanah gereja terdapat penjara dan tempat praktik sihir terlarang dengan mengorbankan darah segar gadis muda tak berdosa.

Kesemua korban mereka adalah anak-anak panti asuhan dan budak gadis kecil. Tak hanya rumor namun sebagian besar penduduk Nier melihat dengan mata kepala mereka sendiri jika para pasukan keamanan mengeluarkan banyak mayat busuk dan tulang belulang dari dalam gereja. Lalu mereka menguburkan jenazah korban di samping gereja.

Rumor tentang kekejian itu berasal dari sana.

Sedangkan rumor kedua datang dari dalam istana. Rumor yang memang sebuah fakta itu diceritakan dari mulut ke mulut oleh para pelayan dan penjaga yang mengatakan jika sang putri kebanggaan kerajaan dihasut dan diculik untuk menggulingkan pemerintahan. Bahkan seorang perdana menteri di bunuh langsung oleh raja karena terbukti berkhianat. Lalu seluruh keluarganya dibasmi.

Semua cerita itu di sebar tak hanya tanpa bukti dan secara persuasif di sampaikan oleh para penyair untuk meyakinkan penduduk Jandugard bahwa sebenarnya gereja yang telah ratusan tahun menjadi panutan benua Kriel sebenarnya adalah tempat yang sesat dan keji.

Dari sinilah sebuah era baru dari sebuah kerajaan dimulai. Hanya menunggu waktu sampai Olisnir dan Kekaisaran agung Vespina menyatakan perang pada negeri sesat Jandugard karena telah mengetahui keburukan gereja.

Dan semua itu bukan tidak mungkin bagi Jandugard untuk melancarkan serangannya terhadap Kekaisaran Vespina maupun Olisnir terlebih dahulu. Kekuatan Jandugard sudah bukan lagi inferior di benua. Jandugard adalah salah satu yang mampu meruntuhkan kekaisaran sejak dulu. Bahkan dalam kondisi perang, perekonomian Jandugard tak akan pernah terganggu saat teknologi kelautan mereka mulai ditunjukkan ke dunia.

Beberapa tahun terakhir, Emalson secara diam-diam memerintahkan beberapa bangsawan muda untuk berlayar mengarungi samudera dan mencari rute perdagangan. Mereka menemukan jalur perdagangan pengganti jalur Kantriopel sebagai penghubung benua

Mereka tak perlu lagi bergantung pada perdagangan dengan kekaisaran yang kurang menguntungkan. Mereka telah membuka jalur perdagangan laut dan mulai menjelajahi lautan.

Sekali lagi Jandugard melakukan reformasi baru, dimana Putri Cicilia telah mulai aktif dalam politik dan membebaskan budak tambang di pegunungan utara tempat tambang terbesar benua. Cita-citanya untuk membebaskan budak di seluruh negeri disambut dengan bangga oleh seluruh penduduk negerinya.

Sejak awal reformasi penumpasan bangsawan lama terjadi, empati rakyat Jandugard terhadap budak telah terbangun. Bahkan ada beberapa diantara bangsawan muda mulai mendukung keinginan Putri Cecilia dengan membebaskan beberapa budak setiap tahunnya secara diam-diam agar tidak diketahui gereja yang pro terhadap perbudakan.

Lalu setelah kabar diusirnya gereja dari Jandugard telah menambah semangat Putri dan para pengikutnya. Dukungan akan kenaikan tahtanya semakin membesar di kalangan bangsawan muda. Dan semua itu telah berada pada puncaknya. Atas saran seseorang, setelah membebaskan para budak tambang dan pekerja kasar yang seluruhnya adalah ras Dwarf, Cicilia membangun sebuah fasilitas pengembangan teknologi.

Sebuah konsep mekanik tanpa sihir dikembangkan untuk memanfaatkan energi alternatif selain sihir yang sangat terbatas penggunaannya.

Pemberi saran tersebut tak lain adalah pemuda bernama Izriel. Pemuda misterius yang telah menyelamatkan masa depan kerajaan Jandugard.

Hari ini pamuda itu sedang duduk di balkon sambil menikmati pemandangan jantung kota Jandugard. Sebuah istana kerajaan yang tak buruk menurutnya. Namun tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan surga yang pernah ia tinggali, Supreme Palace.

