webnovel

Tugas yang Terlaksana

Kayla menggelijang dalam pelukan Alan. Alan terus melancarkan aksinya yang selama beberapa hari ini tertunda. mengecup lembut bibir Kayla, Kayla membalasnya, mereka berciuman di bibir semakin dalam, hingga akhirnya Kayla kehabisan nafas, dan tersengal sengal. Alan mendengar jantung Kayla berdegup keras sekali. 'Deg deg ... deg deg" Alan menatap ke arah suara itu, melihat dada Kayla berkedut seperti dihantam dari dalam. Kayla menyadari tatapan suaminya kearah itu segera menutupi mata Alan, "kakak mesum iiih, jangan liat gitu dong aku kan malu?" Kayla mendorong pelan wajah Alan, Alan menangkap tangan Kayla, dan menyentuhkan ke dadanya, "wajar dong aku berpikir mesum, istri aku seksi begini" goda Alan, pelan Alan mendorong tubuh Kayla ke tempat tidurnya. dan kembali melancarkan ciumannya. Kayla tak sadar mengeluarkan suara desahan,ketika Alan mencium setiap sentuhan tangannya di tubuh Kayla, yang membuat Alan semakin berhasrat. bahkan Alan tak segan memberi Kissmark di setiap tubuh Kayla. tubuh Kayla yang memang tergolong putih itu pun segera berubah menjadi merah keunguan saat Alan dengan sengaja menghisapnya."Hubby, berdoa dulu ya?" Alan mengingatkan, Kayla mengangguk. "Bismillah, Allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa". mereka berdoa bersama, dan setelah perjuangan menembus segel, Alan dan Kayla pun terhempas dalam kebahagiaan yang melelahkan. Alan kembali berdoa "Allahummaj'alnuthfatanaa dzurriyyatan thayyibah". Alan mengecup mesrah kening Kayla. lalu turun ke bibir Kayla. Kayla yang merasa malu tak berani membuka matanya. "Hubby, buka matamu sayang lihat Aku" bisik Alan, masih belum bersedia keluar dari diri Kayla. Kayla perlahan membuka matanya. dan wajahnya kembali merona. "wajahmu jika merona benar benar menggoda aku, jadi jangan salahkan aku yang tak mau keluar darimu karena jika kamu pemalu, maka aku akan menjadi tak tau malu Hubby" goda Alan, mendengar itu mata Kayla sontak membulat, dan mendorong paksa tubuh Alan hingga jatuh kesampingnya. Alan tertawa melihat kelakuan Kayla. "eiiits Hubby doa dulu ya?" Alan kembali mengajak Kayla berdoa setelah berhubungan, Kayla pun memgikuti Alan membaca doa tersebut "Alhamdu lillaahi dzdzii khalaqa minal maa i basyaraa". KAyla segera menutupi tubuhnya dengan selimut yang dia rebut dari Alan, "kenapa ditututpi, aku baru saja melihat setiap inchi tubuhmu Hubby." goda Alan lagi, sedikit minyakap selimut dan melihat tanda Kissmark di dada Kayla. "Bahkan aku membuat karya di tubuhmu sayang" goda Alan Lagi, "AAAAAAAAHHHHH, MESUM, otak piktor, cabul." Kayla melontarkan makian pada Alan, tapi yang di maki malah tertawa senang, dan masuk ke dalam selimut yang Kayla kenakan. mendekap mesrah Kayla, dan berbisik ditelinganya "Syukron katsir Hubby, uhibbukki jiddan ( terimakasih Hubby, Aku sangat mencintaimu). Kayla tersenyum, dan mengecup tangan Alan yang memeluknya tanpa menoleh ke arah Alan. Lalu mereka pun terlelap karena rasa penat oleh kegiatan baru mereka.

Ayah dan ibu Kayla sudah selesai beristirahat, ketika hendak kembali ke rumah ummi robi'ah, mereka berdua memcari Kayla dan Alan, "Kayla, Alan, !!!!! Ayah dan ibu akan kembali ke tempat pesta ya?" tak ada sahutan dengan panggilan ibu Kayla. "sudahlah bu, mungkin mereka sedang tertidur, ini kan memang jamnya tidur siang, ayo jangan ganggu mereka, siapa tau mereka lagi proses bikinin kita cucu" Ayah Kayla melucu. Ibu Kayla terkikik mendengar candaan suaminya itu "iya Kaliya yah? semoga cepat jadi deh hihihihi, walau cucu kita sudah dua tapi pengen yang dari Kayla juga sich" Ibu menimpali. Lalu ayah dan ibu kembali ke tempat pesta, namun disana orang orang sudah pada tepar kelelahan, setelah sholat mereka tidur siang di posisi masing masing dengan se enaknya. akhirnya Ayah dan ibu Kayla memutuskan kembali ke rumah Kayla dan ikut tidur siang lagi juga.

