webnovel

Lagu semesta / Universe song Chapter 2 ( Her and Sky)

Lanjutan Chapter 1 Dia menemukan "Dia" dalam gelap cahaya redup, Yang seakan terang seakan memberi kehidupan. Dia lupa Makhluk itu tidak sempurna, makhluk itu rapuh. Dia "Nada".

filanro · Realistic
Not enough ratings
6 Chs

5. Momentum

Aku bangun pagi ini dengan denyutan hebat di kepala, aku mengumpulkan tenaga untuk duduk.

"ini gara - gara kehujanan semalam" aku bergumam. Aku pulang lebih awal semalam karena sepertinya hujan akan tidak bersahabat,

aku kehujanan di setengah perjalanan pulang.

aku hanya cuci muka dan gosok gigi, cuma membersihkan tubuhku dengan handuk basah. aku memilih tidak mandi pagi ini.

Aku berangkat menyatu dengan pagi yang dingin baju ku tiga lapis, dengan lengan yang panjang di baju yang pertama aku kenakan. dari jauh aku melihat si Bapak dan si Ibu telah duduk sambil menyusun Gelas - gelas bersih mengkilap.

aku mengucapkan salam, si bapak langsung bertanya " kamu demam"? si ibu ikut menoleh.

aku menjawab "hanya kehujanan semalam"

si Ibu menaruh teh dan obat demam.

aku mengucapkan terima kasih,

dan meminum teh dan obat itu.

Si Ibu duduk di sebelahku dan berkata "nanti setelah selesai bekerja, jangan pulang dulu ada hal yang harus kita bicarakan dia berkata dengan senyum". " makan siang di sini saja".

Aku mengangguk sambil berdiri mengambil tempatku menaruh kotak uang ku, dan bernyanyi .

Lagu awal ini aku menyanyikan lagu dari eric clapton yang berjudul Wonderful tonight. karena meja di isi oleh kaum bapak - bapak yang tahun 80 dan 90 an lagi di masa muda nya. Dan mustahil tidak tau lagu ini. bercerita tentang pujaan kepada pasangannya, betapa indahnya dia di hari - harinya.

Di lanjutkan dengan lagu - lagu di era itu dan tetap bergulir berdasarkan pengunjung yang aku hibur.

Pagi yang singkat, meja hampir penuh mereka terlihat bervariasi dari segi usia .

Kepalaku masih sedikit berat, seakan menekan pundak ku. aku menahan ketidak nyamanan ini, tidak lama lagi matahari semakin tinggi. Cahayanya menusuk lurus di dinding dan lubang udara bangunan ini.

Aku menantikannya dengan sabar. terbayang hal luar biasa kemaren sore, aku dan makhluk itu. Tidak ada yang sempurna aku menyadarinya, bahkan kami tidak mengobrol.

Namun aku merasakan kehangatannya . Kehangatan dari bahasa tubuhnya dan cara dia berbicara.

Sampai sekarang aku masih mencari misteri keindahan nya. entah itu dari matanya, hidungnya, dagunya atau apalah itu daya tariknya .

Yang aku tau dia indah.

Matahari semakin tinggi orang - orang mulai sepi di tempat ini, orang - orang telah menyatu dengan rutinitasnya dengan sekejap tempat ini kosong.

Aku duduk mengambil kotak uangku, yang ku dapat pagi ini cukup banyak.

Lalu menolong si Bapak dan Ibu membereskan apapun itu.

Kemudian akhirnya mereka memintaku masuk, dan duduk.

Si Ibu membuka percakapan "ada tawaran pekerjaan buatmu" dari tetangga sebelah.

jadi "Room boy" atau room service di hotel yang baru ia buka.

Hotelnya bagus dan pemiliknya itu sudah seperti anak bagi Ibu".

Kamu tinggal bekerja, dan jangan khawatirkan berkas - berkasnya.

semuanya ia sudah tau tentang kamu, ibu yang cerita.

Kamu tinggal pergi ke sana, dan bergabung dengan yang lainnya yang akan memulai hari pertama bekerja juga". Aku sedikit bingung, dan aku tahu apa itu Room boy, dia memastikan kamar tamu bersih.

aku berpikir apakah aku bisa bekerja, dengan pekerjaan seperti itu? ada perintah, dan standar yang harus aku jalani setiap harinya. tapi, cukup teduh untuk mencari uang, tidak seperti sekarang.

aku berpikir keras, tapi bergumam tidak ada salahnya di coba, jika aku tidak bisa aku masih bisa bekerja seperti biasa.

si bapak berkata "ayo makan dulu, kamu bisa memikirkannya sambil makan" .

Aku selesai makan, aku makan dengan lahap. aku ke luar membawa piring sisa makanan dan membersihkannya. bagaimana? si ibu bertanya kepadaku, aku menjawab "oke bu, saya akan menerima tawaran nya, dan bekerja dengan nya" si ibu tersenyum, "aku tahu kamu akan menerima ini", walau artinya kita akan jarang bertemu lagi, kamu di sana bekerja selama 8 jam mungkin lebih, karena masih baru dan karyawan yang terbatas. Aku menjawab " aku akan sering ke sini, melihatmu dan Bapak, sungguh tempat ini seperti rumah buatku". si Bapak tersenyum, bekerjalah baik - baik di sana, kamu akan menikmati pekerjaan apapun selama kamu ikhlas". "sekarang pulanglah, besok pagi kamu akan memulai hari pertama. Si ibu menjelaskan lagi sebelum pukul 08.00, kamu sudah harus berada di sana, ini alamat dan kartu namanya, kalau ada apa - apa hubungi dia, bilang dari ibu. Aku mengangguk paham.

Aku berterima kasih pada si bapak dan si ibu.

pamit, dan berjalan melewati cafe ini, menatap tempatku bernyanyi di depan . "aku akan merindukan tempat ini" aku bergumam.

Aku pulang.

Ada tempat asing yang melebihi rumah ,

bahkan rumah tidak terasa begitu.

Silahkan lanjut Ke bab terakhir.

Terima Kasih sudah sampai sini.

filanrocreators' thoughts