Mentari pagi sudah menyapa dibalik jendela, cahayanya yang hangat dapat menembus kaca jendela dan menyentuh kulit, burung pun ikut berkicau seakan bahagia dengan kehadiran matahari pagi ini. Laras ikut terbangun dari alam sadarnya, setelah cukup lama terlelap ditemani mimpi yang bahkan ia sendiri tidak ingat malam itu.
Kakinya perlahan menapak menyentuh permukaan lantai yang dingin, tenggorokannya terlalu kering, ia juga butuh toilet untuk sekedar membersihkan wajahnya. Suasana pagi ini berbeda dari biasanya. Tentu saja, ia terbangun dikamar lain, bukan kamarnya yang seperti biasa, pagi ini lebih indah dari biasanya, suasananya sejuk. Ah, dia jadi teringat taman belakang milik ibu Verga, terakhir ia mengunjunginya setahun yang lalu, sudah cukup lama.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com