Waktu terus berlalu, tak terasa mentari pagi telah kembali menyinari semua penghuni seluruh alam, Lin Chen dan Tian Li juga sudah bangun, karena hari ini Lin Chen akan kembali di latih kekuatan fisik nya, Tian Li lebih cepat membuka mata untuk menyiapkan semua yang diperlukan.
"Latihan kali ini, kamu berlari mengitari dasar jurang ini sebanyak 100 kali setiap hari! tapi kamu tidak berlari dengan kaki kosong, kamu harus membawa beban ini" ucap Tian Li menjelaskan metode latihan yang akan dilakukan Lin Chen, lalu dia mengikat beban pada masing masing betis Lin Chen seberat 25 kilo gram.
"Baik guru." jawab patuh Lin Chen.
Selesai mengikat beban pada kedua betis Lin Chen, Tian Li menyuruh Lin Chen untuk mulai latihan fisik nya, Lin Chen yang diperintahkan pun tanpa menunggu perintah yang kedua kali, dia langsung berlari mengitari dasar jurang yang lumayan luas itu.
Menjelang malam, nafas Lin Chen sudah tersengal sengal, dia juga baru mengitari dasar jurang sebanyak 10 kali, meski begitu, Tian Li cukup puas dengan kemampuan Lin Chen, sebab baru hari pertama dan baru menjelang malam, Lin Chen sudah mampu mengitari dasar jurang sebanyak 10 kali.
Waktu terus berlalu, tak terasa sebulan sudah Lin Chen berlatih kekuatan fisiknya dengan berlari mengitari dasar jurang itu, kini Lin Chen sudah mampu mengitari dasar jurang sebanyak 100 kali, hal itu membuatnya merasa sangat senang.
Lin Chen juga dapat merasakan perbedaan besar dari dalam dirinya, dimana dia merasakan jika tubuhnya jauh lebih ringan dari sebelumnya, hal itu menambah semangat Lin Chen untuk tetap berlatih.
Melihat Lin Chen yang sudah bisa berlari mengitari dasar jurang sebanyak 100 kali dalam sehari, Tian Li menambah beban pada Lin Chen, dimana masing masing beban seberat di 25 kilo gram dikedua betisnya, 25 kilo masing masing pada kedua pundak Lin Chen, sehingga total beban yang dibawa oleh Lin Chen adalah 100 kilo gram.
Di dunia luar.
Ketegangan antara kekaisaran Qing dan kekaisaran Han semakin meningkat, kini perang siap pecah kapan saja, para prajurit kekaisaran Han tinggal menunggu perintah dari kaisar Han Dong untuk melakukan penyerangan pada kekaisaran Qing.
Bukan hanya prajurit kekaisaran Han saja yang bersiap melakukan serangan, prajurit kekaisaran Qing juga sudah bersiap untuk melakukan perlawanan, sudah banyak prajurit kekaisaran Qing yang berada di perbatasan kekaisaran Qing dan kekaisaran Han.
"Bagaimana Jendral Peng? apa sudah ada pergerakan dari pasukan kekaisaran Han?" tanya seorang pria paruh baya yang duduk di singgasana dengan tidak tenang, yang tidak lain adalah kaisar Qing Yong.
"Ampun yang mulia, saat ini belum ada pergerakan apa apa dari kekaisaran Han, tapi dilihat dari situasi, aku yakin kekaisaran Han akan melakukan penyerangan kesini," balas seorang pria paruh baya yang berada di tengah tengah aula pertemuan, yang tidak lain adalah Jendral Peng, salah satu jendral besar yang di miliki kekaisaran Qing.
Kekaisaran Qing memiliki 5 jendral besar, Yaitu Jendral Peng, Jendral Chun, Jendral Qiu, Jendral Wang dan Jendral Quan, kekuatan kelima jendral besar itu berada diranah pejuang raja bintang 8, sebentar lagi akan menerobos ke bintang 9.