Izriel merasakan pemandangan natural dan cukup indah ala abad pertengahan. Sebuah kota musim dingin yang ia dambakan.

Ia adalah tamu kehormatan yang dipandang tak wajar oleh seluruh orang di istana. Raja dan Putri yang menjadi puncak penghormatan bahkan sangat segan terhadap tamu kehormatan ini. Saat ia memasuki istana, ia dikagumi karena ketampanannya serta superioritas karena di dampingi tiga wanita yang begitu cantik yang melebihi kecantikan putri kerajaan itu sendiri.

Beberapa orang mengira Izriel adalah calon bangsawan baru. Namun hal tersebut disangkal karena perlakuan Raja terhadapnya.

Sebagian kecil menganggap Izriel adalah anak dari istri tersembunyi raja.

Lalu beberapa pelayan wanita yang menyukai kisah romansa mengira Izriel adalah pangeran berkuda putih dari sebuah kerajaan yang jauh sedang dalam pengasingan dan dipertemukan sebagai takdir sang putri Cicilia. Namun anggapan itu tidak diterima karena adanya tiga wanita yang bahkan lebih cantik dari Putri Cecilia selalu mendampingi Izriel.

Namun sebuah rumor baru beredar di kalangan penduduk istana. Rumor yang dapat diterima seluruh warga istana. Rumor itu mengatakan jika Izriel sebenarnya adalah penyelamat putri dan ayah angkat dari anak angkat putri. Dan bisa dikatakan jika dia adalah calon suami putri Cecilia.

Rumor itu mirip dengan anggapan para pelayan tentang Izriel. Mereka para wanita memang sedang jatuh cinta pada Izriel. Tak satupun warga istana yang tak mengagumi ketampanannya. Dan untuk melegakan hati mereka tentang ke-misterius-an Izriel, akhirnya rumor ini lah yang beredar.

Mereka juga mendengar Silvie, gadis Elf yang dipungut putri Cicilia menyebut Izriel dengan sebutan 'papa'. Dan mereka telah lama tau jika gadis itu memanggil Putri Cicilia yang masih perawan dengan sebutan 'mama'.

Tak mungkin ada anggapan liar jika sesama manusia akan melahirkan Elf. Jadi mereka menyangkal jika Putri Cicilia melakukan hubungan tersembunyi.

"Tamu itu sudah pasti akan menjadi suami paling ideal untuk Putri Cicilia." Kata seorang gadis pelayan.

"Aku berharap begitu, aku tak sabar di tugaskan untuk melayani tamu tampan itu jika ia resmi menjadi anggota keluarga kerajaan." Tanggap Gadis pelayan lain.

Seorang pria tua menepuk tangannya dan berbicara.

"Apa yang kalian lakukan di saat-saat sibuk ini?"

Dua gadis pelayan yang sedang bergosip itu terkejut karena mengenali suara tersebut. Mereka langsung menundukkan kepala dengan penyesalan.

"Kalian akan dihukum berat jika terus bergosip saat sedang bekerja. Lakukan itu nanti saat giliran kalian selesai dan beristirahat." Kata pria itu.

Seorang kepala pelayan yang sangat toleran dan juga seorang mentor bagi banyak pelayan. Ia adalah seorang butler yang keluarganya telah secara turun temurun melayani istana. Ia juga keluarga assasin terkenal yang melayani raja tanpa sedikitpun memalingkan pisau membunuhnya ke arah tuannya. Ia salah satu komandan pasukan rahasia di bawah perintah raja. Ia juga yang menemukan penghianatan perdana menteri.

Sosoknya adalah pria tua dengan tubuh yang masih bugar dan terlihat sangat bertenaga. Di usianya yang telah cukup senja masih berdiri dengan postur yang sangat tegak dan berwibawa.

Ia sangat tahu mengapa tamu terhormat ini ada di istana. Ia juga mengetahui mengapa tuanya sangat menghormati tamu ini. Namun ia tak begitu yakin dengan identitas tamu ini.

Ia mendapat tugas dari rajanya untuk melayani tamu kehormatan secara eksklusif. Dan ia juga berasumsi bahwa itu juga perintah pengawasan dari rajanya.

"Apa tetua tidak penasaran juga dengan tamu kehormatan ini?" Salah satu pelayan itu bertanya.

