Kisah masa putih-abu memang selalu menyenangkan, tak terkecuali untuk gadis cantik bernama Aria. Gadis pindah di SMA terakhir menjadi sorotan semua siswa yang ada di sana. Tak ada yang istimewa dari gadis itu, namun kisahnya akan begitu istimewa di hati para pembaca. Jadi jangan lewatkan Kisah Aria, kerana kisah ini mengangkat kisah anak sekolah yang sedikit berbeda dari biasanya. Tulisan ini murni dari pemikiran penulis, segala bentuk plagiarisme tidak dapat saya terima. Baik itu alur, latar, ataupun jalan cerita. Jika ada kesamaan nama, tempat, itu murni ketidak sengajaan. Pastikan untuk memberikan vote, coment, dan ulasan sebagai bentuk apresiasi untuk author. Thanks to Readers.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul sembilan, namun tak ada satu pun guru yang masuk untuk memulai kegiatan belajar mengajar. Tidak biasanya seperti ini, padahal kelas XII IPA 1 adalah kelas terajin. Bagaimana tidak, kumpulan orang-orang jenius berkumpul di sana.
"Bu Meta kayaknya sakit deh." Tebak Sita.
"Yang bener? Syukur deh, jam pertama gue bisa tidur sepuasnya." Timpal gadis yang duduk di samping Sita, yang tak lain adalah Inggit.
"Molor bae, Neng." Sahut Rendi.
"Masbuloh." Inggit menjulurkan lidah meledek, sementara Rendi hanya tertawa lebar melihat tingkah gadis di depannya.
"Tapi gue nggak yakin sih, Nggit." Ujar Sita sembari menatap pintu kelas yang terbuka.
"Kenapa?" Tanya Inggit.
"Kalau emang Bu Meta nggak masuk, pasti dia ngasih tau di grup."
"Iya juga sih." Ucap Inggit dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Tapi gue harap, semua jam pelajaran kali ini kosong." Ujar Citra, gadis yang sebelumnya sibuk bermain ponsel.
Akan tetapi, belum kering bibir Citra dengan kalimat yang dia ucapkan. Bu Meta baru saja memasuki kelas itu dengan membawa beberapa buku di tangannya.
"Pagi semua." Sapa Bu Meta sembari menyimpan buku yang ia tenteng di atas meja.
"Pagi, Bu." Jawab seluruh murid yang ada di sana.
"Tuh kan, bener kata gue." Bisik Sita.
"Gagal deh rencana gue." Timpal Inggit dengan manja.
"Udah-udah, nggak usah sok cantik kaya gitu." Ujar Citra yang sama berbisiknya dengan Sita dan Inggit.
Namun hal itu tak luput dari pandangan tajam Bu Meta. "Sita, Inggit, Citra. Kalau masih ada yang ingin di bicarakan, silahkan keluar." Ketiga gadis itu sontak terkejut mendengar penuturan Bu Meta.
"Jika sudah tida ada yang perlu di bicarakan, bisa kita mulai?"
"Bisa, Bu." Jawab semuanya serempak.
"Kamu, silahkan masuk." Titah Bu Meta kepada seseorang yang ada di balik pintu.
Semua murid yang mendengar itu langsung memusatkan perhatiannya ke arah pintu. Seorang gadis masuk dengan langkah kaki yang begitu mantap.
"Silahkan perkenalkan nama kamu." Pinta Bu Meta.
"Hai! Nama saya Ariana Putri, biasa di panggil Aria. Saya pindahan dari Bandung, saya harap bisa berteman baik dengan kalian semua." Seluruh isi kelas tertawa kecil ketika Aria selesai memperkenalkan diri. Lebih tepatnya mereka menertawakan gaya bicara Aria yang mendayu.
"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?" Tegur Bu Meta yang langsung menghentikan keriuhan di sana.
"Aria, kamu duduk sama Satya. Karen cuma itu kursi kosong di kelas ini." Aria yang mendengar itu pun hanya menurut, ia mencari bangku kosong yang di maksud Bu Meta untuknya.
Kini Aria sudah duduk bersama pria yang dimaksud Bu Meta tadi. "Kamu Satya, ya? Kenalin, saya Aria...,"
"Udah tau." Potong Satya dengan cepat.
Aria menggigit bibir bawahnya melihat sikap Satya yang begitu acuh padanya. Namun hal itu tak berlangsung lama, karena Bu Meta sudah memulai pelajaran pertama.
"Buka halaman 150, kalian kerjakan lima nomor aja. Kalau udah nanti persentasiin di depan." Ujar Bu Meta.
Aria yang bingung, lagi-lagi memanggil Satya untuk membantunya. "Boleh nggak saya pinjem buku kamu?"
Tak ada jawaban. "Soalnya saya belum ngambil buku di perpus." Jelasnya yang masih tak digubris oleh Satya, pria itu malah semakin menenggelamkan wajahnya ke atas tumpukan buku yang ada di meja.
Aria yang melihat itu hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah, untung saja ini hari pertamanya masuk sekolah. Jadi Bu Meta akan memaklumi jika ia masih harus beradaptasi dengan pelajarannya.
***