webnovel

Chapter 4

Rayn tetap memohon izin untuk bertemu dengan kak Alex dan mencoba menjelaskan kepada satpam karena ada hal yang harus segera di tanyakan kepada kak Alex. Satpam pun akhirnya memanggil Alex untuk keluar. "Alex ada ? Sedang dicari mahasiswa baru ingin bertanya sesuatu yang penting. Tolong segera temui di Lobby" ujar Satpam kepada panitia dan berdiri di depan pintu.

Satpam itupun kembali ke lobby dan menyuruh Rayn menunggu ditempat duduk yang tersedia. Sudah sekitar 5 menit Rayn menunggu, Kak Alex pun belum juga datang. Rayn mencoba menanyakan kepada satpam. Lalu terdengar suara sepatu dari arah koridor dalam berjalan ke arah lobby.

"Yaa, siapa tadi yang mencari saya ??" tanya kak Alex sembari melihat Rayn.

Rayn berdiri dan berjalan kearah kak Alex dengan wajah yang gugup.

"Emm, A-aku kakk" jawab Rayn dengan gugup sembari dalam hati berkata "Masyaallah ganteng banget" dengan menatap wajah kak Alex.

"oiyaa, kenapa ? ada yang bisa kakak bantu ?, sini duduk disisni" tanya Alex kepada Rayn dengan berjalan kearah tempat duduk.

Rayn pun juga berjalan ke tempat duduk tersebut dan menjawab pertanyaan dari kak Alex ini.

"Gini kak, aku Rayn yang beberapa hari lalu Ayah saya telfon ke Kakak untuk mengizinkan saya tidak mengikuti acara PKKMB dilapangan karena saya ada sakit. Dan untuk surat dokter nya ini kak" jelas Rayn sembari menunjukkan surat dokter yang telah dibawanya kemarin.

"Ohh okayy, jadi gini ya dek. Nanti ketika acara PKKMB diluar kelas kamu bisa menunggu diruang tunggu yang sudah disediakan panitia dan tetap mendengarkan materi. Jika acara PKKMB dilaksanakan di dalam kelas maka kamu bisa mengikuti bersamaan dengan teman yang lain" jawab dan tutur kak Alex kepada Rayn dengan tatapan yang tajam.

"Baik kak, terimakasih. Saya izin keruang tunggu saja kak" balas Rayn dengan bergegas ke arah ruang tunggu yang telah disediakan.

Rayn segera bergegas untuk ke ruang tunggu dan bersiap untuk mendengarkan materi serta mencatat hal-hal yang penting untuk ditulis. Di dalam ruang tunggu terlihat dari kaca Gray sedang melambaikan tangan ke Rayn. Rayn pun juga membalas dengan lambaian itu sembari tersenyum. Acara PKKMB dimulai Rayn segera dan teman-teman yang lainpun melakukan acara secara khikmat.

**

Tepat waktu istirahat dimulai, Rayn dihampiri oleh Anne dan Gray ke ruang tunggu. Mereka bertanya-tanya kenapa dan ada apa dengan Rayn apakah ada sesuatu hal yang serius menimpa Rayn sehingga tidak dapat mengikuti acara PKKMB di lapangan. Rayn pun terkejut bahwa 2 temannya itu perduli dan perhatian kepada Rayn dengan apa yang terjadi dengan diri Rayn.

Rayn pun menjelaskan bahwa tidak terjadi apa-apa, nanti akan dijelaskan di kos saja kalau mereka ingin tahu. Mereka menuju ke tempat ibadah untuk melakukan kewajibannya dan setelah beribadah ingin menuju kantin kampus untuk makan siang sebelum acara selanjutnya dimulai.

Hal yang tidak disangka, Rayn dikenal oleh banyak teman-teman yang ada di kampus. Karena paras Rayn yang cantik dan dari keturunan Belanda-Amerika. Rayn pun juga cukup terkenal di media sosial seperti Instagram karena ia banyak sekali mengikuti kontes-kontes foto model dan lainnya. Sehingga dirinya mudah dikenali oleh orang lain.

Dengan terheran-heran Gray langsung bertanya kepada Rayn. "Ini kenapa semua pada kenal kamu Raynn ? Kan kamu baru masuk hari ini" tanya Gray dengan wajah polos dan kebingungan. "emang kamu gatau Gray ? Teman kita ini bintang di Sosial Media. Sehingga dia banyak dikenali orang dan disayangi oleh semua orang" ungkap Anne sembari ketawa dan menepuk pundak Gray.

Rayn tersipu malu dan membalas pertanyaan Gray dengan jawaban yang konyol. Gray setelah mendengar penjelasan dari Anne merasa bangga bisa berteman dan kenal dengan Rayn. Mereka bertiga pun melanjutkan kegiatannya untuk membeli makan siang di kantin kampus. "Yukk lanjut beli makan ajaa, nanti keburu masuk lagi" ajak Rayn dengan menggandeng kedua tangan temannya itu.