"Tidak. Tetua mungkin saja sudah paham identitas sebenarnya dari tamu kehormatan ini. Karena itu Raja membuat tetua secara langsung melayani tamu kehormatan ini."

"Nona-nona, bukan kah aku sudah memperingatkan kalian?" Kata butler tua itu. "Bergosip lah jika kalian sudah tidak bekerja."

"Tetua tak biasanya seperti ini. Bukankah Anda tau sendiri jika setiap pelayan yang anda tugaskan sebenarnya tak pernah melakukan apa pun yang berhubungan dengan pekerjaan?" Kata salah satu maid berambut coklat.

Butler tua tak bisa membantah argumen tersebut.

"Tapi berhati-hatilah, jika kalian ketahuan oleh maid senior aku tak akan membela kalian." Kata butler itu.

Maid senior adalah jajaran maid terpilih sebagai administrator para maid di istana. Mereka adalah penegak hukum dan komandan divisi battle-maid. Pertahanan terakhir pelindung keluarga kerajaan.

"Anda tak perlu khawatir, karena salah satunya sedari tadi juga ikut menanggapi setiap pembicaraan."

Butler tua yang bernama Olaf Sven itu terkejut saat anak perempuannya yang telah diangkat sebagai maid senior karena terkenal dingin dan tegas malah berada di tengah percakapan itu dan sedang meringkuk bersembunyi di balik perabotan istana.

"Frey, apa yang... "

"Ayah, Frey juga ingin bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi mengapa tugas ini begitu berat?" Kata Gadis berambut pirang kecoklatan lurus itu.

Rambutnya yang lurus tak pernah diikat saat menggunakan pakaian maid. Itu mengeluarkan begitu banyak pesona gadis anggun ini. Matanya abu-abu kebiruan bercahaya dan bibir tipisnya yang merangsang. Ia adalah maid tercantik istana. Tak ada yang keberatan maupun iri karena sifatnya cukup tidak fleksibel dan terkesan terlalu kaku.

Olaf tau apa yang dirasakan oleh seorang yang sangat lurus seperti Frey. Bagi Frey pekerjaan tanpa aktivitas tak berbeda dengan diliburkan oleh atasannya. Ini termasuk hukuman, seakan-akan ia sudah tak dibutuhkan lagi.

Ia adalah salah satu orang yang ditugaskan dalam penyelamatan putri di hari lalu. Ia juga salah satu yang tidak sengaja melihat kekuatan Izriel. Jadi dia sangat bahagia saat ditugaskan untuk menjadi salah satu pelayan tamu kehormatan.

Namun saat ini Frey terlihat terpuruk, dan Olaf tau apa penyebabnya.

"Frey, jika kau merasa kesusahan tak usah terlalu gengsi, kau adalah salah satu pelayan termuda di istana, siapapun akan dengan senang hati merawat mu walau kau diangkat menjadi maid senior." Kata Olaf yang prihatin terhadap sifat kaku dan tertutup Frey.

Dua maid yang bergosip mengangguk. Walaupun Frey adalah atasan mereka, tapi mereka tau jika Frey adalah gadis yang polos dan tulus. Satu-satunya yang menjadikannya seorang maid senior adalah karena keahlian bertarungnya yang setara dengan pasukan khusus kerajaan.

"Nona Frey tak perlu khawatir, tamu terhormat pasti akan mulai memperhatikan kepolosan anda dan mulai tertarik pada anda. Seandainya tamu kehormatan menikah dengan Tuan Putri, anda pasti memiliki kesempatan menjadi selirnya." Kata salah satu maid umum.

"Anda adalah kecantikan yang langka di negeri ini, saya juga yakin akan hal itu." Kata salah satunya.

Olaf hanya bisa tersenyum masam mendengar kata-kata dan pembicaraan gadis-gadis itu. Namun ia terkejut melihat bola mata Frey yang penuh harapan.

"Apa kalian yakin?" Tanya Frey.

Olaf semakin memahami keterpurukan Frey. Namun ia tak menyangka bahwa perasaan Frey seperti ini pada tamu yang asing.

