webnovel

Kisahku di Dunia Lain

Mungkin ini hanya hipotesis....tapi bukan berarti ini tidak mungkin bahwa sebenarnya Dunia ini hanhalah permainan di atas papan catur. Mungkin saja.....Dunia ini hanyalah sebuah buku di salah satu ratusan rak buku dari sebuah keberadaan di luar eksistensi yang sebenarnya melihat realita dunia ini sebagai tulisan cerita? Misalnya, bagaimana jika dunia ini sebenarnya hanyalah sebuah mimpi dari keberadaan tak terduga yang sewaktu-waktu bisa hancur ketika dia terbangun? Misalnya, bagaimana jika Dunia ini sebenarnya adalah sebuah papan simulasi dari jutaan perkiraan simulasi sebelumnya dari sebuah komputer super canggih yang sudah mencapai tingkat Mahatahu dan Mahakuasa? Bagaimana jika Dunia ini sebenarnya hanyalah bagian tubuh dari sesosok makhluk kosmik yang luar biasa besar? Terakhir, bagaimana jika dunia ini sebenarnya hanyalah satu dari banyaknya dunia yang keseimbangannya dijaga oleh satu keberadaan hakim kosmik? .....Bagaimana? Sudah ada gambaran? Seorang pahlawan tertentu memikirkan ini ketika dia ditarik ke dunia fantasi seperti ini dimana ada beberapa Kosmologi bercampur menjadi satu dan tidak ada kedamaian sama sekali. Mungkin ini Dunia yang indah, tapi dia paham bahwa dibalik indahnya Dunia ini, intrik dan hukum baru, lokasi, serta sejarah menjadi sesuatu yang tidak dikenali kebenarannya. Kebenaran tidak dapat dicari oleh akal, karena akal itu neutral sifatnya. Manusia yang menggunakan akal dengan dasar mencari kebenaran hanya akan menemukan keganjilan yang pahit. Pahlawan itu mendongak ke langit, dia melihat horizon, zenith, atau apapun yang berada jauh di luar keberadaan planet ini, menembus alam semesta dan menemukan kosmologi lainnya yang memiliki misteri lebih tinggi dari tempat ini. Berwarna emas menyilaukan, tak terjangkau, permata Dunia, itu adalah Kosmologi Divine, tempat tinggal dari semua makhluk yang dikatakan sebagai Roh Ilahi yang merupakan perwujudan dari bintang-bintang di Alam Semesta. Melambangkan kekal, abadi, umur panjang, kecantikan, itulah Kosmologi Eternity, tempat tinggal para elf yang menjaga Pohon Dunia. Dikatakan mereka abadi, dan mereka dikatakan sudah ada sejak Alam Semesta mereka terbentuk. Simbol kekerasan, haus darah, kanibal dari para kanibal, wilayah yang didiami oleh para Raksasa kejam dan menakutkan adalah Kosmologi Kronus. Diperintah oleh Tujuh Raja Iblis, perlambangan dosa, kehormatan yang terdistorsi, silsilah bangsawan iblis, pilar kekacauan adalah perwujudan di Kosmologi Avenger ini. Kosmologi yang ditempati oleh mereka yang kuat, beringas, menghargai kawanan, monster diantara monster, penopang dunia, simbol kekuatan tempat tinggal dari semua naga yang sangat besar dan kuat, ini adalah Kosmologi Cryph yang putih. Kosmologi Exodus, wilayah yang ditempati oleh para dwarf yang dikatakan memiliki pengetahuan tertinggi diantara semua Kosmologi. Bahkan dikatakan bahwa setiap dwarf telah mengantarkan situasi dimana mereka bisa menjelaskan semua fenomena di Alam Semesta dengan mudah. Dan terakhir adalah Kosmologi Krishna, tempat tinggal ras dengan populasi terbanyak, ini adalah tempat manusia tinggal. ....Sekarang kalian bertanya-tanya, apa yang Pahlawan ini pikirkan bukan? Buuk.... Suara sebuah buku tertutup terdengar, dan disana [Aku] tersenyum pada kalian dengan sangat cerah seolah menemukan teman yang [setara]. [Aku] berkata: "Ini adalah kisah yang sangat panjang, dimana seorang remaja dan teman-temannya tiba-tiba saja tanpa ada persiapan dibawa ke Dunia Lain. Perjuangan, Rasionalitas, Cinta, Kelicikan, Kegilaan, dan Keingintahuan adalah apa yang mereka bawa.....Mau mendengar kisahnya?" [Aku] membuka buku itu lagi tapi dari halaman awal dan bercerita dengan nada lembut: "Cerita ini dimulai, ketika Pahlawan kita, Minazuki Akihito terbangun dari tidurnya...."

