webnovel

ku terima kamu

Mihrima_Efuy · Realistic
Not enough ratings
23 Chs

aku ingin menjadi obat untukmu

setelah kejadian itu rasanya tak kuasa membayangkan are yang datang dengan harapan menemuiku untuk menyampai kan amanah dari Tante nya dan meminta izin,

namun pulang dengan keadan babak belur,

tidak mengira akan terjadi hal seperti ini,bagai mana perasaan keluarga are saat melihat wajahnya.

bagai mana perasan Tante Santi saat melihat kesayangannya seperti itu?? rasa iba khawatir membuat ku gelisah dan aku merasa ini semua karena kesalahanku,

aku malu memperlihatkan wajah ku pada teman dan lingkungan sekitaran asrama.

seharian aku hanya duduk di kamar

kenapa kak Herman melakukan hal bodoh itu?

"memang dia seperti merasa keren, kalo sudah berantem jawab liyana" bukan salah ivey,seperti mengerti apa yang aku fikirkan

"apa harus seperti itu biar kelihatan keren?

mereka kira keributan ini karena merebutkan ku,padahal bukan sama sekali.

bisik bisik pun terdengar jelas di telingaku, membuat ku sangat tidak nyaman.

aku menyandarkan punggungku ke dinding kamar,sambil menge cas hp mungilku,sembari menunggu Batre hp penuh,aku mengetik SMS

"reeee ...lagi apa?? bagai mana keadaanmu...

belum pun di bls aku mengirim SMS lagi,

gimana luka kamu?bagai mana keluarga mu di sana?? bagai mana keluarga mu melihat kamu dalam keadaan seperti itu,

Tante Santi liat kamu pasti sedih ya.

aku terus memandang ke arah layar hp namun belum juga ada balasan,aku ingin tahu jawaban nya secepat mungkin,karena dari semenjak are datang tidak ada SMS darinya,

setelah beberapa lama kemudian

tweet .....

tweet .....

tewtt ....

nada musik di hp ku berbunyi ternyata are membalas,hatiku sangat riang

"kenapa kamu minta maaf are baik baik saja,

kejadian kemarin jangan di fikirkan,

yang penting vey jaga kesehatan dan vey baik baik saja,minum obat tepat waktu, dan jangan banyak mikir kalo lagi sakit kepala sebelah ya,jangan kedinginan,kalo lagi di suntik bayangin are ada dekat vey ya...

ibu masih kritis,Tante Santi sepertinya trauma jadi dia ikut di rawat karena pingsan terus,

love you..

aku yang menghawatirkan keadaan nya yang luka,dan dalam keadaan ibunya yang sakit, tapi malah are yang menghawatirkan ku,

setelah lama saling mengirim SMS,aku sudah Tidak ingin memegang apapun lagi,aku tidak bisa tertawa lagi, kesedihan ku bertambah karena ayah dan ibu asrama mendiam kan ku.

sahabat ku memeluk ku erat menenangkan ku,dan meyakin kan ku kalo semuanya akan baik baik saja...

kreeekkkk

kreeekkkkkk

pintu kamar ku terbuka dan Davina masuk bersama mamah kak Herman,

mamah kak Herman duduk di sampingku.

"maafin Herman Yaaa neng,panggil nya lembut sambil memegang tangan ku erat dan mencium pipiku,

kak Herman memang emosian dan mudah marah.

kemarin dia banting bantingin radio, salon,dan tv ke jendela.

katanya nyesel bikin ivey nangis,dia minta mamah kesini minta maaf,

hah emang harus begitu ya kalo marahh kenapa kak Herman menyesal,namun melakukan hal konyol yang ke kanak Kanakan.

tapi aku hanya bisa mengangguk saja.

malam nya

kak Herman datang ke jendela kamarku dan mengetuk jendela berulang ulang,sambil terus memanggilku dengan santai.

"bukannya ini asrama perempuan ya

mau apaaaa kakak kesini!!!!!

