"Kenapa hanya ditatap saja? Kenapa tidak langsung meminum kopi itu, Dit? Minumlah," titah Rico.
"Iya, Ric. Ini juga mau gue minum kok. Santai aja kali. Ini baru mau diminum kok. Sebenarnya sih gue belum mau untuk minum kopi. Tapi ini semua demi elu, Ric," ujar Adit.
"Lah, kok demi gue sih? Kenapa jadi gue?" heran Rico.
"Ya kan kopi ini elu yang bawa, Ric. Masa iya gue ga ngehargain apa yang telah elu bawa buat gue," cicit Adit.
"Oh, ya udah kalau begitu cepat lah diminum. Jangan terlalu banyak membuang waktu," ucap Rico.
"Iya baiklah," setuju Adit.
Dengan sedikit ragu-ragu, Adit pun langsung saja mulai menempelkan gelas tersebut ke bibirnya.
Perlahan Adit pun juga mulai menghisap kopi tersebut, dan lalu setelah itu dengan segera Adit pun langsung melempar gelas berisi kopi tersebut ke sembarang arah.
"Uwo ... kopi apa ini, Rico? Apa yang kamu berikan padaku? Kamu sengaja ingin mengerjai aku ya?" cicit Adit dengan drama barunya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com