Yuuya3 · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

Pengetahuan Umum

"Yuusha-sama, ini adalah buku-buku yang Anda inginkan, dan ini adalah beberapa artefak kecil dari perbendaharaan yang diberikan kepada Anda...."

Celcia Nirvalen yang membuka pintu tiba-tiba terdiam, dan bahkan beberapa pelayan laki-laki yang membantu Celcia membawa barang dibelakangnya terdiam ketika melihat Minazuki yang duduk dengan dua kaki di atas meja sambil di membaca buku dengan sangat serius.

Keseriusan itu membuat mereka terdiam, itu benar-benar konsentrasi yang sangat hebat bagi mereka sehingga tidak enak jika diganggu.

Tapi jika bisa, tolong turunkan kedua kaki Anda? Sungguh tidak sopan!

Celcia diam-diam masuk dan menaruh peti harta kecil lusuh itu di atas meja, diikuti pelayan laki-laki dibelakangnya yang menaruh beberapa peralatan dan buku disana sebelum akhirnya mereka pergi dan menutup pintu dengan diam.

"Apakah itu semuanya?" Minazuki bertanya tanpa mengangkat kepalanya

Celcia menundukkan kepalanya dan mengangguk, "Ini semuanya Yuusha-sama, dan ini adalah yang paling cocok untuk Anda sekarang."

"Yuusha-sama, ini adalah artefak yang Anda minta, berharga tapi tidak berguna bagi negara ini. Ini adalah barang yang sudah ada sejak Negara Ruckus terbentuk tapi karena tidak ada yang bisa menggunakannya hal ini menjadi tidak berguna dan hanya mengandung nilai historik. Untuk itu Raja dengan rela memberikan ini untuk Anda."

Dug...

Tanganku langsung diletakkan ke dada ketika medengar perkataan Celcia, aneh rasanya tiba-tiba saja ada perasaan seperti itu.

Apa yang aneh dengan artefak ini?

Kenapa aku tiba-tiba merasa kalau jantungku berdetak sangat cepat sekarang?

Celcia di satu sisi menyembunyikan keseriusan yang terlihat di kedua matanya, sementara Minazuki menerima peti harta itu dan membukanya!

Sampai akhirnya....

Cahaya memudar dengan cepat dan kegelapan mulai menelannya. Wajahku langsung terpaku dalam ketakutan! Sial, siapa yang tidak takut ketika cahaya yang tiba-tiba hilang, itu terlalu tiba-tiba!

Satu hal yang kulakukan secara spontan pada saat ini adalah menjulurkan tangan dengan putus asa ke sekitar seolah sedang mencari cahaya yang aku tahu takkan pernah bisa kudapatkan.

Hal selanjutnya yang kurasakan ketika semua pandanganku gelap adalah tubuh bagian bawah yang kosong seolah tidak ada pijakan yang bisa kudapatkan, dan memang benar....aku langsung jatuh dengan bebas melalui kegelapan!

Kegelapan dimana aku sudah "terjatuh" terasa begitu dalam, sehingga rasanya sekaan terjatuh ke lubang neraka.

Wushhhh–

Sekejap, pandangan di mataku yang awalnya dipenuhi kegelapan langsung berubah menjadi pemandangan putih bersih murni tanpa bekas noda sama sekali, sangat indah tapi monoton sakral dan mencekam. Sungguh kontradiksi yang luar biasa!

Tunggu, tanganku merasakan sesuatu yang keras dibawah...bagaimana mungkin, lantai? Atau bukan?