Olaf juga diperintahkan oleh Raja untuk mencari informasi terkait pria bernama Izriel. Biasanya dalam sehari jaringan informasinya bisa mencakup seluruh kerajaan dan seminggu sudah mencapai hasil informasi tingkat benua.

Sudah 3 hari ia mencari informasi sejak tamu kehormatan datang. Namun ia tak dapat informasi yang memuaskan bahkan sama sekali.

Keberadaan orang yang ia cari identitas nya bagai tak pernah ada di dunia. Sama sekali ia tak menemukan orang seperi apa tamu kehormatan bernama Izriel. Selain itu 3 hari sejak tamu itu datang namun tak pernah keluar dari ruangannya. Beberapa maid yang berkerja tak berani mendekat ruang tersebut atas perintah raja.

Suara pintu terbuka.

Kecantikan dewi kecantikan keluar dari balik pintu. Dua wanita pengikut tamu kehormatan. Gadis berambut salju dan hitam legam keluar. Keanggunan dan gemulai gerakan mereka membuat Olaf dan 3 gadis pelayan yang bertugas kagum. Sekali lagi Frey meratapi kesedihannya. Ia merasa kecil di hadapan dua wanita itu.

Sosok yang menjadi pembicaraan mereka keluar dari ruangan. Pria berambut putih bermata merah keluar di ikuti oleh wanita berpakaian pelayan dengan rambut emas bercahaya. Seakan raja para dewa sedang di dampingi dewi kecantikan dan dewi maid. Langkah mereka bahkan lebih beraura daripada kelurga kerajaan itu sendiri.

Rombongan penuh keindahan dan wibawa itu mendekati mereka.

"Ada yang bisa kami bantu, tuan muda?" Kata Olaf menyambut.

Alih-alih suara laki-laki, suara lembut wanita menanggapi sambutan Olaf.

"Cukup kami saja yang pantas melayani tuan ku. Keberadaan kalian terlalu sepele dan tak pantas. Dan berhati-hatilah dengan ucapan serta tindakan kalian, kami bisa mengetahui segala sesuatu yang tidak bisa kalian ketahui." Kata-katanya yang penuh makna seakan mengingatkan mereka.

Mereka merasakan tekanan dari setiap kalimat yang diucapkan wanita berambut hitam legam. Tak satupun orang berdaya menjawab kata-kata itu. Terdapat intimidasi tak terbatas namun halus dari kalimatnya. Olaf yang memaksa dirinya untuk berbicara masih tak berdaya. Ia malah diberikan tekanan lebih kuat bahkan bisa dibilang hingga di ambang kematian.

Keringat dingin menetes dari dahinya. Jakun pria tua itu naik turun dengan kepala masih tertunduk. Semua orang mengerti apa yang dimaksud dari setiap kata dari wanita cantik itu. Mereka menjadi lebih takut dan berhati-hati. Dan yang paling merasa tertekan adalah Olaf, yang berusaha mengungkap identitas Izriel.

"Yui, cukup! Kita perlu segera bertemu dengan Emalson dan Cicilia. Ada yang harus aku rundingkan dengan mereka." Suara pria muda.

"Baik tuan ku, saya tahu dimana mereka berada. Izinkan saya untuk mengantar anda."

Semua mata terbelalak kaget karena tangan cantik wanita bernama Yui itu terangkat dan sebuah distorsi ruang tercipta oleh padatnya marial pada ruang di depan tangan itu terangkat. Ketakutan mereka bukannya tak berdasar, bahkan hanya karena kata-kata. Sebuah lubang mengambang di udara tiba-tiba terbuka. Mereka tak bisa lagi waspada karena mungkin kematian menghampiri mereka jika mereka terlihat waspada.

Sebuah sihir yang hanya ada di dalam cerita-cerita legenda di zaman perang kuno terjadi. Distorsi ruang itu menciptakan sihir gerbang dimensi yang benar-benar nyata. Bahkan mereka bisa melihat pemandangan Raja mereka dan Tuan Putri di balik lingkaran dimensi itu.

Olaf hanya bisa diam tak bergerak hingga bayangan tamu kehormatan itu menghilang di balik distorsi dimensi. Kaki-kaki tuanya yang mampu berlari secepat kuda itu benar-benar tak berdaya. Bagi manusia dengan kapasitas energi kehidupan yang kecil, merasakan distorsi ruang adalah hal yang sangat berat. Mereka; Olaf, Frey, dan dua maid itu benar-benar tak berdaya. Frey tersungkur di lantai, sedangkan Olaf berusaha bertumpu pada kakinya dan berlutut. Sedangkan kedua maid pingsan seketika.

