Matahari begitu terik ketika Tiya filia berjalan menuju restoran tempat seniornya Luis berjanji untuk bertemu dengannya.
sesampainya di restoran, Luis sudah menunggu, Luis yang berperawakan tinggi dan tampan sempat menarik perhatian beberapa cewek yang sedang makan di restoran itu, tapi saat dia melihat Tiya filia masuk, dia langsung berdiri, menghampiri tiya filia, menariknya dan membawanya ke meja tempatnya menunggu seakan tak sabar menunggu Tiya filia datang ke mejanya, maka saat melihat itu para cewek yang sedang melirik luis langsung berpaling pura-pura tak melihat.
"duduk disitu! anak kecil.. apa yang kau lakukan hah? kenapa nggak langsung pulang ke kotamu, pake bohong lagi sama ayahmu.. disini kamu tinggal di mana? ayo di jawab kenapa hanya senyum-senyum.." geram luis, kesal dengan yang di lakukan tiya filia. tapi tiya filia bukannya takut tawanya malah pecah.
"wiiih kak.. kalau bertanya satu satu kak.." kata tiya filia setelah tawanya mereda karna pelototi oleh Luis.
"dijawab tiya.. kakak nggak sedang bercanda.."
"iya kak iya.. aku akan menjawab. benar aku nggak langsung pulang, soalnya kan aku harus kembali lagi kesini."
"aku bilang seminggu lagi, itu bukan hanya sehari tiya!?"
"ih kak luis jangan ngegas dong.. lihat tuh para cewek penggemar kakak jadi takut"
T I Y A.. jangan mengalihkan pembicaraan.."
"ok bos.. di jawab.." sebuah senyum bodoh terlihat di wajah tiya filia, dan senyum itu membuat wajah luis yang kesal melembut.
"aku hanya malas bolak-balik kak.. selain itu aku malas disana karna pasti ingat roy, banyak kenangan kami disana" kata tiya filia dan wajahnya kini cemberut. Luis menatap juniornya itu sedikit kasihan.
"mudah-mudahan itu bukan bohong.. tapi sudahlah.. cowok brengsek kayak si roy itu nggak perlu di tangisi, kakak juga kalau nggak ingat pekerjaanku pasti sudah ku pukuli anak itu. kamu juga sudah beberapa kali di selingkuhi masih juga mau sama dia.. dasar bodoh"
"Kalau dia minta maaf terlihat tulus dan kasihan sekali kak.. aku jadi nggak tega.."
"kalau sekarang dia minta maaf lagi.. kamu mau terima lagi?!"
"yaa lihat aja nanti kak.."
"Dasar Bodoh!!" Luis kembali kesal, sedangkan Tiya filia kembali tertawa.