Hari keberangkatan menuju Velocity World Circuit akhirnya tiba. Lana berdiri di hanggar udara bersama timnya, menatap pesawat canggih yang akan membawa mereka ke panggung balapan terbesar dunia. Di pundaknya, beban tanggung jawab dan ancaman Viktor terus terasa berat.
Aurora mendekatinya, memberikan headset canggih yang terhubung langsung dengan sistem Black Phoenix. "Ini lebih dari sekadar alat komunikasi," katanya sambil tersenyum. "Ini adalah senjatamu untuk melawan dunia."
Rai, yang kini lebih terbuka dengan tim, berbicara pelan, "Kau tidak hanya melawan pembalap, Lana. Kau akan menghadapi sistem yang dikendalikan mafia. Tapi aku percaya, kau bisa melakukannya."
---
Suasana Kompetisi yang Mencekam
Ketika mereka tiba di lokasi balapan, Lana terpesona dan terintimidasi oleh suasana. Arena berbentuk sirkuit tiga dimensi, melayang di atas laut dengan jalur yang penuh rintangan holografik dan mekanik. Suara gemuruh kerumunan dari berbagai negara menggema di udara, sementara peserta lainnya bersiap dengan kendaraan futuristik mereka.
Di antara peserta, muncul nama-nama besar yang telah lama mendominasi dunia balapan. Salah satunya adalah Damian Striker, pembalap legendaris yang dikenal tak terkalahkan. Damian tersenyum sinis ketika melihat Lana. "Seorang pemula? Sepertinya balapan ini akan mudah."
Namun, ancaman sebenarnya bukan dari Damian. Di kejauhan, Lana melihat Viktor berbicara dengan para teknisi dan ofisial balapan.
"Dia merencanakan sesuatu," gumam Rai. "Kita harus waspada."
---
Pertemuan dengan Sekutu Baru
Saat berjalan ke paddock mereka, Lana bertemu dengan Aiko Tanaka, seorang pembalap muda dari Jepang yang juga dikenal sebagai "Ratu Drift." Aiko menyapa Lana dengan antusias. "Aku mengikuti kemenanganmu di kejuaraan regional! Kau luar biasa!"
Lana tersenyum kecil. "Terima kasih. Tapi aku masih banyak belajar."
"Kita semua begitu," balas Aiko sambil menatap Black Phoenix. "Tapi aku bisa merasakan bahwa kau punya sesuatu yang tidak dimiliki orang lain di sini—tekad yang tak bisa dihancurkan."
Aiko, meski terlihat seperti lawan, menunjukkan sikap bersahabat. Lana merasa bahwa dia mungkin bisa menjadi sekutu di tengah ancaman Viktor.
---
Balapan Dimulai: Taktik dan Sabotase
Balapan pertama diadakan malam itu—sebuah uji coba kecepatan dengan rintangan holografik yang dirancang untuk menguji refleks dan strategi pembalap. Lana berada di posisi start ketiga, dengan Damian di posisi pertama dan Aiko di posisi kedua.
Saat bendera hijau dikibarkan, para pembalap melesat ke depan dengan kecepatan yang mencengangkan. Lana menjaga posisinya, mempelajari setiap gerakan lawannya.
Namun, setengah jalur balapan, sistem navigasi Black Phoenix tiba-tiba terganggu. "Aurora, apa yang terjadi?" teriak Lana melalui headset.
"Ini sabotase!" balas Aurora, mencoba mengatur ulang sistem. "Viktor pasti sudah memanipulasi server balapan."
Lana terpaksa mengandalkan instingnya, menghindari rintangan holografik dengan keterampilan yang memukau. Di akhir putaran, dia berhasil mencapai garis finis di posisi kedua, hanya terpaut beberapa detik dari Damian.
---
Rencana Viktor Mulai Terungkap
Setelah balapan, Lana menerima pesan anonim di perangkat komunikasinya. Pesan itu berisi video yang menunjukkan teknisi Viktor menukar chip navigasi Black Phoenix dengan perangkat sabotase.
"Dia bermain kotor," gumam Lana dengan rahang terkatup.
Aurora menenangkan Lana. "Kita bisa menggunakan ini untuk melawannya. Jika kita mendapatkan cukup bukti, kita bisa menjatuhkan Viktor."
Namun, Rai tampak ragu. "Kita perlu lebih dari sekadar bukti teknis. Dia memiliki kendali atas ofisial balapan. Jika kita ingin menjatuhkannya, kita harus melakukannya di depan semua orang—di sirkuit."
---
Latihan Intensif dan Persiapan Balapan Selanjutnya
Lana dan timnya kembali ke garasi untuk mempersiapkan balapan berikutnya. Aurora melakukan perbaikan besar pada Black Phoenix, menambahkan sistem anti-sabotase.
Sementara itu, Lana mulai berlatih dengan Aiko, yang menawarkan untuk berbagi teknik drift uniknya. "Drift bukan hanya soal kecepatan," kata Aiko. "Ini soal kendali dan keberanian untuk menghadapi sudut yang mustahil."
Latihan bersama Aiko membantu Lana menemukan kepercayaan diri baru. Di waktu yang sama, ia semakin dekat dengan kebenaran tentang Viktor dan hubungannya dengan masa lalu keluarganya.
---
Plot Twist: Sekutu dalam Bayangan
Saat malam menjelang, Lana menerima kunjungan dari seseorang yang tak terduga—Damian Striker.
"Aku tahu apa yang terjadi," katanya tanpa basa-basi. "Viktor tidak hanya mengincarmu. Dia ingin menghancurkan seluruh sistem balapan ini untuk keuntungan mafia."
Lana terkejut. "Kenapa kau memberitahuku ini?"
Damian menatapnya tajam. "Aku mungkin pembalap terbaik di dunia, tapi aku tidak akan diam melihat olahraga ini dirusak. Aku akan membantumu, tetapi kau harus membuktikan bahwa kau cukup kuat untuk melawan Viktor di jalur balapan."
---
Bab Ditutup dengan Ketegangan Baru
Dengan sekutu baru seperti Aiko dan Damian, Lana merasa timnya semakin kuat. Namun, ancaman Viktor semakin nyata, dan kesalahan kecil bisa menghancurkan segalanya.
Saat dia berdiri di depan Black Phoenix, dia berbisik pada dirinya sendiri: "Aku tidak hanya akan menang. Aku akan mengakhiri permainan mereka."
Namun, di kejauhan, Viktor menyaksikan layar yang memperlihatkan Lana dan timnya. Dengan senyum licik, dia berkata, "Kau mungkin berpikir ini adalah pertempuranmu, Lana. Tapi ini adalah permainan yang sudah lama aku menangkan."
---