Tentu Larisa terkejut karena tindakan Reza yang tidak dia sangka-sangka seperti ini. Pemuda itu juga jelas-jelas telah membohonginya padahal tadi dia meminta izin hanya mencium di kening, nyatanya tidak demikian. Karena tanpa seizinnya Reza kini mengecup bibirnya juga.
Larisa mendorong dada Reza sekuat yang dia bisa sehingga ciuman mereka pun terlepas. Larisa menutup bibirnya yang baru saja berciuman dengan Reza menggunakan punggung tangannya. "Apa-apaan kamu? Beraninya kamu cium bibir aku? Tadi kamu bilang cuma mau cium kening? Kamu bohong, Za."
"Maaf ya, tapi tadi kan aku bilang mau memastikan sesuatu," jawab Reza dengan santai seolah pemuda itu tak merasa bersalah sedikit pun.
"Memastikan? Emangnya apa yang kamu pastikan?"
Reza menggelengkan kepala sembari terkekeh, "Udahlah, nggak usah dibahas lagi. Katanya kamu mau pulang. Ya udah, pulang aja. Nanti kamu pulang kemalaman."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com