Mendengar jawaban Jendral Peng, Kaisar Qing Yong menganggukkan kepalanya, dia tampak sangat khawatir, pasalnya kekuatan kekaisaran Han jauh lebih kuat dari yang dimiliki kekaisaran Qing.
Tapi bagaimanapun juga, dia tidak ingin menikahkan anaknya dengan putra mahkota kekaisaran Han yang terkenal suka gonta ganti wanita itu.
Perseteruan antara kekaisaran Qing dan kekaisaran Han adalah putra mahkota kekaisaran Han yang bernama Han Zi ini melamar putri kekaisaran Qing, tapi lamaran itu ditolak mentah mentah oleh kaisar Qing Yong.
Merasa dipermalukan, putra mahkota mengadukan hal itu pada ayahnya, yaitu kaisar Han Dong, selain menceritakan penolakan dari kaisar Qing Yong, putra mahkota Han Zi juga menambah sedikit bumbu, hal itu membuat kaisar Han Dong sangat marah, lalu dia menyatakan perang pada kekaisaran Qing.
Kaisar Han Dong menyatakan perang pada kekaisaran Qing dengan alasan jika kaisar Qing Yong mempermalukan putra mahkota Han Zi, pernyataan perang itu juga disambut baik oleh seluruh rakyat kekaisaran Han, begitu juga dengan para jendral dan juga prajurit nya.
Namun hingga saat ini, masih belum ada pergerakan dari prajurit kekaisaran Han, tapi semua prajurit dan jendral sudah siap untuk berperang, mereka hanya tinggal menunggu perintah dari kaisar Han Dong untuk bergerak ke perbatasan.
"Tetap perketat penjagaan di perbatasan, periksa semua orang yang masuk lewat perbatasan! jika ada hal yang mencurigakan, segera tangkap!" perintah kaisar Qing Yong tegas.
"Baik yang mulia." jawab patuh jendral Peng, lalu dia keluar dari aula pertemuan.
Di dasar jurang.
Waktu terus berlalu, tak terasa 2 tahun sudah Lin Chen berlatih kekuatan fisik nya, kini Lin Chen tumbuh menjadi seorang remaja yang sangat tampan, diusianya yang ke 15 tahun, selain kekuatan fisiknya yang meningkat, kultivasi Lin Chen juga meningkat selama 2 tahun ini.
Kekuatan Lin Chen yang awalnya pejuang emas bintang 5, kini meningkat ke bintang 7, sungguh merupakan jenius sejati diseluruh daratan rendah ini, karena rata rata remaja yang berusia 15 tahun itu memiliki kultivasi pejuang perak bintang 3-4, jika jenius, kultivasi nya berada di pejuang perak bintang 6.
Selain kekuatan fisik dan tingkat kultivasi nya meningkat, otot otot Lin Chen juga sudah terbentuk, sehingga menambah ketampanan tersendiri bagi Lin Chen, jika ada gadis muda yang melihatnya, sudah pasti dia akan meleleh dengan ketampanan Lin Chen.
"Selamat Chen'er, kamu sudah bisa melewati semua latihan yang aku berikan, kekuatan mu juga sudah meningkat 2 tahap, sekarang saatnya kamu mempelajari jurus kedua dari kitab naga surgawi dan kitab pedang langit!" ucap Tian Li memberi pujian.
"Terima kasih guru, ini semua karena ajaran dan arahan guru, jika bukan karena guru, aku tidak akan menjadi seperti ini, aku juga akan segera mempelajari kedua kitab itu guru" balas Lin Chen yang tetap bersikap rendah hati.
"Bagus, sekarang beristirahatlah! besok kamu mulailah mempelajari jurus jurus itu!" perintah Tian Li.
"Baik guru." jawab Lin Chen, lalu dia pergi membersihkan diri dan memakai pakaian yang baru.
Keesokan harinya, setelah bangun tidur, Lin Chen langsung mempelajari kitab tapak surgawi dan kitab pedang langit, setelah membaca kedua kitab itu berulang kali, Lin Chen sudah memahami penjelasan dan juga menghafal semua gerakan yang ada dikedua kitab itu.
