Lalu kemudian semuanya pun langsung makan saja tanpa banyak bicara lagi.
Saat mereka semua makan, keheningan pun seketika tercipta.
Beberapa saat kemudian, kini mereka semua pun telah selesai makan.
"Dinda sayang, kamu segera istirahat gih, Nak," titah Mamih.
"Tapi, Mih ..." ragu Dinda.
Sebenarnya Dinda belum ingin beristirahat. Dinda ingin berada di sana dulu bersama dengan Rico.
"Udah, Din. Istirahat sana," titah Rico.
"Oh, gini saja Ric, kamu anterin Dinda ke dalam kamarnya sana. Mamih mau beresin dulu bekas makan kita semua," tutur Mamih.
'Hah? Ini kesempatan emas bagiku. Jika Dinda dan Rico pergi, makan di sini hanya ada aku dan juga Mamih saja. Yes, kita bisa berduaan deh. Bisa lanjutin yang tadi sempat gagal. Yes, yes! Asik, asik, cihuy ... sana-sana hus ... seger lah kalian berdua pergi. Tidak perlu banyak bicara lagi'. Batin Papih.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com