Ketika jari Leng Sicheng semakin mendekat dan sudah melewati pipi Gu Qingqing, tangannya tidak berhenti dan terus bergerak melewati telinganya. Jari yang hangat membawa hawa sejuk, menyentuh daun telinga Gu Qingqing, membuatnya meloncat karena merasa terbakar oleh sentuhan Leng Sicheng. Tempat yang disentuh pria itu meninggalkan rasa panas yang mulai menyebar, membuat telinga, leher dan wajah Gu Qingqing memerah, bahkan jantungnya berdegup kencang.
Gu Qingqing mengira Leng Sicheng akan menciumnya sambil menopang kepalanya dengan tangan besarnya itu, namun di luar dugaannya, pria itu memiringkan kepalanya lagi kemudian mengulurkan tangannya yang satu lagi, sehingga kini kedua tangannya ada di belakang kepala Gu Qingqing. Gu Qingqing membuka sedikit matanya dan meliriknya, ia melihat Leng Sicheng tidak mendekatkan bibirnya untuk menciumnya, tatapan mata pria itu justru sedang melihat ke belakang kepalanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com