Selesainya mereka makan langsung menuju ke kelas untuk melanjutkan serangkaian acara kegiatan PKKMB. Kegiatan hari pertama PKKMB mereka selesai sekitar pukul 15.00 WIB dan diakhiri dengan game. Mereka bertiga bergegas kembali ke kos untuk beristirahat.

Alih-alih mereka istirahat, sesampainya di kos Rayn di kagetkan dengan Gray yang masuk kedalam kamar Rayn untuk melanjutkan beberapa pertanyaan yang membuatnya kebingungan akan siapa Rayn ini.

"Raynnn..." panggil Gray sembari masuk kedalam kamar Rayn yang terbuka itu.

"Aaaaa, iyaa masuk aja sebentar di toilet" jawab Rayn dari dalam toilet dengan badan yang sedikit menegak karena terkejut.

"Aku Grayyy, mau tanya sesuatu boleh gakk" saut Gray dari luar toilet Rayn.

"Iyaa Gray bolehh, sebentar yaa tunggu dulu" jawab Rayn didalam toilet.

Rayn keluar dari dalam toilet dan menyapa Gray yang sedang melihat foto-foto yang tertempel di dinding kamar Rayn. Gray merasa heran bahwa temannya ini ternyata bukan sembarang orang. Ia merasa bahwa tidak pantas berteman dengan Rayn. "emm, gajadi deh Rayn. Aku balik ke kamar dulu ya" ucap Gray dengan kepala menunduk dan berjalan ke arah pintu. Rayn menjadi bingung ada apa dengan Gray. Ia menyusul Gray dan merangkulnya dari belakang. Dengan wajah yang tersenyum Rayn menyusuli Gray untuk menghentikan langkahnya.

"Heyyy Grayyyy.. kenapaa ?? sini sini duduk dulu jangan pergii.." pinta Rayn dengan merangkul Gray dari belakang.

"E-enggakk, aku ke kamar aja ya" jawab Gray dengan gugup dan tergesa-gesa.

"Jangannn... sini dulu ayokkk aku punya sesuatu buat kamu" desak Rayn sembari menarik Gray untuk masuk kedalam lagi.

"eemm, o-okaylah" balas Gray dengan pasrah dan wajah yang muram karena ia masih merasa tidak pantas berteman dengan Rayn.

Gray masuk lagi kedalam kamar Rayn, dan Rayn menutup pintu kamarnya. Dengan wajah yang bertanya-tanya Ryan langsung menanyai Gray. "Kamu kenapa tadi pergi ? tadi saat aku di toilet kayaknya kamu bersemangat ingin menanyakan sesuatu" ujar Rayn sembari mengambilkan minum di kulkas dan wajah yang tampak bertanya-tanya.

Gray tidak menjawab sepatah kata apapun. Ia hanya menundukkan kepala dan menggelengkannya. Rayn menyandingi Gray dan menanyakan baik-baik. Gray pun akhirnya menjawab dengan lirih dan menampakkan wajah malunya.

"Ini minum dan jajan buat kamu. Kenapaa ada apa gakpapa tanya aja, aku bakal jawab" tutur Rayn dengan mengulurkan tangannya untuk memberikan minum dan jajan untuk Gray.

"emmm, aku tadi sebenarnya mau bertanya tentang kamu. Yang katanya Anne kamu terkenal di Media Sosial, aku ingin mengenalmu tapi aku merasa tidak pantas setelah melihat-lihat foto beberapa foto kamu dan keluargamu bahwa kamu ternyata bukan orang sembarangan" jawab Gray dengan suara yang snagat lirih.

"Ohh ituu, iya makanya sini dulu. Biar ngga salah faham dan kamu ngerti. Aku gapernah pilih-pilih teman kok, kamu pun bisa menjadi teman baikku" jelas Rayn dengan menatap Gray.

"Iyaa, jadi gimana Rayn ? Kamu memang anak dari Pengusaha yang Sukses di Negara kita ya " tanya Gray dengan nada yang gugup.

"Kalau kamu gamau jawab gakpapa kok, atau aku gak sopan ya nanya hal kayak gini. Maafin ya Rayn" sambung Gray merasa tidak enak menanyakan hal seperti itu kepada Rayn.

"Enggak tidak papa banget kok, kamu juga wajib tau siapa aku dan aku juga wajib tau siapa kamu sebelum berkenalan dengan orang" jawab Rayn dengan wajahnya yang tersenyum dan memegang lutut Gray.

Rayn teruss menjawab pertanyaan Gray dan melihat wajah Gray yang sudah mulai tersenyum. Ia mulai menjelaskan dan Gray begitu terkejut secara terus-menerus setelah mengetahui cerita dari Rayn. Dan Gray mengetahui bahwa memang Rayn ini ternyata benar-benar bukan orang biasa dan dari keluarga yang memang terkenal. Ia juga menanyakan beberapa hal yang membuat Rayn tersenyum secara terus-menerus.