webnovel

bab 2 Sang Ibu

       Rena dan kirana berada di rumah sakit. Rena sedang du obati oleh dokter.

"Untung saja hanya goresan jadi tidak terlalu dalam. Apa wanita itu pacarmu? Dia sangat cantik ,jika orang tahu tentang kalian dia pasti akan di hina oleh orang-orang. Berikan saja dia padaku"ucap dokter yang sudah berusia 60 thun an

"Jika aku dengar kata itu lagi,bukan dokter yang mengobati tapi dokter yang diobati. Jadi jaga ucapan dokter sebelum aku marah dan menghajar dokter. Jika orang lain mendengar itu dokter pasti malu dan akan di hina. Sangat menyedihkan"ucap rena dengan ekspresi serius

Rena mengambil jaketnya lalu pergi keluar. Dokter itu terlihat kesal.

"Apa kata dokter?lukanya tidak parah kan?"tanya kirana khawatir

"Aku lapar"ucap rena

Kirana tersenyum,ia menarik rena pergi dari sana.

    Keduanya berada di rumah kirana, kirana tinggal bersama ibunya tapi ibunya selalu sibuk kerja sedangkan ayahnya tiada saat ia baru kelas 5 sekolah dasar.

Di meja tersaji nasi goreng dan minuman.

"Hanya ini?"tanya rena

"Iya."jawab kirana

Rena memakan sesendok nasi goreng itu.

"Bagaimana?"tanya kirana penasaran pendapat rena

Kirana menunggu jawaban rena tentang rasa masakannya.

"Ini...kau benar-benar jago masak. Enak."ucap rena

Kirana tampak sangat senang dengan jawaban rena itu .

Keduanya makan bersama, kirana tersenyum.

Arka bersama dengan teman-temannya di tempat biasa mereka kumpul.

"Kau masih belum menyerah mendapatkan kyra?"tanya salah satu temannya bernama rais

"Kau sangat menyukainya?"tanya temannya bernama bian

"Bagaimanapun caranya aku harus mendapatkan kyra. Kalian harus membantuku!"ucap arka

"Pasti. Kita berdua akan selalu membantumu."ucap rais

Mereka tersenyum satu sama lain dan kembali bercanda tawa.

     Waktu menunjukan jam 23.10 malam, kirana berada di kamar dan duduk dekat rena yang terbaring . Rena demam karna luka di lengannya,dengan perhatian kirana merawat rena. Ia mengompres rena yang menggigil.

Kirana membenarkan selimut rena,ia beranjak akan pergi tapi terhenti saat rena menahan tangannya. Kirana menoleh melihat tangannya yang di pegang erat rena yang sedang tak sadar.

Kirana terkejut karna rena menariknya membuat dia duduk kemabali dan wajahnya dekat dengan wajah rena.

"Rena.."ucap kirana pelan

'Kyra...kyra..." ucap rena dalam tidurnya.

Kirana tampak kesal mendengar hal itu.

"Ini ke tiga kalinya kamu mamanggil nama kyra dalam tidurmu"ucap kirana

Kirana melepaskan genggaman tangan rena lalu pergi dari sana.

     Keesokan paginya,arka sedang sarapan bersama bu.yuni dan nita.

"Mah, semalam rena tidak pulang"ucap nita yang mencemaskan rena

"Dia pasti bersama teman-temanya."ucap bu yuni tak peduli pada rena.

Bu yuni terlihat tak ada khawatir dan tak peduli pada rena.

"Bisakan mamah sedikit saja khawatir dan peduli pada rena? Dia juga anak mamah"ucap nita

"Mamah tidak punya seorang anak yang melukai saudaranya sendiri jadi berhenti membahas dia!"ucap bu yuni tegas.

Bu yuni pergi dari sana dengan rasa kesal .

"Sudah ku bilang kakak harus berhenti khawatir pada rena."ucap arka

Arka pergi dari sana. Nita tampak sedih karna sikap bu yuni pada rena.