Kini Olaf tau entitas seperti apa tamu kehormatan itu. Dan dia yakin Raja telah mengetahuinya sejak awal, bahkan Frey. Namun jika mereka belum yakin maka hari ini mereka akan diyakinkan.

Olaf tak bisa lagi membayangkan akan seperti apa kerajaan dan tuan yang ia layani nasibnya. Entah akan menjadi keuntungan, atau malah membawa tragedi.

***

Pagi yang cerah untuk minum teh. Di paviliun putri, Cicilia sedang memangku gadis imut bernama Silvie. Gadis bertelinga lancip itu dengan antusiasnya mengunyah Snack yang disajikan di atas meja. Pipinya menggembung menampung makanan dan mulutnya bergerak-gerak terlihat sangat menggemaskan. Kulit wajahnya yang putih bersih memerah merona karena kebahagiaan.

Ia adalah gadis yang sudah seperti anak bagi Cicilia, yang belum tersentuh lelaki. Sangat tidak wajar untuk seorang perawan memiliki anak. Tapi kenyataannya Cicilia sangat menyayangi Silvie dan memperbolehkan Silvie menjadi anak angkatnya.

Hal itu cukup tabu bagi keluarga kerajaan. Tapi tak ada yang berani memprotes hal tersebut, bahkan Ayahnya sendiri sang Raja tak berani. Akan berbeda cerita jika Cicilia sudah menikah. Mengangkat seorang anak kecil sebagai anak angkat akan diperbolehkan dengan berbagi syarat dan prosedur. Namun itu tak lebih dari formalitas belaka dan tak pernah di anggap oleh Cicilia.

Cicilia memperhatikan keimutan Silvie yang makan camilan sambil mengelus kepala mungilnya. Ia benar-benar terlihat bahagia. Dan itu membuat Emalson juga bahagia.

Emalson adalah ditaktor paling kejam pada zamannya. Tak ada yang pernah mencatat sejarah seorang raja membunuh begitu banyak bangsawan, kecuali sejarawan mencatat kisah hidup Emalson. Namun ia luluh dengan pemandangan di depannya.

Matanya yang begitu tenang memandangi putrinya yang cantik sedang berbahagia. Walau ada beberapa masalah yang ia tahan dan ingin bicarakan dengan Cicilia. Itulah tujuan Emalson mengikuti pesta teh kecil putrinya dengan cucu angkatnya.

Sebelum ia membuka mulutnya, Cicilia membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Jadi, ayah. Apa yang ingin kau bicarakan?" Tak ada sedikitpun kesopanan dalam bicaranya.

Wibawa Cicilia telah menyaingi ayahnya sejak muda dan bakatnya adalah kebanggaan seluruh kerajaan. Tak ada yang salah dengan sikapnya. Itu bukan arogan, namun murni kedewasaan wibawa.

"Sebenarnya aku ingin membahas tentang tamu kita. Aku sedikit tak tenang. Walau mereka tamu kehormatan, namun identitas mereka tak bisa diungkap sama sekali. Mereka bukan Great Magus namun memiliki kekuatan yang sangat Absurd." Kata Emalson.

"Aku yakin ayah telah menyuruh seseorang menyelidikinya. Namun aku sarankan untuk menghentikan itu. Menyelidiki seorang penyelamat berarti tak tau rasa terimakasih. Dan itu bisa membahayakan ayah." Jawab Cicilia.

Cicilia memiliki kebijaksanaan yang menyaingi ayahnya, walau ia kerap kali di kalahkan oleh perasaannya yang emosional. Namun ia tetap orang yang berkompeten.

