"Apa maksudmu dibayar? Aku hanya membela yang benar, " bela pria tua dengan surai tak lagi gelap itu, dirinya menatap mata Rair yang kini memutar bola matanya dan terlihat sangatlah jengah.
"Membela yang benar katanya?" Rair menatap mata Pembimbing Huj sebentar, lalu melihat mata semua orang yang berada di area arena putih secara cepat dang bergantian sebelum akhirnya kembali menatap Pembimbing Huj dan tertawa keras, sangat keras, pemuda dengan baju tidur itu terpingkal-pingkal di atas bahu pembimbing yang mengangkat dirinya layaknya karung beras. "Benar bagaimananya, Pembimbing Huj? Apa anda telah melakukan penyidikan seperti apa yang dirimu katakan di hari nan lalu? Apakah itu bukan hanya sebuah ilusi, bukan hanya sebuah permainan untuk memberikan harapan kepadaku yang hanya murid berkasta rendah!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com