Keesokan paginya, Chika terbangun dengan tubuh yang rasanya hampir rontok semuanya.
Gadis itu merasa kepanasan, padahal dari jendela kamar, ia dapat melihat butir-butir salju yang perlahan-lahan menghujani Kota Jet.
Chika ingin bangkit dan membersihkan dirinya, namun, ternyata ia terperangkap oleh tangan kekar Marino yang saat ini masih tertidur dengan memeluk tubuhnya dari belakang.
Seketika itu juga, Chika teringat akan apa yang telah mereka berdua lakukan hampir semalaman penuh.
Sekali lagi, kedua pipi Chika merona, bahkan wajahnya terasa panas saking merahnya.
Gadis polos itu merasa jika dadanya berdebar dengan kencang ketika ia merasakan kulit mereka yang bersentuhan, karena mereka tidak memakai apapun juga selain balutan selimut yang tebal.
"Hmm… Good morning," Marino menyapa Chika di sela-sela rasa kantuknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com