"Aku tau itu. Namun semakin aku memikirkan mereka, semakin aku penasaran. Tak hanya kekuatan, bahkan pengetahuan mereka sangat luas. Aku tak yakin dari mana mereka tahu jika ras Dwarf sebenarnya pengrajin yang andal atau sangat berminat dengan kerajinan. Terutama pemuda bernama Izriel itu, ia menjelaskan seakan ia pernah tinggal bersama mereka. Ia yang menyarankan membuka fasilitas pengrajin untuk budak Dwarf yang di bebaskan agar mendapatkan pekerjaan. Awalnya aku tidak yakin. Namun hanya dalam tiga hari setelah ide itu dilaksanakan, fasilitas itu telah dipenuhi oleh Dwarf yang antusias membuat berbagai alat. Ini sudah semacam wahyu dari langit. Karena tak ada satupun orang mengetahui kelebihan Dwarf selain menambang.

Olisnir yang dari dulu memasok kebutuhan budak juga tak terlihat mengetahui potensi tersembunyi para dwarf."

Seperti yang dikatakan Emalson, di Kriel manusia tak mengenal budak selain pekerja kasar. Dwarf yang ada di Jandugard sebenarnya dipasok oleh pedagang budak dari Vespina dan Olisnir melalui Gereja. Emalson tau jika di Kekaisaran Vespina budak dikembangbiakkan seperti ternak tanpa memandang sisi manusiawi sedikitpun. Mereka mencampur pria dan wanita seperti ternak dan dipaksa berhubungan agar mendapat keturunan.

Mereka memilih wanita budak dengan tingkat kesehatan dan kehamilan tinggi. Tugas mereka melahirkan budak baru. Sedangkan pria dipilih berdasarkan kondisi fisik dan sifat yang sesuai agar memberikan keturunan yang baik.

Mereka tidak peduli jika sebenarnya para budak yang terdiri dari Halfbeast dan Dwarf itu memiliki perasaan layaknya manusia. Mereka juga ingin bercinta dengan orang yang mereka cintai.

Saat Emalson pertama kali mengetahui metode Vespina dan Olisnir mendapatkan budak, ia tak ingin membayangkan karma seperti apa yang akan di berikan dewa pada negeri keji tersebut. Namun nyatanya bahkan setelah ratusan atau ribuan tahun, Vespina tetap berdiri. Olisnir sendiri bahkan berdiri dengan kekejian sambil menyembah dewa. Itulah yang mendasari permusuhan Jandugard dengan Vespina dari zaman leluhur Emalson. Hanya saat Emalson berkuasa perdamaian sementara tercipta. Namun Emalson tetap mempertanyakan keadilan dewa, hingga ia tak mempercayai keberadaan dewa.

"Ayah, kau tau? Hal yang sedang aku pikirkan bukan masalah tuan muda Izriel. Olisnir pasti sekarang sedang mengumpulkan para kardinal bersama paus untuk membahas keberadaan kita. Perang bisa terjadi kapan saja dalam skala yang kecil maupun besar. Apalagi, berbagai metode mungkin saja akan diterapkan oleh Olisnir. Aku yakin tuan muda Izriel bukanlah musuh kita. Bahkan dia tampak senang mendengar pembahasan tentang pembebasan budak. Dia terlihat begitu mendukung kebebasan budak.

Memang benar jika kekuatannya sangat tidak wajar dan identitasnya misterius. Terutama wanita-wanita yang melayaninya seakan pernah ku dengar dalam dongeng atau legenda kuno. Semakin kita mencari tau tentangnya sepertinya semakin jauh keberadaan kita di hadapannya."

Cicilia terlihat begitu mengagumi Izriel jadi wajar jika ia seakan membela Izriel di depan ayahnya.

"Apa mungkin kita bisa meminta bantuannya?" Tanya Emalson berterus-terang tentang isi hatinya.

Jika perang benar-benar terjadi, maka bantuan Izriel bagaikan kartu As.

"Tentu saja itu tidak mungkin." Cicilia menggelengkan kepalanya.

"Bukankah kita bisa menawarkan beberapa kedudukan, kekayaan, atau sesuatu yang bisa kita berikan untuk membayarnya?" Tanggap Emalson.

Dari sisi manusia normal, diberikan kesempatan mengungkapkan keinginan pada Raja Jandugard adalah hal yang paling istimewa. Kekayaan Jandugard seakan sudah bisa digunakan untuk membeli seperempat dunia.