Sedangkan rena yang berada di rumah kirana  sudah bangun dan turun ke bawah. Ia tersenyum melihat kirana yang sedang menyiapkan sarapan.

"Sudah bangun?bagaimana keadaanmu? Lebih baik?"ucap kirana

"Maaf aku membuatmu susah"ucap rena tak enak pada kirana yang harus merawatnya.

"Karna itu jangan sakit lagi!"ucap kirana tersenyum

Keduanya duduk dan sarapan bersama.

      Di kampus,kyra tampak mencari rena yang belum terlihat.

"Siapa yang kau cari?"tanya elika pada kyra yang mencari seseorang

"Rena"jawab singkat kyra

"Rena?ada apa dengan dia?"tanya elika

"Itu rena ."ucap anna tiba-tiba

Terlihat rena dan kirana yang baru sampai di kampus.

Kyra menghampiri mereka berdua.

"Lukamu,bagaimana?jangan salahpaham aku hanya merasa tak enak karna kejadian semalam"ucap kyra

"Aku baik"ucap singkat rena

Rena pergi dari sana,kirana mengikutinya.

Di tempat lain, bu yuni menemui mantan suaminya bernama pak fadli.

"Ada apa?tumben mengajakku bertemu"tanya pak.fadli

"Mulai besok rena akan tinggal bersama denganmu. Aku tidak mau dia bersama denganku"ucap bu yuni

"Dia anakmu juga sama seperti arka dan nita"ucap pak fadli

"Aku tidak mau punya anak seperti dia"ucap tegas bu yuni

"Yuni!"bentak pak fadli

Bu yuni pergi dari sana, tak peduli pada pak fadli yang marah padanya.

    Buku-buku tertata rapih dan bersih di rak buku. Ada 5 baris rak buku, para mahasiswa berada di perpustakan kampus yang besar itu.

Di salah satu rena dan kirana pun sedang membaca. Rena mendapat pesan dari pak fadli.

"Ibumu ingin kamu tinggal bersama ayah. Ayah beritahu sekarang agar kamu tidak terlalu terkejut dan sedih nanti"isi pesan

Rena mematikan ponselnya. Ia tamapk sedih tapi berusaha menyembunyikannya. Ia kembali menbaca.

Rena dan kirana jalan di lorong kampus ,dari belakang dengan sengaja samuel cs mengguyur rena dengan air satu ember. Mereka tertawa senang dan puas.

"Hei kalian gila?!'ucap kirana marah

Samuel menatap rena dengan tatapan meremehkan.

Rena dan kirana jalan pergi tapi dengan sengaja samuel menyilang kaki kirana membuat kirana jatuh .

"Kirana"ucap rena melihat kirana jatuh

Rena membantu kirana berdiri,ia memeriksa kirana yang bisa saja terluka.

"Aku baik-baik saja"ucap kirana

Rena melihat siku tangan dan lutut kirana berdarah. Keduanya saling menatap, kirana tampak khawatir dengan ekspresi rena yang serius. Kirana seakan tahu apa yang akan rena lakukan.

Rena mendekat pada samuel cs, para mahasiswa lain melihat mereka.

"Apa?"ucap erik dengan tenang

Tanpa menjawab dan tanpa mengatakan apapun rena menghantam samuel keras. Yang lain terkejut.

"Hei!"ucap samuel marah

Rena menghantam wajah samuel kembali, yang lain merekam dan mengambil foto mereka.

Rena ingat pesan dari pak fadli dan ingat sikap bu yuni pada arka yang sangat sayang. Seakan melampiaskan amarah,rena terus menghajar samuel.

Samuel terluka dan berdarah, rena mengayunkan tinjunya kembali  tiba-tiba kyra berada di hadapannya membuat rena terhenti. Tinjunya tepat di dekat wajah kyra, sedangkan kyra memejamkan matanya karna takut.

