Seolah ada sesuatu yang tak berwujud sedang mengikat kepala Gu Qingqing. Ia masih berbaring santai, tapi terus mengubah posisi tidurnya karena tidak bisa tidur dengan nyenyak. Samar-samar ia merasa dirinya sudah tertidur, tapi tidak juga.
Sampai akhirnya ia juga tidak tahu apakah kesadarannya yang meninggalkan raganya, atau ia benar-benar sudah bangun. Tanpa memakai sandal rumah, ia berjalan di atas lantai yang sejuk. Ia berjalan keluar kamar selangkah demi selangkah.
Kabut di sekitar sangat tebal, begitu tebal bagaikan tirai kasa berlapis-lapis. Tangannya dengan lembut membuka lapisan tirai kasa tersebut. Di sekitarnya sangat gelap, tapi ia terus maju tanpa henti, seolah tidak merasakan takut sama sekali.
Sampai lapisan tirai kasa terbuka selapis demi selapis, dan akhirnya ia tiba di sebuah tempat. Namun kabut itu malah semakin tebal, dan suara petir kembali terdengar. Tak lama kemudian, hujan pun turun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com