"Ayah, tidakkah kau kini menjadi sedikit sombong? Tidakkah kau lihat seperti apa kereta kuda mereka saat menawari kita tumpangan? Sutra emas yang menghiasi tirai kereta dengan dengan motif rumit yang indah. Lalu tempat duduk selembut awan. Ukiran emas dan platinum membentuk seluruh badan kereta. Kuda-kuda yang gagah dan cantik. Lalu pakaian yang mereka kenakan.

Saat aku melihat pakaian mereka dari dekat, warnanya yang cerah dan tekstur lembutnya terlihat begitu nyaman. Ada kilauan-kilauan dari kain sutra yang di kenakan pelayan nya. Bahkan pakaian maid yang dikenakan maid begitu indah. Yang paling membuatku penasaran adalah hiasan rambut pelayan kembar yang sangat indah.

Anggaran pajak seluruh negeri selama 4 tahun mungkin masih belum cukup. Mungkin jika kita mengumpulkan beberapa tahun lagi ditambah dengan hasil tambang, kita baru bisa membeli semua itu."

Sebuah seni sangat bernilai daripada harta itu sendiri. Sedangkan yang mereka lihat adalah harta yang dijadikan seni sekelas artefak. Bahkan sehelai kain bisa menjadi pusaka kerajaan karena saking indahnya.

Cicilia sangat iri karena ia juga ingin mencoba mengenakan kain sutra. Nyatanya kain sutra sangat langka dan sulit di dapat. Produksi kain sutra ditemukan di benua seberang dan disana hanya keluarga kerajaan yang mengenakannya. Harusnya sudah sangat malah di tempat asalnya. Jadi tidak mungkin bagi Cicilia mengenakannya.

Lalu serat emas juga hanya di temukan sebagai artefak. Metode pemintalan benang emas sudah hilang bersama peradaban kuno. Jika ada sulaman emas maka itu sudah pasti kain artefak. Sedangkan kain emas adalah pusaka tak ternilai. Namun yang di kenakan pelayan Izriel adalah kain emas bermotif dan tak dijahit. Seakan sutra dan emas di pintal bersama dan ditenun sedemikian rupa agar menciptakan motif yang rumit dan indah. Cicilia berpikir jika itu mustahil untuk pernah ia dapatkan.

"Sekarang aku sadar, harta juga tak berarti bagi mereka, lalu kedudukan sudah bukan lagi pilihan bagi orang yang memiliki kekuatan seperti itu."

"Benar. Jika memang tuan muda Izriel bisa dibeli maka aku tak akan segan memberikan diriku sepenuhnya sebagai alat tukar. Namun itu juga masih kurang bagi pria berpendamping wanita yang begitu cantik." Ada sedikit rasa kecewa di wajah Cicilia.

Emalson menyadari ekspresi Cicilia yang rumit. Emalson jadi berpikir jika ia ingin menawarkan putrinya sebagai ganti kedudukan sebagai raja di negeri yang sangat makmur dan kaya ini. Ia benar-benar ingin putrinya bahagia.

Mempertimbangkan ketampanannya, Izriel sangat cocok mendampingi putrinya. Emalson juga berpikir jika Izriel juga di karuniai kebijaksanaan serta pengetahuan yang luas. Tak hanya itu, ia juga berpikir bahwa pemuda bernama Izriel dapat memberikan keturunan terbaik untuk keluarganya.

Namun Emalson juga menampilkan ekspresi wajah yang rumit pula. Ia menyadari orang yang bagaimana Izriel itu. Meski tak tau siapa itu Izriel, akan tetapi dia tau jika Izriel bukan orang yang sesederhana itu.

Ayah dan putri yang sedang merenungkan masing-masing masalah itu tiba-tiba menjadi tersentak saat merasakan kekuatan aneh mengalir dalam ruangan itu. Semua orang menoleh, bahkan para pelayan yang ada di ruangan itu ikut menoleh ke arah yang sama.

Di arah yang mereka lihat, para batle maid segera bersiaga dan mencabut belati yang mereka ambil di balik Appron mereka. Namun Emalson mencegahnya.

"Hentikan!! Turunkan senjata dan kembali ke posisi kalian!" Perintah Emalson.

Para maid itu langsung mundur karena Emalson bisa melihat dengan jelas orang-orang yang terlihat di balik lubang dimensi itu.

Ruang yang terdistorsi itu menciptakan semacam lubang. Benda di sekitarnya seakan tertarik oleh bingkai lubang itu dan melengkung.