Lalu dia berdiri dan mulai mempraktekkan setiap gerakan yang ada di kitab tapak surgawi terlebih dahulu, yaitu tapak surga, Lin Chen lalu mengalirkan Qi nya pada kedua telapak tangannya, kemudian dia membuat suatu gerakan yang sangat sulit.
Pertama kali membuat tapak suci pun gagal, kedua kali juga gagal, ketiga kali juga sama, tapi Lin Chen tidak menyerah begitu saja, Lin Chen terus mengulang ngulangi gerakan yang sama.
Tian Li yang melihat kegagalan murid kesayangannya itu pun memberikan arahan, dan benar saja, setelah mendapat arahan dari Tian Li, Lin Chen dapat membuat tapak surga, sebuah tapak yang muncul dari kekosongan dengan kekuatan yang cukup besar.
Kekuatan tapak itu bahkan dapat membunuh pejuang emas bintang 7 hanya dalam sekali serang, meski begitu, Lin Chen masih tidak puas dengan hasil latihannya, masih ada 3 jurus lain nya.
Setelah berhasil menguasai jurus tapak surga, Lin Chen kembali mempraktekkan jurus pedang bayangan, lalu dia mengambil sebuah ranting kayu dan dia jadikan sebagai pedang.
Lin Chen alirkan Qi dan melemparkannya keatas, lalu ranting kayu berubah menjadi 10 ranting, Lin Chen hanya mampu membuat 10 ranting karena kultivasi nya masih terlalu lemah, dua harus meningkatkan lagi kultivasi nya.
2 bulan kemudian, akhirnya Lin Chen berhasil menguasai jurus tapak suega dan jurus pedang bayangan dengan sangat sempurna, hal itu membuat Lin Chen sangat senang, Lin merasa sangat senang karena dia sudah berhasil menguasai masing masing 2 jurus dari 2 kitab yang diberikan Tian Li, tinggal satu jurus saja, dimana jurus terakhir itu adalah jurus terkuat.
Setelah menguasai kedua jurus , Lin Chen melanjutkan mempelajari jurus ketiga dari kitab tapak surgawi dan kitab pedang langit, hari demi hari terus berlalu, tidak terasa 3 bulan telah terlewati, selama 3 bulan itu juga, Lin Chen terus mempraktekkan jurus tapak dewa dan jurus pedang ilusi.
Meski belum menguasai sepenuhnya, tapi Lin Chen sudah menguasai 86% dari masing masing kedua jurus itu, sehingga membuat Lin Chen sangat senang.
Sebulan kemudian, akhirnya Lin Chen berhasil menguasai jurus tapak dewa dan juga jurus tebasan ganda, kini Lin Chen sudah menguasai kedua kitab tingkat surgawi yang diberikan gurunya itu.
"Sekali lagi selamat, lagi lagi kamu membuat ku terkagum kagum dengan kejeniusan mu Chen'er, dulu waktu aku mempelajari kedua kitab itu, aku membutuhkan waktu selama 5 tahun untuk dapat menguasainya, tapi kamu hanya butuh waktu 7 bulan saja, sangat jenius," ucap Tian Li memberikan pujian.
"Guru terlalu memuji, aku tidak ada apa apa nya jika dibandingkan dengan jenius yang ada diluar sana guru," balas Lin Chen yang tetap bersikap rendah hati.
"Hahaha.. meski kamu sudah memiliki kekuatan, kamu masih tetap bersikap rendah hati, bagus, jangan pernah berubah jika berada diluar sana!" ucap Tian Li tertawa renyah.
"Baik guru, semua nasihat guru akan selalu aku ingat." balas Lin Chen serius.
"Sekarang beristirahatlah! besok kamu akan berkultivasi di suatu tempat untuk meningkatkan kekuatan mu, guru akan memanggilmu jika kekuatan mu sudah cukup untuk melindungi dirimu sendiri." ucap Tian Li, Tian Li berencana membawa Lin Chen di suatu tempat yang mana waktu di tempat itu lebih cepat 10 kali dari dunia luar.