webnovel

Ku Korbankan Cintaku

perjuangan cinta yang tak terbalas membuatnya harus menderita di atas cinta yang ia jalani. ia harus merelakan orang yang dia cintai demi melihat orang yang di cintainya bahagia. kisah cinta yang berujung manis menghampiri alice gadis sederhana dengan berbagai semangat untuk hidup. hingga akhirnya ia harus hamil dengan anak yang tidak pernah tahu ayahnya siapa. hanya sosok pria yang selalu mendampinginya dan membuat dia berjuang untuk terus hidup. siapakah nanti sosok pria yang ia cintai,?? apa dia kembali pada masa lalu?? atau dengan pria lain yang mampu membuat dia bahagia.??

Imas_gustina · Sci-fi
Not enough ratings
30 Chs

Bab 23

" mulai sekarang aku mau kamu berhenti jadi cleaning servis" kata adrian dengan wajah serius.

Hati alice bagai tersambar petir pagi hari mendengar ucapan adrian. Ia terdiam dengan pandangan kosong. Dia teringat ibu dan adiknya yang masih membutuhkan dia untuk bertahan hidup di kota ini.

Adrian melambaikan tangannya ke wajah alice yang masih melamun berdiri di sampingnya.

" hey alice kamu dengar aku gak, aku belum selesai bicara. Aku ingin kamu jadi assisten pribadiku mulai hari ini" kata adrian menatap wajah alice .

Alice mendengar kembali kata adrian mulai tersadar dan menatap wajah adrian. Ia sangat terkejut mendengar ucapan adrian tadi, bahwa ia akan menjadi assisten pribadinya yang berarti ia akan terus di samping adrian setiap hari.

" apa kamu gak mau dengan tawaranku tadi,kalau kamu gak mau ya sudah lebih baik kamu keluar dari pekerjaanmu mulai hari ini. Dan sekarang silahkan pulang" kata adrian dengan nada cueknya tanpa menatap wajah alice , ia menunjuk ke arah pintu.

" jangan pecat aku, baik aku mau jadi assisten pribadi pak adrian mulai sekarang." kata alice dengan nada sangat tepaksa. Ia mengerutkan wajahnya dan menundukkan kepala.

" baik sekarang kamu ikut aku bertemu client " kata adrian yang mulai beranjak dari kursinya ia duduk di atas meja tepat di samping alice berdiri. Ia memegang dagu alice dan menariknya tepat di depan wajah adrian.

" dan ingat kamu harus selali aktifkan ponsel kamu, jika saat aku hubungi kamu ponsel kamu gak aktif kamu aku pecat dari pekerjaanmu" suara lantang adrian membuatnya terkejut.

Alice hanya terdiam menatap wajah adrian lagi dari dekat, kali ini entah apa yang terjadi hatinya merasa sangat aneh. Dan jantungnya selalu berdetak lebih cepat saat melihat tatapan mata adrian dari jarak dekat.

Adrian melepaskan dagu alice dan mulai beranjak berdiri tepat di depannya, membuat wajah alice berubah memerah seperti kepiting rebus di buatnya.

Adrian memegang erat tangan alice dan membawanya keluar dari ruanganya.

Alice hanya terdiam mengikuti langkah adrian dan terus terdiam memandang punggung adrian. Alice merasa hari ini dia sangat aneh entah kenapa mulutnya seakan membisu mendengar setiap kata adrian. Dan setiap menatapnya ia terasa sangat nyaman.

Alice yang terus menatap adrian tanpa sadar semua pegawai lainnya menatap tajam ke arah alice. Namun adrian dan alice tak menghiraukan pandangan mereka.mereka terus berjalan tanpa memandang orang di sekelilingnya. Alice mulai tersenyum manis memandang tangan adrian yang ada di genggaman tangannya.

Langkah adrian terhenti melihat sosok audy di depannya. Alice yang melamun tak sadar langkah adrian terhenti, ia menabrak punggung adrian membuat dia tersadar dari lamunannya.

Ia memengang jidadnya yang kesakitan itu. pandangannya mengarah ke adrian di depannya. Namun matanya menatap audy di depan adrian dengan wajah terkejutnya.

Audy tersenyum dan mendekati adrian ia melepaskan tangan alice dari pegangan adrian. Audy memeluk tangan adrian erat." Adrian hari ini mama kamu menyuruhku datang untuk menjeputmu makan bersama" kata audy dengan nada manisnya merayu adrian.