"veyy maafin kakak Yaaa... pinta nya memohon sambil menongolkan kepala nya ke dalam jendela.

aku muak melihat wajah nya aku tinggal kan Herman begitu saja.

saat aku mengajar anak anak TPA, dia sudah duduk manis di depan aula, dan terus saja memberikan ku coklat dan staubery kesukaanku,dia tulis di secarik kertas bekas coklat,

"vey satubery mengandung vitamin c.karbohidrat protein, polifenol, folat,kalium,air serat,jadi baik untuk panas dalam,kata dokter ivey harus banyak tenang kan...

makan ya....

kak Herman terus saja mencari cara untuk menemui kunamun aku terus saja menghindar,dia yang sudah tahu jadwal cek up terkadang sudah dulu masuk mobil dan aku hanya diam membisu tidak berkata dia terus saja merayuku layak nya seorang Kakak, tapi tidak berani membentak ku dengan sikap ku yang seperti itu.

hari itu aku pergi ke Gramedia untuk membeli buku tanpa angin tanpa hujan kak herrman datang menemuiku di tengah keramaian, memaksa ku naik motor,aku mendorong kak Herman penuh benci berharap kak Herman merasakan apa yang are rasakan,namun dia malah ketawa saja seperti tidak kapok.

"ayah yang meminta kakak menjemput kamu vey,jelasnya

"menjijikannn!!!!!!!! sannaaa usir ku galak sebegitu lepas nya aku pada kak Herman tidak ada rasa takut,kak Herman terus mengejar ku.ayo atuh vey kesayangan kakak maafin kakak ....

dia merebut barang bawaan ku dan memohon untuk naik kemotor nya.

aku berjalan dan tidak menghiraukan nya,

namun ada saja caranya untuk menemuiku.

perhatian keluarga kak Herman kepadaku tidak berubah,mereka tetap menyayangiku dia datang ke asrama hanya untuk memberi kan makanan kesukaan ku,atau memasakan makanan hangat untuk ku,

sekuat tenaga aku menghindar,sekuat tenaga dia mendekati ku dan terus menggodaku,meminta maaf padaku,dan memesan kepada semua temanku untuk memaafkannya dengan cara bicara nya yang pandai,hingga semua sahabat dan temanku pun luluh dan malah merayuku untuk memaafkannya dan akhirnya aku pun memaafkannya. begitulah kak Herman,

apalagi setelah dia datang kepada ayah asrama,dan menjelaskan alasannya.dan dia berjanji akan lebih tenang,ayah memaafkan karena ayah kira kak Herman melakukan itu karena waspada pada orangg luar dan artinya MELINDUNGI asrama dari orang asing.

busyiiittt ...

11 juli-2002

aku mulai menunggu SMS TLP dari are yang mulai menghilang,biasanya are rajin menghubungiku ada apa dengan nya??

aku terus mengirimi SMS namun are tidak menjawab nya membuat ku makin merasa tidak enak saja,andai kan jarak Palembang dan Bogor dekat,akan ku susul dia kesana untuk memastikan keadaannya,

are menelepon sambil menangis dan itu membuat ku makin merasa bersalah dia tidak berkata apa appa tapi dia menangis,

dengan terbata dia mengatakan kalo ibu nya meninggal,

betapa aku ingin memeluknyaa menenangkan dan menguatkan nya,namun apalah dayaku jarak memisahkan kita

dia ingin aku ada di dekat nya,aku pun membawanya ke alam hayal,memposisikan diriku di posisinya agar dapat merasakan apa yang dia rasa,dan haru biru pun pecah saat are mengatakan"are butuh ivey...

are ingin menangis di pelukan ivey....

jangan tinggalin are....

"haiii .....siapa yang ninggalin are... vey ada disini,dan akan selalu seperti ini,jalinan itu terkadang seperti ikatan yang beda tipis dengan persaudaraan,aku merasa are adikku,yang perlu aku manjakan ku berikan keyakinan,ku benahi kehancurannya,ku hibur hatinya, apalagi saat dia merengek terus menerus dan aku selalu ingin membuat nya tenaang dan nyaman,

hingga dia tidak merasa sendiri dan bisa membalut sedikit demi sedikit luka nya.

"papah kakak kakak semua rapuh vey

Tante Santi pingsan terus karena mamah dan Tante sangat dekat, jadi are gak bisa cerita kesiapa siapa selain sama ivey,tenangin are pintanya setiap dia ingat ibunya,aku telepon dia dan alterkadang aku bacakan ayat ayat suci Alquran,dia hanya mendengarkan suaraku,

semenjak kejadian itu aku dan are semakin sering komunikasi aku jarang melepaskan hp dari tangan ku,aku tidak ingin dia merasa di tinggalkan aku tidak ingin dia tersesat dalam kepedihan.....