Di mata remaja itu, itu terasa seperti tidak ada apa-apa dibawah, hanya warna putih yang tak berujung. Tapi tangannya bisa menyentuh sesuatu yang keras disana.

"....."

Suaraku tidak ada? Bagaimana mungkin ?!

Aku terkejut bahwa suaraku tidak bisa keluar. Aku tidak cacat, dan ketika "jatuh" tadi, Aku merasa itu tidak melukai pita suaraku?

.....Jadi satu-satunya hal yang masuk akal, ruangan disini tidak memiliki udara?

Sekarang pertanyaan lain muncul, jika udara tidak ada, bagaimana aku bisa bernafas? Apakah ruang ini adalah Luar Angkasa? Atau pertanyaan paling ekstrim, mungkinkah ini adalah Tepi Alam Semesta? Arau bisa saja ini adalah perbatasan diantara banyaknya Alam Semesta?

Mungkin terdengar konyol, tapi bukti bahwa aku sudah diteleportasi ke Dunia Lain sudah membuktikan bahwa teori Multiverse itu nyata!

Tapi tetap saja apa yang sedang terjadi padaku sekarang? Disini juga tidak ada apa-apa..... Apa yang terjadi? Apakah ini ada hubungannya dengan artefak yang diberikan Raja? Sialan itu, dia tidak menjebakku kan?

Ketika kemarahan serta kepanikan menyerbu otakku, tiba-tiba saja tubuhku bergerak dengan sendirinya menuju entah kemana itu. Aku sudah kehilangan arah di ruangan aneh ini.

Berjalan cukup lama, akhirnya ruangan putih tadi sekarang diwarnai oleh warna lain, itu adalah hitam-ungu yang identik dengan rasa jahat bukan?

Tubuhku masih tidak bisa kukontrol dengan baik, tapi mataku masih bisa bekerja dengan baik, dimana keduanya sudah menangkap pemandangan sebuah bola...kubus?...Tidak, trapesium? Juga bukan, sekarang adalah sebuah jam pasir berwarna ungu yang melayang di tengah-tengah ruangan itu.

.....Apakah benda itu tidak berbentuk? Itu berubah terus menerus. Warna ungu itu juga, apakah itu yang disebut Aura? Apa benda itu, kenapa tubuhku..... tertarik kepada hal ini ?!

Sial! Berhenti bergerak!

Sayangnya itu percuma, sekuat tenaga aku mencoba menghentikan langkah, itu percuma. Kakiku terasa memiliki kesadarannya sendiri, dan ketika jarak antara Aku dengan benda itu kurang dari beberapa sentimeter saja, tangan kananku terulur. Ujung kecil jari telunjukku menyentuh kubus itu dan.....ledakan cahaya ungu langsung menyebar ke ruangan itu !!!

CRASSSHHHHHH-----------------------

"Hah ?! APA–––! Haaaah, Haah, Hah, Hah...."

"Yuusha-sama! Apa yang terjadi padamu ?! Kau berkeringat sangat deras!"

Suara itu sangat akrab, kuangkat kepalaku, terlihat sosok Celcia yang segera membantuku mengelap keringat dingin yang bercucuran dari dahiku. Bahkan punggung bajuku basah, dan bulu kudukku berdiri tidak nyaman disana.

"Tenanglah Yuusha-sama. Ambillah nafas dengan tenang lalu hembuskan." 

Jarak dekat dari seorang wanita cantik serta aroma harum menggoda dari seorang Maid bernama Celcia akhirnya sedikit membuatku tenang.

Aku mencengkram tangan Celcia erat, itu membuatnya terkejut. Aku akan minta maaf nanti.

"Celcia, ini.... Perpustakaan Kerajaan, kan?" pertanyaan yang benar-benar bodoh, pikirku begitu.

"....Tolong tenanglah Yuusha-sama, ini masih di Perpustakaan Kerajaan. Apakah Anda butuh air? Saya akan menyiapkannya untuk Anda, Anda butuh istirahat sekarang." kata Celcia dengan lembut dan prihatin dengan kondisiku yang sekarang.

Tanganku yang mencekram lengan kecil, putih, halus dan kenyal Celcia masih tergenggam erat. Entah kenapa aku merasa sedikit lebih nyaman dengan melakukan ini, meskipun itu pasti tidak terlihat keren dari sudut pandang ketiga.