" maaf audy aku tidak bisa sekarang aku ada rapat, kalau kamu mau nunggu aku pulang rapat nanti kamu masuk saja duluan di ruanganku kalau tidak mau ya silahkan pergi" kata adrian dengan suara tegasnya yang membuat audy semakin terlihat kecewa. Audy melepaskan pelukannya dengan wajah kesal.

" kenapa rapat sama cleaning servis itu, lagian kamu juga bisa ajak aku " jawab audy dengan nada kecewanya.

" maaf!! Tapi mulai hari ini alice jadi assisten pribadiku" kalimat adrian membuat audy terkejut. Ia menatap tajam ke arah alice di belakang adrian.

" awas kamu alice, cuma perempuan kampungan bisa rebut adrian dari aku" ucap audy dalam hatinya.

Tanpa bicara lagi audy berjalan pergi dari hadapan adrian dan alice. Ia melirik ke arah alice dengan tatapan sinisnya.

Adrian menoleh ke belakang ia memegang ke dua pundak alice.

"Alice kamu tunggu di depan kantor aku mau ambil mobil " ucap adrian dengan nada lembut membuat alice hanya terdiam dan menggukkan kepalanya .

Alice melihat adrian pergi ke arah parkiran ia segera bergegas menuju ke depan kantor. Ia merasa ada yang mengikutinya ia sontak menoleh ke belakang terlihat tidak ada siapa siapa hanya ada receptionist yang lagi sibuk bekerja.

Terdengar klakson mobil di depannya yang membuat ia terkejut. Terlihat adrian sudah ada di depanya dengan mobil sport hitam.

" ayo cepat masuk" teriak adrian dari dalam mobil itu.

" baiklah" teriak alice. Ia melangkahkan kaki masuk ke dalam mobil sport hitam itu.

Adrian terus menatap alice membuat alice salah tingkah di buatnya.

" kenapa masih berhenti, bukanya kamu buru buru" ucap alice tanpa memandang wajah adrian

Adrian tersenyum memandang alice. Dan mendekatinya langsung memakaikan sabuk pengaman di tubuh alice.

" kamu kebiasaan " ucap adrian tepat di depan wajah alice.

Alice hanya terdiam malu,ia memalingkan Wajahnya yang memerah.

adrian terus tersenyum melirik ke arah alice. Ia mulai menjalankan mobilnya perlahan keluar dari kantor. " besok kamu ikut aku keluar kota selama 3 hari. kita ada pertemuan di sana, soal adik dan ibu kamu nanti aku akan kirimkan orang untuk menjaga dan mengirimkan makanan ke rumahmu. Jadi kamu gak usah kawatir lagi soal mereka" ucap adrian ia fokus melihat jalan di depannya.

" aku izin dulu sama ibuku dan karin" pungkas alice lirih. Ia masih menundukkan kepalanya tanpa memandang ke arah adrian.

"Baiklah. Tapi kenapa kamu terus menunduk apa mungkin kamu malu ya menampakkan wajahmu yang mulai memerah itu. Atau mungkin kamu mulai suka sama aku atau gugup jalan berdua sama aku" kata adrian tersenyum melirik ke arah alice. Dengan tangan yang masih mengemudikan mobilnya itu.

Alice sontak menatap adrian mendengar ucapan adrian, " siapa yang suka kamu, aku nunduk karena ...?" Alice terdiam memikirkan alasannya .

" karena apa bilang saja kamu mulai jatuh cinta denganku. Kalau memang iya aku bisa pertimbangkan lagi perasaanmu itu" ucap adrian tersenyum menggoda alice.

Alice hanya terdiam mengerutkan bibirnya melihat jalan di depannya. Tanpa mendengarkan ucapan adrian lagi.

" jangan panggil aku pak, panggil saja aku adrian. lagian kita juga seumuran. Nanti aku kelihatan tua di mata wanita kalau kamu masih panggil aku pak" ucap adrian.

Mobil adrian berhenti di depan butik, mata alice melotot melihat berbagai model gaun bagus di depannya. " kita turun disini dulu" adrian melepaskan sabuk pengaman di tubuh alice.

Ia segera turun dari mobil dan menuju ke dalam butik itu. Mata alice kagum melihat sekeliling ruangan dengan berbagai gaun cantik di depannya. " kamu pilih salah satu gaun disini atau aku yang mimilihkan gaun untukmu"  kata adrian memegang erat tangan alice berjalan masuk ke dalam butik itu.