*********************

Toni pulang ke rumah, dan mendapati rumah kembali berantakan karena Anita melemparkan barang barang yang ada di rumah itu. 'wanita lakanat, dia pikir ini rumah siapa? enak aja dia membuat rumahku berantakan.' Toni tak mampu lagi menahan emosinya, selain kebutuhan biologis yang sudah lama tak tersalurkan dia juga frustasi dengan tingkah laku istrinya yang dirasa semakin gila itu.

"Anita, bangun kamu, kenapa kamu bikin rumahku berantakan lagi hah?, kamu apa apaan sich? udah gak becus masak, gak becus beberes, yang ada kamu malah pinter ngabisin duit aja." Toni mencekal tangan Anita yang sedang tiduran di sofa sambil nonton tv.

"kamu yang apa apaan Mas? semua ATM ku kamu ambil? apa kamu mau selingkuh dariku? jangan kau pikir aku sama bodohnya dengan mantan istrimu yang ingusan itu mas, aku akan membuat kamu dan selingkuhan kamu menderita jika kamu berani selingkuh dari aku mas." ancam Anita pada Toni. Toni mengusap wajahnya dengan kasar, sungguh, Toni ingin menampar mulut Anita yang benar benar minta di tatar. "kamu adalah satu satunya wanita yang aku ajak selingkuh, dan gak akan mengulang kebodohan ku ke dua kali, aku memilihmu saja sudah sangat salah besar apa lagi jika aku masih berselingkuh darimu, untuk apa berselingkuh jika aku bisa mencer...." Toni menahan ucapannya, karena dia tak ingin jatuh talak pada Anita.lalu Toni pergi kekamar dan segera mandi untuk meredam emosi di dalam hatinya. selesai mandi Toni segera sholat Isya'. setelah dirasa tenang, Toni pun segera mendekati Anita, dan mengelus kepala Anita. "Sayang, kamu dulu kan pernah berjanji pada ku jika kamu akan berubah, setalah menikah dengan ku? kamu akan berpakaian lebih sopan, merubah cara hidupmu. jadi bagaimana jika kita mulai dari sholatmu dulu yuk? kamu pasti belum sholat kan?" tanya Toni dengan nada lembut. "Aaaaaaaahhh mager ni Mas, nanti aja dah ya? waktu sholat isya' kan panjang?" Alasan yang sama setiap kali Toni mengajak Anita untuk sholat. "Anita, aku adalah suamimu, dan tugas suami adalah bertanggung jawab terhadap semua tingkah laku istri, kamu akan jadi bebanku di akhirat jika kamu tak mengikuti bimbinganku Anita. sekarang kamu adalah seorang wanita dewasa bukan lagi anak kecil, lagi pula tak inginkah kau mendoakan kedua orangtuamu Anita?" Toni terlihat tegang menahan emosi.

"uuuuuuuuuuh, Mas, kenapa harus ingetin aku sama bapak dan ibu sih? udah lah mereka toh masih sehat juga" timpal Anita membuat Toni meradang "ANITA!!!!!! KAMU SEGERA LAKSANAKAN SHOLAT APA KAMU LEBIH MEMILIH HENGKANG DARI RUMAH INI? JIKA KAMU MASIH MAU JADI ISTRIKU MAKA TURUTI SEMUA PERINTAHKU DARI SEKARANG" Toni benar benar marah, Anita pun terkesiap menatap Toni, dan dengan menahan tangis Anita segera masuk kekamar, dan mengunci pintu kamar itu. Toni semakin kalap. "Anita, buka pintunya Anita, jika kamu tak menurut pada semua perintahku, maka silahkan kamu pergi dari sini Anita.Aku hitung sampai tiga, jika dalam hitungan ke tiga kamu tak membuka pintu maka aku akan merusak pintu ini dan menyeretmu keluar Anita, 1...2...." dan Anita keluar, "kenapa kamu berubah jadi kasar begini sih Mas? apa salahku?" Toni mencengkram dagu Anita "Kamu bertanya apa salahmu? KAMU ISTRIKU, KAMU MAKMUMKU, JIKA KAMU TAK INGIN AKU KASAR MAKA PATUHLAH PADA KU" Toni tiba tiba bersuara semakin keras. Anita segera mengambil wudhu' dan sholat untuk pertama kalinya setelah menikah dengan toni. entah dia ingat atau tidak dengan bacaan sholat, yang pasti di ingatnya adalah gerakan sholat. Anita sholat dengan perasaan yang camopur aduk, kesal, sebal, sedih, marah dan kecewa, Toni berubah drastis, tanpa dia mengoreksi dirinya tentang penyebab perubahan pada sikap Toni. selesai sholat, Anita meletakkan, mukenahnya kembali ke lemari. Toni yang melihat itu mendekati Anita, "Mulai besok aku ingin kau, menjadi Itri yang patuh pada suami, dan mulai besok kamu harus resign dari tempat kerjamu, kamu harus belajar menjadi istri yang sebenarnay." keputusan toni tak bisa di ganggu gugat. Anita terlihat membuang nafas kasar. Toni segera masuk keruang kerjanya dan mengecek semua file yang dikirim padanya oleh asistennya. Anita yang di tinggal Toni di dalam kamar menangis meratapi nasibnya yang menurutnya kurang beruntung itu.