Seorang pria besar dengan raut wajah ketakutan dan berkeringat deras tengah mencari kenyamanan dari seorang maid cantik disampingnya. Atau begitulah orang lain melihat jika lewat daerah sini.

"Yuusha-sama...."

".....Diam sebentar, biarkan aku tenang, terima kasih."

Menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya selama beberapa kali sampai akhirnya aku melepas tangan Celcia, lalu duduk kembali ke kursi, menggosok pelipisku dengan pikiran kacau, sembari Celcia masih membantu mengelap keringatku dengan keseriusan yang melekat jelas.

Menatap wajah cantik itu, aku tenang sedikit demi sedikit.

Anehnya, di sudut penglihatanku, aku tiba-tiba melihat hal seperti "aliran udara" berwarna ungu yang mengalir kebawah seperti air terjun.

"Tidak mungkin...."

Aku melompat dari kursi secara tiba-tiba menuju aliran cahaya ungu disana dibawah pandangan terkejut Celcia, dan benar saja, di beberapa tempat yang kulihat di luar sana, aku juga melihat aliran udara ungu itu tadi yang tidak hanya bergerak dari atas ke bawah, tapi ada juga yang bergerak berbalik arus air terjun, searah jarum jam, dan macam-macam.

Menopang tubuhku ke sisi pintu, aku menggosok mataku. Menutupnya sebentar, membukanya lagi dan masih ada hal itu....

"Celcia, jawab pertanyaanku dengan serius."

Celcia yang ada dibelakangku dengan wajah serius mendengarkan, dan Aku bertanya: "Apakah kau melihat apa yang ada disana, disana, juga disana?"

Aku menunjuk ke arah aliran Udara Ungu seperti air terjun itu, tapi hasil yang kudapatkan adalah tatapan bingung Celcia.

"Aku mengerti, tidak perlu kau jawab lagi. Aku sudah paham." Minazuki melambaikam tangannya, menutupi wajahnya dan kembali kedalam ruangan untuk duduk di kursinya kembali.

- Hanya aku yang bisa melihatnya. Apa-apaan itu semua. Hal macam apa itu tadi? Dan apa Aliran Udara ini sekarang? Kenapa itu semua terjadi ketika Permata tadi kubuka...

"Itu dia! Dimana, dimana permata tadi ?! Celcia, kau melihat permata tadi ?!"

Itu adalah permata berbentuk belah ketupat dengan warna emas cerah yang khas dan terlihat mahal. Diletakkan dimana saja, itu pasti akan langsung ketemu, tapi Aku tidak menemukannya sekarang.

Celcia menahan tubuhku lembut dan berkata sambil memijat tangan kananku: "Yuusha-sama, tolong tenang. Ini bukan seperti Anda yang tenang tadi. Tenanglah, permata itu ada di tubuh Anda....lebih tepatnya, ada di dada Anda."

"Dada? Hah? Sejak kapan ada kalung yang menggantung di leherku? Apakah kau yang memasangnya?"

"Tidak, ketika cahaya tadi menghilang, permata itu sudah menggantung di leher Anda menjadi sebuah kalung."

Di tengah dadaku, memang terlihat sebuah kalung dengan bertatahkan permata emas berbentuk belah ketupat indah di tengahnya. Ini benar-benar permata yang misterius, seperti yang diharapkan dari sebuah artefak.

Bahkan jika itu adalah sebuah artefak yang sudah kuno dan mungkin saja lemah dalam hal kegunaan, yang namanya artefak tetap tidak bisa menipu.

Namun, jika sang Raja mendengar apa yang dikatakan Minazuki sekarang, dia mungkin hanya akan tertawa terbahak-bahak seolah dia mendengar sesuatu yang paling lucu di Dunia!

