webnovel
#ACTION
#COMEDY

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · History
Not enough ratings
228 Chs
#ACTION
#COMEDY

Season2. Pertemuan

Di bawah matahari yang terik, terlihat seorang gadis bercadar hendak masuk mobilnya. Saat membuka pintu tiba-tiba.

Srettt!

Gadis itu berputar dan ada yang hilang darinya.

Bruakkk!

Suara motor terjatuh, ketika gadis itu sadar dari rasa pusingnya setelah berputar, dia berusaha membuka mata dan melihat Apa yang terjadi. Membuka mata dengan lebar, terlihat seorang pria ber helm mendatanginya. Lantas pria itu menyodorkan tas milik gadis bercadar itu.

"Terima kasih." Gadis itu mengambil tasnya. Sang Pria segera pergi tanpa berkata apa pun tanpa menjawab kalimat sama-sama. Gadis itu pun merasa malu, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia segera masuk mobil.

Drettt!

Drettt!

"Huft ... aku masih sedikit syok. Ya Allah ... Chafiya ... Bismillah, atas lindungan Allah kamu akan baik-baik saja."

Ternyata namanya Chafiya. Gadis itu baru sadar kalau ponselnya bergetar. Dia segera menerima panggilan telepon dari kontak yang ia namai Abi.

"Halo Assalamualaikum Abi."