Saat Hyunjin memutar gagang pintu dan membukanya, Hyunjin dan Jeongin melihat Changbin sedang.....
Tertidur di kasur bawah. Melihat Changbin sudah tertidur, Hyunjin dan Jeongin pun ikut tidur di kasur atas. Seperti biasa, Hyunjin tidur sambil memeluk tubuh Jeongin dari belakang. Beberapa menit kemudian, ternyata Hyunjin tidak bisa memejamkan kedua matanya dengan nyaman. Hyunjin tiba-tiba mengecup-kecup tengkuk Jeongin dengan lembut.
"Hmm.....geli kaaaaak....." Gumam Jeongin.
"Tapi enak kan?" Tanya Hyunjin.
"Tapi aku jadi gak bisa tidur."
"Kakak juga gak bisa tidur. Mending kamu temenin kakak begadang."
"Tapi besok kan sekolah kak."
"Gapapa, kan nanti mama bangunin kita kok, kalo kita kesiangan."
Jeongin membalikkan tubuhnya ke hadapan Hyunjin. Wajah Hyunjin sangat dekat dengannya, membuatnya spontan menunduk. Hyunjin tiba-tiba memeluk Jeongin dengan erat. Jeongin sebenarnya tidak ingin mengakuinya tapi dia sangat menyukai momen ketika Hyunjin memeluknya. Rasanya hangat membuatnya ingin tertidur selamanya.
"Dek, kok Seungmin makin galak aja ya?"
"Biasa aja kok."
"Tapi kakak kok suka ya, kalo dia lagi marah ke kakak?"
Sementara di tempat yang lain...
"Buukk!!" satu pukulan tepat mengenai pipi Minho. Pukulan itu membuat Minho tersungkur di tanah. Pinggiran bibir Minho sedikit mengeluarkan darah. Minho menyeka darah yang ada di sudut bibirnya dengan tangannya. Minho menatap Pria yang memukulnya, dia malah menyeringai dan tertawa kecil.
"Hahaha....." Tawa Minho.
"Kenapa lo malah ketawa BANGS....." Teriak Pria itu tapi tertahan.
"Udah Bang!" Teriak Jisung menahan tangan Kakaknya yang terlihat ingin memukul.
"Lo masih belain orang gak tau malu ini???" Tanya Pria itu lantang.
"Udahlah kak, Jisung mau masuk rumah kok. Biarin Kak Minho pulang." Jawab Jisung.
Pria itu terdiam melihat wajah Adiknya yang terlihat seperti ingin menangis. Akhirnya Pria itu menutup gerbang rumahnya, meninggalkan Minho sendirian di luar gerbang rumah. Pria itu dan Jisung memasuki ruang TV. Di sana ada Ibunya yang sedang menonton TV. Menyadari kedatangan kedua anaknya, wanita itu langsung menghampiri keduanya.
"Jisung! Kemana aja kamu? Bunda Khawatir." Kata wanita itu sambil mengusap pipi Jisung.
"Jisung habis dari rumah temen Bun, hehehe..." Jawab Jisung sambil Tersenyum.
"Jangan terlalu malam pulangnya dong." Kata wanita itu.
"Kayaknya dia di sana besenang-senang bun, makanya lupa rumah." Jawab Pria itu dengan ketus.
"Oh gitu ya Brian?" Tanya wanita itu.
"Tanya aja sama Jisungnya." Sahut Brian.