CHAPTER DUA RATUS TUJUH PULUH LIMA

Larisa berjalan menuju gerbang rumahnya dengan langkah gontai, koper besar dia seret dengan satu tangan. Langkahnya terhenti saat berpapasan dengan Pak Jamal yang keluar dari posko security karena iba melihat Larisa yang malam-malam begini pergi meninggalkan rumahnya.

"Non Icha mau kemana?" tanyanya, meski dia sudah bisa menebak apa yang terjadi pada Larisa karena tadi sore saat Anton kembali ke rumah, sudah marah-marah tak jelas dan menanyakan Larisa yang belum kunjung pulang ke rumah. Pak Jamal sudah mengira Larisa akan mendapat masalah jika pulang ke rumah karena ayahnya sedang marah besar meski Pak Jamal tak tahu alasan sang majikan tiba-tiba seperti itu.

Larisa menggelengkan kepala, "Saya nggak tahu, Pak. Tapi tolong buka pintu gerbangnya," pinta Larisa karena pintu gerbang memang dalam kondisi tertutup dan sudah terkunci.

"Tapi ini sudah mau tengah malam, Non. Non Icha mau kemana malam-malam begini?"