Permata ini adalah Artefak yang dikatakan sudah ada bahkan sebelum Kerajaan Ruckus dibangun, mengikuti teori universal dimana jika suatu benda memiliki usia yang sangat panjang, maka kandungan mistri di dalamnya sangatlah mencengangkan, dan bukan tidak mungkin ada kaitannya dengan para dewa~~

Tentu jika dewa memang ada di dunia ini, dan bukanlah sosok alien yang menguasai kekuatan di luar akal sehat planet lokal~~

Tapi tetap saja permata ini pasti sangatlah kuat, jika bukan karena tidak ada yang bisa menggunakannya...menurutmu raja itu bisa begitu saja menyerahkan ini kepadanya?

Dengan mengintip kecil melalui celah jarinya yang menutupi wajahnya, Minazuki berbisik: "Ini mungkin efek dari artefak ini kan? Sekarang coba kulihat apa Aliran Udara ini. Dengan Special Skill "Encyclopedic Knowledge" milikku, seharusnya...."

Kusentuh Aliran Udara Ungu itu dengan tanganku, rasa hangat yang aneh segera mengalir ke tubuhku. Rasanya seperti dipeluk oleh Kaa-san pada waktu Aku masih kecil, benar-benar hangat, nyaman dan penuh kasih sayang~

Cahaya putih susu sedikit keemasan memancar keluar, sangat indah dan agung, bahkan mataku harus ditutup sedikit karena kecermelangan ini.

Sayangnya di mata Celcia yang bergetar, pemandangannya berbeda 180°!

Dia hanya bisa mundur beberapa langkah kebelakang karena di bidang penglihatannya, dia melihat sekelompok bayangan hitam abstrak dengan kelopak mata dari berbagai jenis makhluk hidup muncul di permukaan bayangan hitam abstak itu. Hal itu sedang menyelimuti tubuh Minazuki dengan sangat erat, dan dibelakang tubuhnya, ada sesosok makhluk hitam besar yang menyeringai dengan gigi runcing mengerikan dan sedang menatap dirinya dengan ganas.

Disaat yang sama, mata-mata menakutkan itu juga menatapnya, pandangan penuh dengan rasa brutal, pembunuhan, dan ganas yang terlihat di mata Celcia!

Bukan hanya itu saja, dia bisa merasakan bahwa mata-mata yang ada di makhluk itu bisa melihat masa lalu, sekarang, bahkan masa depan. Juga terasa bahwa mata itu mengandung kebenaran yang tabu dimana jika itu dilepaskan, siapapun akan melihat [Takdir] mereka yang buruk, lalu mereka akan menjadi idiot sebelum akhirnya meletus menjadi bunga darah di tempat karena berani memata-matai [kebenaran].....

- Mati!

Hanya satu kata yang bisa dia ucapkan ketika dia melihat hal yang tidak dia ketahui ini. Bahkan dengan Special Skill miliknya [Unstoppable], dia 100% yakin bahwa jika bayangan abstrak itu bergerak menyerangnya, dia akan mati!

Perbedaan kekuatan dimensi mereka terlalu lebar.

Tubuh Celcia menegang, dia kaku tidak bisa bergerak, terutama ketika bayangan gelap dengan gigi menyeramkan itu menunduk untuk menatap maid cantik itu dengan lebih dekat.

Mata Celcia menunjukkan rasa teror yang kuat, di satu mata besar hal abstrak itu, Celcia terasa melihat sesuatu yang seharusnya tidak dia lihat.

Sesosok 'makhluk' dengan satu mata besar yang tubuhnya melebihi puluhan Alam Semesta; Sesosok makhluk yang memiliki ratusan ribu wajah di tubuhnya dan jutaan tangan; Sesosok makhluk besar panjang yang terlihat melilit sebuah gerbang batu besar yang menampung 'kubus-kubus' yang tak terhitung jumlahnya; Sesosok makhluk gelap besar yang tertidur di singgasana batu mewah beserta banyak makhluk yang memainkan musik lembut untuk terus membuatnya tertidur.....

Ketika itu selesai, pandangan Celcia ditarik dengan cepat, seolah hal-hal tadi ukurannya diperkecil terus menerus, sampai akhirnya dia melihat bahwa semua yang dia lihat tadi ada di dalam tubuh sebuah keberadaan abstrak berwarna putih yang sedang menatap lembut sosok manusia bernama Minazuki yang ada di pelukannya!

- Yuusha....sama!

