Dinda saat ini justru malah membuat Rico semakin panas dan emosi Rico juga semakin memuncak karena perkataan Dinda yang terus saja mempengaruhi Rico.
Rico kembali mengepalkan telapak tangannya tersebut, dia bahkan sampai menggeretakan giginya menahan kekesalan dan juga amarah.
Bola mata Rico semakin memerah, namun saat itu air mata Rico sudah tidak ada sedikit pun juga yang menetes.
"Apa kamu menangis?" tanya Dinda.
Tapi saat itu Rico sama sekali tudak menjawab pertanyaan dari Dinda. Dia masih terdiam tidak bisa berucap apapun juga.
"Hm ... jangan menangis hanya karena satu wanita saja, Rico. Apalagi wanita itu adalah wanita yang tidak baik dan tidak pantas untuk kamu miliki. Di luar sana masih banyak wanita yang tulus mau sama kamu," cicit Dinda.
Di balik perkataannya itu, Dinda seolah ingin mengatakan kepada Rico bahwa wanita baik di luaran sana adalah dirinya sendiri. Hanya saja dia belum berani untuk mengatakannya secara langsung.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com