Emalson sempat khawatir jika para maid salah langkah, mereka akan terjebak bingkai distorsi dan tubuh mereka menjadi cacat permanen karenanya. Kerugian kehilangan maid senior bahkan lebih mahal dari kehilangan seribu pasukan di medan perang.

Itu bukan karena kekuatan tempur yang setara seribu pasukan. Namun karena pendidikan mental, kualitas pelayanan, kredibilitas, serta perlengkapan yang mereka kenakan.

Lalu Emalson juga bisa melihat. Pelayan terpercaya, Olaf Sven, sedang berlutut dengan wajah tak berdaya di balik lubang dimensi itu. Ia bisa mengira dengan segala yang telah terjadi dan ia siap menerima konsekuensi apapun.

Sejak awal ia sudah fokus pada orang yang menciptakan sihir legendaris itu. Ia tidak mengira bahkan wanita yang mengaku sebagai pelayan yang telah menciptakan lubang dimensi itu. Emalson juga tak bisa untuk tidak kagum dengan kecantikan dan keindahan yang tak terukur itu.

***

Izriel berjalan melewati gerbang dimensi itu. Ia sudah terbiasa dengan kejutan pergantian pemandangan selama beberapa hari terakhir. Awalnya ia ingin menahan Yui untuk menggunakan sihir dimensi. Namun Izriel sendiri sudah cukup bersabar menunggu tiga hari di dalam kamar tamu Istana Jandugard.

Ia menunggu semala tiga hari tanpa makan dan minum untuk mendapatkan kembali kemanusiaannya. Namun percuma. Pada akhirnya ia meminum secangkir teh pagi ini dan beranjak keluar untuk melihat suasana. Ia juga ingin mendiskusikan sesuatu pada raja negeri ini.

Setelah melangkah, Izriel bisa melihat orang-orang dengan berbagai ekspresi. Ia cukup merasa bersalah kepada mereka karena berbagai hal.

Saat ia datang ia langsung disambut oleh gadis kecil.

"Papa?" Sambil melompat turun dari pangkuan Cicilia.

Gadis itu berlari, sedangkan Izriel menyambut dengan kedua tangan terbuka sambil berlutut.

Gadis itu memeluk Izriel dengan sangat erat. Izriel sendiri mendekapnya dengan lembut penuh kehangatan. Izriel bisa mencium aroma wangi dan tubuh gadis itu sudah tidak terasa dingin lagi.

Pakaiannya terlihat indah dan hangat. Serta rambutnya tersisir rapi. Izriel merasakan sensasi menyenangkan saat gadis kecil, Silvie, menggosokkan pipinya ke wajah Izriel. Kondisi menyedihkan waktu itu bagai hanya mimpi, sekarang.

Izriel berdiri sambil mengangkat pelukannya. Silvie hanya bisa memeluk tubuh Izriel dalam gendongannya.

Baru-baru ini Izriel mengetahui bahwa Silvie bukanlah keturunan Jandugard. Silvie adalah High-Elf murni yang tidak mungkin terlahir dari seorang manusia. Izriel menilai jika kebaikan Cicilia yang telah membebaskan Silvie dari perbudakan.

Izriel sangat membenci kenyataan. Tapi sekarang hal yang tak ia suka sudah berlalu. Kini ia ingin mendiskusikan sesuatu.

"Raja Emalson dan Putri Cicilia. Maaf karena kedatangan ku yang mendadak. Ada yang ingin aku sampaikan pada kalian." Kata Izriel sambil masih menggendong Silvie.

"Sungguh sebuah kebetulan, kami juga ingin berbincang dengan anda, tuan muda." Jawab Emalson. "Silahkan duduk dimanapun anda suka."

Izriel melihat sofa tempat Cicilia duduk lalu Izriel duduk di sebelah Cicilia. Setelah duduk Izriel langsung berbicara.

"Langsung saja. Saya menawarkan kepada Jandugard untuk menjadi penguasa di benua ini."

Kata-kata Izriel benar-benar sulit untuk diartikan secara singkat. Namun Emalson menjadi ragu saat mengerti artinya.

Cicilia sempat tertegun, namun ia menganggukkan kepala saat mengerti arti kalimat Izriel.

***