Tidak mengetahui keputusasaan dan ketakutan Celcia serta apa yang terjadi di luar, Minazuki sendiri, dia sekali lagi merasa bahwa dia memasuki bidang gelap itu tadi lagi. Tapi yang menyambut kedatangannya kali ini bukan lagi ruangan putih atau ungu dengan hal aneh yang terus menerus berubah tadi, melainkan tempat seperti Alam Semesta dengan garis vertikal dan horizontal disekitar yang terus bergerak bergelombang tanpa arah disana.

Melihat ini, anehnya tidak ada rasa takut.

Rasanya, hal seperti ini adalah normal bagiku.

" @##√€¥π "

Suara aneh yang terdengar tidak jelas membuatku menoleh ke satu arah dengan pasti, dan disana aku melihat sebuah bentuk abstrak berwarna putih muncul. Seolah keberadaannya sengaja berwarna putih agar aku bisa melihatnya dengan jelas di tempat yang penuh akan warna gelap ini.

Hal itu sangat tidak jelas. Bentuknya terasa tidak tetap. Yang pasti, Aku yakin kalau dia tidak bermaksud buruk kepadaku.

.....Entah kenapa alasan itu muncul, tapi Aku yakin dia tidak membahayakanku.

" ¥€$###& "

Suara tak jelas lainnya terdengar, sesuatu seperti tangan berbentuk tentakel itu tiba-tiba menjangkau pipiku. Itu rasanya sangat lembut sehingga membuat mataku terpejam ketika tentakel itu menyentuh pipiku.

Aku menikmati ini dan dia tidak tahu bahwa tubuhnya dibawa mendekat ke sosok putih itu yang akhirnya memeluknya dengan lembut.

Hal abstrak putih itu terlihat membentuk sebuah mulut yang tersenyum sangat bahagia pada awalnya, tapi senyuman itu perlahan runtuh sedikit demi sedikit dan malah membentuk senyuman terdistorsi yang akan membuat semua makhluk hidup gila!

Dari putih, itu menjadi hitam ungu yang mengejutkan. Sesuatu berwarna ungu itu mengalir dari segala penjuru tempat itu, dan akhirnya memasuki tubuh Minazuki yang sudah kejang-kejang tak karuan.

Tentakel lainnya terangkat, tapi ketika itu akan jatuh, cahaya emas meledak dari tubuh Minazuki!

Lautan bintang indah disana pecah secara tiba-tiba menjadi fragmen pecahan kaca yang setiap pecahan itu memiliki gambar video kehidupan yang berbeda-beda. Selanjutnya, sinat emas melesat masuk menuju sosok hitam tadi, seolah dia marah dan tidak peduli dengan sinar emas itu, hal hitam abstrak tadi langsung menampar dada Minazuki dengan keras!

"Cough...! Uhuk, Uhuk...."

Kembali ke kenyataan sekali lagi, Minazuki jatuh berlutut dengan kedua tangannya menopang di atas karpet merah mahal sambil terbatuk keras memuntahkan air liur yang bercampur darah dari mulutku

"Yu-Yuusha sama!" Celcia melihat wujud hitam abstrak tadi sudah menghilang, dia menekan rasa takutnya dengan sangat cepat dan segera menghampiri Minazuki untuk membantunya.

Jika Minazuki sekarang adalah dirinya yang tenang dan rasional, dia mungkin akan meragukan identitas Celcia sebagai Maid biasa. Tapi sekarang keadannya berantakan, dan otaknya masih kosong karena mencerna kejadian tadi.

"Ti-Tidak, tidak masalah....Hanya batuk sedikit lebih keras, bantu aku duduk ke kursi, Celcia."

Tubuhku terasa sangat lemas sekarang. Meskipun darah keluar dari mulutku tadi, itu memang terasa seperti batuk biasa, tidak ada sakit luar biasa seolah sesuatu yang fatal terjadi di organ dalamku.

Setelah duduk di kursi, Aku dengan tenang mencoba merilekskan diri sembari menerima pijatan lembut di pelipis dari Celcia. Sayangnya fokusku langsung buyar, mataku terus menatap keadaan disekitar karena situasinya benar-benar menarik perhatianku....

