webnovel

Bab 36: Jejak Api di Lintasan

Malam itu, lintasan balap dipenuhi sorakan ribuan penonton. Cahaya lampu sorot menari-nari di atas arena, menciptakan bayangan yang menari seperti nyala api. Lana berdiri di samping mobilnya, yang kini telah mengalami transformasi besar—tidak lagi mobil tua yang berkarat, tetapi sebuah mesin tempur yang tangguh. Namun, jauh di dalam hatinya, ada perasaan aneh yang terus menghantui.

"Ini bukan hanya balapan biasa," bisik Lana pada dirinya sendiri, memandang ke arah lintasan.

Di sisi lain arena, sebuah mobil hitam legam dengan desain yang menakutkan perlahan-lahan meluncur ke tempat start. Pengemudinya, seorang pria bertopeng dengan simbol tengkorak di helmnya, hanya dikenal sebagai "Phantom." Tidak ada yang tahu identitasnya, tetapi rumor mengatakan bahwa dia adalah salah satu pembalap terbaik yang pernah ada—dan juga salah satu anggota mafia yang paling ditakuti.

---

Ketegangan di Garis Start

Lana menarik napas dalam-dalam saat lampu merah di atas lintasan mulai berkedip. Di sebelahnya, musuh-musuh lamanya memandang dengan penuh ejekan, seolah-olah menganggapnya sebagai lelucon. Namun, Lana tidak peduli. Baginya, ini adalah lebih dari sekadar balapan; ini adalah panggung untuk membuktikan bahwa dia bisa melawan semua rintangan.

"Lana, fokus," suara Rai terdengar melalui alat komunikasi kecil di telinganya.

Lana mengangguk, meskipun Rai tidak bisa melihatnya. Rai, yang selama ini selalu menjadi sosok misterius, kini telah menjadi sekutu yang tak tergantikan. Namun, kehadirannya tetap menyisakan tanda tanya besar. Apa sebenarnya hubungan Rai dengan mafia, dan mengapa dia begitu terobsesi melindungi Lana?

---

Pertarungan di Lintasan

Saat lampu hijau menyala, semua mobil melesat dengan kecepatan luar biasa. Lana langsung tertinggal di belakang, tetapi dia tidak panik. Dia tahu kekuatan mobilnya bukan pada kecepatan awal, melainkan pada akselerasi dan ketahanannya.

"Jangan terburu-buru, Lana. Tunggu saat yang tepat," suara Rai kembali terdengar.

Namun, di tikungan pertama, Phantom melakukan sesuatu yang mengejutkan. Dia memotong jalur salah satu pembalap, menyebabkan mobil itu tergelincir dan hampir menabrak pembatas. Penonton berseru kaget, tetapi Phantom hanya melaju dengan tenang, seolah-olah itu adalah bagian dari strateginya.

Lana mengencangkan genggamannya pada kemudi. "Kalau dia pikir aku akan takut, dia salah besar."

---

Strategi dan Kejutan

Di tengah lintasan, Lana mulai menunjukkan keahliannya. Dia mengambil jalur dalam di setiap tikungan, melewati satu demi satu mobil lawan. Setiap gerakan dihitung dengan presisi, membuat penonton terpukau.

Namun, Phantom sepertinya selalu berada selangkah lebih maju. Di salah satu tikungan tajam, dia tiba-tiba memperlambat mobilnya, memaksa Lana untuk mengerem mendadak.

"Dia mencoba menjebakmu!" seru Rai panik.

"Aku tahu," jawab Lana dengan tenang, memutar kemudi dengan gerakan cepat untuk menghindari tabrakan.

Di layar besar yang menampilkan jalannya balapan, penonton melihat sesuatu yang luar biasa. Lana berhasil keluar dari jebakan Phantom dengan manuver yang hampir mustahil. Sorakan menggema di seluruh arena, tetapi Lana tahu ini baru permulaan.

---

Rencana Phantom Terungkap

Di lap terakhir, Phantom mulai menunjukkan niat sebenarnya. Dia tidak hanya ingin menang, tetapi juga ingin menghancurkan Lana. Saat mereka mendekati lintasan lurus terakhir, Phantom menekan tombol di dashboard-nya, dan tiba-tiba lintasan di depan Lana dipenuhi oleh asap tebal.

"Ini tidak adil!" seru Lana, mencoba menavigasi melalui asap dengan hati-hati.

Namun, di tengah kekacauan itu, Lana teringat sesuatu yang dikatakan ayahnya dulu: "Ketika kamu tidak bisa melihat jalan di depan, dengarkan instingmu."

Dengan mata tertutup sebagian dan hanya mengandalkan suara mesin, Lana berhasil keluar dari kepulan asap tepat sebelum garis finish. Penonton berdiri, bersorak dengan penuh semangat.

---

Kejutan di Garis Akhir

Namun, sesuatu yang tak terduga terjadi. Saat Phantom melintasi garis finish lebih dulu, dia tiba-tiba keluar dari mobilnya dan melepaskan helmnya. Wajah yang tersembunyi selama ini akhirnya terungkap, dan penonton terdiam.

"Tidak mungkin…" bisik Lana, matanya melebar saat melihat siapa Phantom sebenarnya.

---

Siapa sebenarnya Phantom? Apa hubungannya dengan masa lalu Lana dan Rai? Dan bagaimana rencana besar Lana untuk menghadapi ancaman ini?

(Bersambung ke Bab 37)

---