Rena menurunkan tangannya dan kyra perlahan membuka matanya .

"Apa harus seperti ini?kirana hanya lecet. Dia tidak luka parah"ucap kyra

Tanpa mengatakan apapun rena menarik kirana pergi dari sana.

Daniel dan zio di kantin bersama teman-teman kirana.

"Sekarang samuel cs tahu apa yang bisa membuat rena marah dan meladeninya."ucap zio

"Karna itu aku takut akan terjadi sesuatu"ucap daniel

"Aku bisa memahami kenapa rena marah. Kita semua tahu bahwa kirana teman dan kakak untuk rena."ucap devika

"Ada yang aneh dari kyra. Kenapa dia tadi melakukan itu?"ucap fany

Yang lain terdiam dan merasa aneh juga karna hal itu.

     Rena mengobati luka kirana, sikap rena yang sejak tadi diam membuat kirana bingung harus bagaimana.

"Apa sakit?"tanya rena. Itu kata pertama yang rena ucapkan pada kirana

"Tidak. Sudah kubilang aku baik-baik saja."ucap kirana

Rena menatap kirana yang tersenyum kikuk padanya.

"Maaf membuatmu marah"ucap kirana

"Apa kamu akan terus berteman denganku? Aku tidak mau samuel terus mengganggumu"ucap rena

"Aku tidak takut pada samuel. Aku akan tetap menjadi temanmu"ucap kirana tersenyum

"Tapi..."ucap rena terpotong

"Ada kamu yang akan melindungiku"ucap kirana

Rena tersenyum pada kirana yang merapihkan rambut rena.

    Hari sudah sore, kyra sampai rumah tapi ia mendapari rumah dalam keadaan kacau. Pecahan barang yang berserakan.. terlihat ayah dan ibunya saling membelakangi.

"Bu,,?ayah?"ucap kyra yang menahan tangisnya

"Ayah dan ibumu akan cerai."ucap sang ayah lalu pergi dari sana

Kyra lari ke kamarnya,ia menangis mendengar ucapan ayahnya.

Sedangkan rena sampai rumah,ia mebghampiri bu yuni yang bersama arka.

"Ayahmu pasti sudah memberitahumu. Beres-bereslah dan pergi besok"ucap bu yuni tanpa melihat rena

"Apa mamah sangat membenciku?"tanya rena

"Iya. Kekerasanmu,tingkah lakumu dan pergaulanmu membuat mamah benci dan tak berharap memiliki anak sepertimu."ucap bu yuni

Mendengar itu membuat rena terluka dan hancur.

"Teruslah sayangi arka dan kak nita mah."ucap rena

Bu yuni hanya diam dengan sikap dingin, rena pergi ke kamarnya.

   Waktu menunjukan pukul 20.00 malam tepat. Rena sedang terlelap tidur. Handphone rena berdering dan itu panggilan dari kyra.

Perlahan rena membuka matanya,ia bangun dan mengambil handphonenya . Ada panggilan tak terjawab sebanyak empat kali dari kyra 

"Datanglah kerumahku sekarang!" Isi pesan dari kyra.

Rena mengambil baju kemejanya lalu pergi dari sana.

Tak lama rena sampai di rumah kyra. Keduanya berada di depan rumah kyra.

"Ada apa?"tanya rena

"Bawa aku pergi."ucap kyra tiba-tiba

Mendengar itu rena terlihat sedikit terkejut.

"Bawa aku pergi dari sini !"ucap kyra

Rena hanya diam,ia menyadari kyra ada masalah dan mata kyra merah habis menangis.

"Ada masalah apa?cerita padaku!"ucap rena

Tak menjawab kyra malah menangis,rena mendekat dan menepuk pelan pundak kyra. Kyra menatap rena yang berekspresi datar, kyra memeluk rena membuat rena terkejut .

  

     

Next chapter