Aliran Ungu yang awalnya mengalir tak berarah sekarang mulai bergerak ke arah tubuhku seolah ingin bermain manja.....

Bukan hanya yang ada di ruangan itu saja, Aliran Ungu yang ada disekitar terlihat bergerak ke arah remaja itu.

Jika para penyihir kuat dari Asosiasi melihat ini, mereka mungkin akan menangis dan berteriak seperti orang gila. Karena kejadian ini sama seperti kejadian yang tertulis dalam buku-buku kuni dimana seseorang dicintai oleh 'Mana' !!!

Minazuki bermain-main dengan hal itu, senyuman terbentuk di wajahnya melihat keadaan aliran ungu itu.

Benda ini sepertinya punya kecerdasan, meskipun tidak lengkap? Apa sebenarnya ini, special skill ku tidak bekerja, informasi yang kudapatkan hanyalah [@&#-@_$(@] seolah ingin mengatakan "Otakku tidak paham, bahasa apa ini?"

Tapi aliran udara ungu ini benar-benar patuh, seperti bayi yang lucu dan bodoh~

"...."

Menyadari tatapan aneh Celcia, aku bertanya: ".....Ada apa Celcia."

"Yuusha-sama, jika ini membuat Anda bermasalah dan marah, tolong jangan dijawab, tapi saya ingin tahu.....Apa yang terjadi pada Anda tadi?" tanya Celcia kepadaku sembari menjelaskan apa yang dia lihat dari sudut pandangnya tadi.

Kerutan di kening terbentuk mendengar sudut pandang Celcia. Monster abstrak bermata banyak? Tentakel menakutkan? Makhluk yang tertidur? Bisikan yang bahkan membuat Celcia merasa gila?

Apa-apaan itu? Apakah aku bertemu dengan Cthulhu? Apakah masih ada makhluk H.P Lovecraft di Dunia ini?

Yang benar saja?....

Aku juga penasaran, jadi kku menceritakan apa yang kualami dari sejak menyentuh permata tadi sampai bertemu dengan makhluk abstrak putih tadi.

Itu membuat Celcia diam, terutama ketika dia mendengar ""makhluk putih"" yang kusebutkan.

Dan melihat kondisi kedua tangannya yang bergetar, Aku tahu dia pasti takut.

.....Manusia selalu takut pada apa yang tidak mereka tahu...

Manusia, akan selalu takut.....pada apa yang mereka, tidak tahu?

Lalu, kenapa aku tidak takut dengan hal putih tadi? Kenapa aku merasa sangat nyaman dengannya? Apa yang terjadi dengan itu? Apakah hal putih tadi merubah kognisiku? Atau itu karena Aku.... bukan manusia....???

Bagaimana mungkin!

Aku jelas masih manusia, tidak ada bagian tubuhku yang berubah, sifatku masih sama, dan selain bagian kekuatan yang kudapat dari Dunia Lain ini, aku bisa memastikan kalau aku memang 100% Manusia.

"Apakah kita perlu bertemu dengan Raja? Saya takut itu adalah hal yang berbahaya, Yuusha-sama."

Ketakutan ini memang wajar. Kupegang tangan Celcia di wajahku yang bergetar, itu membuatnya terkejut.

Aku menggelengkan kepala sembari mengerutkan keningnya, dan akhirnya mengatakan pemikiran yang ada di otakku: "Jangan, maksudku tidak perlu."

"Mungkin bagimu itu menakutkan dan berbahaya, tapi bagiku, hal-hal tadi tidak ingin menyakitiku. Celcia, hal yang menurutmu menakutkan bagiku itu sangat menghangatkan. Dari sudut ini dapat disimpulkan bahwa itu memiliki hubungan tertentu denganku.... seharusnya."

"....Anda ingin mengatakan, bahwa semua ketakutan saya tadi itu tidak diperlukan?" Celcia mengerutkan keningnya yang indah, dia merasa marah sekarang.

Aku mengangguk: "Benar. Selama itu tidak menganggap yang lain sebagai hal yang perlu dimusnahkan, hal itu akan tetap tenang bukan? Aku juga masih perlu mengetahui lebih lanjut apa itu, kenapa ada hubungannya dengan benda yang sudah ada bahkan sebelum negara ini dibangun? Aku....sangat PENASARAN!"

