Para penonton membuka mulutnya lebar-lebar, Asak sampai-sampai lupa mengedipkan matanya. Bagaimana bisa pertarungan ini selesai seperti ini, cukup aneh lantaran salah satu petarung tiba-tiba lumpuh tanpa disentuh.
"Kamu melihatnya, Thom?" tanya Asak sembari menatap lurus ke layar hologram yang dipenuhi oleh wajah manis Laten, pemuda tesmak itu tidak seperti habis melalui petarungan. Wajahnya yang bersih dari luka dan senyuman lugunya cukup menggambarkan bagaimana keadaanya baik-baik saja.
Thom mengangguk kepalanya pelan. "Aku punya mata, Asak, " jawabnya datar karena dia masih dalam keadaan super duper terkejut.
Laten berlari kecil ke arah tabung dengan tutup penonton, senyumnya tidak luntur. Asak yang melihat itu sampai terperangah. "Bahkan selepas petarungan dia masih bisa seperti anak kecil yang habis berhasil merebut mainan? Apa ini yang dinamakan keberuntungan berpihak pada orang baik?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com