webnovel

Hari pernikahan

Hari-hari dilalui Reyhan dengan hati berdebar, semakin dekat dengan hari pernikahan, perasaannya semakin tak menentu, Saat ini cowok itu merasa sangat gugup, dia juga merasa tak sabaran, rasanya dia ingin bertemu dengan istrinya itu . Dia tak menyangka Mamynya benar-benar tega misahin mereka.

Akhirnya hari itu datang juga. Reyhan duduk di pelaminan dengan perasaan gugup. Matanya tak henti memandang ke arah pintu masuk, dia berharap Sinta akan segera hadir, tapi Istrinya itu belum juga datang.

Akhirnya dia hampir melompat kegirangan saat matanya menangkap sosok wanita cantik yang memasuki ruangan itu, dia sangat anggun dengan baju pengantinnya. Reyhan segera turun dan mengejar Sinta.. sontak saja pengunjung yang hadir berseru..

"Ciee.... " Mendengar itu Reyhan menjadi tersipu malu, dia tak sabar menunggu Sinta untuk sampai ke pelaminan itu, malah hampir berlari mendekatinya . Untung saja saat itu belum banyak tamu yang hadir, yang hadir baru warga sekitar, dan keluarga Daddy nya.

Keluarga Daddy Reyhan juga kagum dengan kecantikan Sinta, terlebih Vidalle, matanya tak lepas dari istri sepupunya itu. Dia merasa cemburu karena sepupunya ini mendapatkan istri yang sangat cantik. 'sungguh beruntung sekali' batin Vidalle sambil menatap kagum ke arah Sinta

Mamy nya Reyhan mengenalkan Sinta pada keluarga Daddy nya Reyhan. Mereka sangat ramah, sehingga Sinta merasa sangat nyaman.

Tak berapa lama, rombongan dari kantor Reyhan datang, kali ini Sinta merasa sedikit canggung, terlebih bertemu dengan wanita yang pernah dilihatnya saat bersama Reyhan, Sinta langsung terdiam. Reyhan menyadari situasi ini. Dia merasa sangat bersalah. Reyhan menggenggam tangan Istrinya itu erat, dia tak peduli dengan orang-orang yang menatapnya.

"Sayang.... maafkan aku" Katanya dengan perasaan bersalah. Sinta hanya tersenyum kecut lalu mengangguk. Reyhan masih terus memegang tangan Istrinya itu untuk menenangkannya. Karna merasa malu, Sinta berniat hendak menarik tangannya itu, tapi Reyhan malah memegangnya lebih erat.

Akhirnya Rombongan kariawan OB juga datang, mereka tertawa girang saat melihat Sinta, tapi langsung terdiam saat melihat pasangan Sinta yang biasa mereka takuti. Sinta langsung menoleh pada Reyhan, Reyhan tersenyum lembut dan mengangguk, menandakan dia mengizinkan Sinta melepas Rindu dengan teman-temannya. mereka langsung memeluk Sinta, Sinta tak peduli meskipun ada beberapa tatapan sinis dari karyawan mantannya Reyhan.

Dandi berjalan mendekati Sinta setelah bersalaman dengan Reyhan, dia berusaha menahan perasaannya.Hatinya sebenarnya saat ini amat hancur, tapi dia berusaha terlihat tegar agar Sinta tak mengetahui perasaannya.

"Hai.. selamat menempuh hidup baru, semoga kamu akan selalu bahagia" Katanya sambil berusaha tersenyum.

"Terima kasih banyak " Jawab Sinta sambil membalas jabatan tangan Dandi. Dandi langsung berlalu setelah mengucapkan kata-kata itu. Reyhan hanya menatap pria itu dengan tatapan rumit.

Akhirnya hari yang melelahkan itu berakhir juga, meskipun Sinta beberapa kali merasa mual, tapi dia berusaha untuk menahannya dan bersikap setenang mungkin. Reyhan juga berusaha membuat Sinta senyaman mungkin.

"Apa kamu lelah? " Tanya Reyhan cemas.

"Iya.. " jawab Sinta.

Mamy nya Reyhan yang mengetahui hal itu, langsung menyuruh Sinta beristirahat..

Reyhan tersenyum bahagia mendengar perkataan Mamy nya itu, dia benar-benar ingin melepaskan rindunya yang selama ini sudah terpendam.

"Kamu jangan gangguin Sinta dulu, dia sangat lelah hari ini" Kata Mamy nya Reyhan.

"Iya Mi.. aku tau.. " Kata Reyhan sambil buru-buru masuk kamar.

"Sinta.. sini ku pijit" Katanya Sambil memeluk istrinya itu. dan mulai melepas gaun pengantin Sinta.

"Gak usah mas... aku gak papa" jawab Sinta merasa segan.

"Aku mandi dulu " Kata Sinta sambil mengambil pakaian ganti dalam lemari.

"Ikut.. " Kata Reyhan manja.

"Gak boleh" Jawab Sinta sedikit kesal.

Reyhan tak mendengar larangan itu dan tetap masuk ke kamar mandi. Sinta menjadi canggung, dengan pelan dia berkata..

"Mas... gantian ya! " pintanya.

"Biarkan begini dulu, aku tau kamu capek, aku bisa nahan diri kok, aku janji !" kata Reyhan lagi.

Akhirnya Sinta membiarkan Reyhan mengikutinya.

"Kenapa perut mu belum kelihatan? " tanyanya penasaran waktu melihat perut Sinta yang masih tipis, saat dia berhasil melepas pakaian istrinya itu.

"kan belum nyampe dua bulan Mas.. jadi belum kelihatan" Jawab Sinta sedikit geli karna Reyhan sudah membayangkan perutnya membesar.

"sayang... kamu sehat selalu ya.. dan jadilah anak yang baik" Kata Reyhan sambil mencium perut Istrinya itu dia berlutut, tangannya melingkar di pinggang Sinta. Ada perasaan haru yang menjalar di hati Sinta, tanpa sadar Sinta membelai lembut kepala suaminya itu.

Reyhan merasa sangat bahagia saat Sinta membelai kepalanya dengan lembut. Ini pertama kalinya Istrinya ini mau menyentuhnya tanpa diminta. Reyhan segera berdiri, dan mencium kening istrinya itu dan berkata..

"Terima kasih, Sayang..! "