Benar saja, hal-hal yang tidak diketahui memang sanbat menggairahkan untuk dibongkar!

Mungkin ini juga ada kaitannya dengan kesukaanku~~

"Yuusha-sama, apakah Anda tahu, itu sama saja dengan Anda menyimpan bom bagi Kerajaan, tidak, mungkin seluruh Kosmologi di Dunia ini." Peringatan dari sang maid terdengar, tapi aku hanya tersenyum menghina: "Heh, lalu apa? Aku tidak segila itu untuk menghancurkan Dunia ini. Lagipula, ini pada awalnya adalah hadiah dari Negaramu, kenapa harus menyesalinya sekarang ???"

Celcia terlihat menghela nafas, dia menyipitkan matanya, kemudian dia bertanya dengan nada yang sedikit....nakal?

"Yuusha-sama, Anda harus mengatakan yang sesungguhnya----....jadi, apakah hanya itu saja alasannya?"

"....Sudah ketahuan?"

"Yuusha-sama, Anda pintar, tapi orang pintar lebih mudah dibaca."

"Ahhh, aku pernah mendengar itu dari Kakekku." Aku menyatukan kedua tanganku, meregangkan sendi jari sambil berkata: "Tapi kau memang benar, ada tujuan lainnya setelah aku memahami Dunia ini. Tapi aku tidak akan memberitahumu~"

"....Fufu, itu tidak perlu. Tugas saya hanya memastikan kebutuhan Anda terpenuhi, bagaimanapun saya hanyalah Maid biasa...maksud saya adalah, saya Maid Anda, Yuusha-sama."

"Ya, kau adalah milikku."

"Oh?" Celcia terkejut mendengar deklarasiku, tapi kemudian aku melihat sesuatu yang membuat gunung es itu layu...yaitu senyuman kecil di wajah maid cantik itu!

"Kau memang sangat cantik, Celcia."

"Ahhh--- Yuusha-sama, tolong jangan campurkan itu kedalam makna pribadi."

Celcia membalas kata-kata tadi dengan wajah yang kembali kaku dan dingin kepadaku disana. Ahhh, ternyata masa simpan senyumannya sangat singkat...apakah ada masa perpanjangannya?

Tentu saja ada pemikiran lain mengenai Celcia ini dari sudut pandangku.

Celcia adalah milik negara ini, Kerajaan Ruckus...tapi aku merasa dia ini tidak memiliki rasa memiliki terhadap kerajaan ini. Artinya tidak ada nasionalisme di mata maid ini.

Alasan ini juga diperkuat ketika Celcia bisa dengan mudah membuang semua masalah tadi yang mana seharusnya membuat dirinya berpikir mendalam, karen bagaimanapun ini menyangkut kerajaan ini....Jadi bisa dikatakan kalau Maid ini tidak terlalu patriot kepada Kerajaannya!

Alasan lainnya kenapa aku berpikir seprti itu.....Jika dia adalah tipe dengan semangat nasionalisme yang tinggi, maka dia mungkin akan membunuhku sekarang, di tempat ini!

Aku seharusnya bukan lawan Celcia pada saat ini, jadi kematian sudah pasti.

Maksudku, jika benar bahwa hal tadi itu sangat menakutkan dan bahkan Celcia sendiri merasa terancam, bukankah wajar jika dia harus membunuhku demi keselamatan Kerajaan atau bahkan Dunia ini?

Tapi Maid ini tidak melakukannya. Bisa dipastikan dia memang tidak loyal....maaf, maksudku, dia sekarang tidak loyal kepada Kerajaan dan hanya loyal kepadaku.

Maid ini....memiliki 'program' yang kuat di otaknya~~

Dan program itu adalah "tugasnya" sebagai Maid !!!

Aku tidak bisa menahan senyumnyan di wajahku. Aku melihat jauh ke luar jendela dan tertawa.

"Sungguh, baik kau, Dunia ini, atau hal-hal yang aneh tadi benar-benar sangat menarik. Paling tidak, itu menghilangkan rasa jijik dari Duniaku sebelumnya."