Laten menutup matanya erat, dia seperti orang yang sudah pasrah dengan keadaan. Para Suri yang menggotongnya hanya bisa mendengkus melihat tingkah Laten yang terlihat sekali bahwa bocah ini berpura-pura saja, pura-pura tidur.
"Teruslah berpura-pura, lalu nanti saat kamu bangun." Salah satu suri berhenti mengucapkan kalimat, dia menekan tombol-tombol di layar hologram untuk membuka lapisan arena putih.
Plop! Lapisan itu pecah, Laten sedikit tersentak dengan suara yang mirip gelembung tertusuk oleh jari telunjuk. Para Suri yang menggotong Laten melempar tubuh kecil itu penuh semangat, membuat dahi pemuda berbahu sempit itu mendapatan luka tambahan karena terhantuk dinding arena putih yang super keras.
"Kamu akan melihat dunia yang lain, " sambung Suri itu dengan seringainya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com