webnovel

Pulang Sekolah

Anak anak kalo hari Jum'at di sekolah pasti ada Jum'at bersih.

'Besok harus Dateng lebih pagi' kata ketua kelas di Grub WhatsApp, karena ini masih malam habis Isyak Aurelius biasanya baca buku kalo enggak main game Moba.

"Besok ada Jum'at bersih" sambil tidur tiduran dia kembali main Moba untuk mencapai Mytchic Glory.

***

21:30 AM

"Akhirnya aku menang top global hero Johson" sambil minum coklat dia tersenyum manis.

Tak terasa sudah malam banget biasanya sebelum tidur dia baca buku online di laptopnya bukan buku fantasi atau fiksi dia lebih tertarik pada buku filsafat atau pengembangan diri.

Saat membaca buku berjudul Seni Bersikap Bodo amat dia mendapatkan edukasi banyak banget walaupun belum selesai dia masih setengah bab membacanya dia sangat terngiang-ngiang dengan setiap kata kata dari si penulis.

Ketika melihat ke arah jam dinding, jam sudah menunjukkan jam 12 malam tidak terasa, Aurelius sangat mendalami buku tersebut sampai lupa waktu dan dia sangat senang membaca buku sejak kecil.

***

Kringggg~

Dia mematikan jam Beker di sebelahnya, berdiri dari tempat tidurnya terus membuka pintu di kamarnya segera ke ruang tamu makanan sudah tersedia di meja makan ada berbagai macam buah buahan, nasgor, susu dll.

Setelah sarapan dan mandi dia langsung di antar ke sekolah dengan naik mobil pribadi warna hitamnya tapi saat di jalan dia melihat ada orang bapak bapak berpakaian compang camping yang menyetop mobil Aurelius dan si supir langsung keluar dari mobil.

"Ada apa pak?" kata si sopir dengan nada rendah hati

"..." kata bapak itu, dia tidak merespon pertanyaan si sopir Aurelius tapi tangannya tiba-tiba membuka telapak sebelah kanannya seperti orang pengemis meminta pada tuannya.

Si supir langsung membuka kerah kantong di baju sebelah kirinya dan mengeluarkan dompetnya dan mengambil uang 100 ribu untuk di kasikan pada pengemis tersebut.

"Ini pak buat bapak makan pagi yaaa, sehat selalu bapak, jangan lupa makan ya pak, hati hati di jalan" dengan nada rendah hatinya si supir habis memberi si pengemis itu dia langsung segera mengantarkan tuan Aurelius ke sekolah elitenya.

Setiba duduk di kursi pengemudi si Sopir sambil mengencangkan sabuk pengaman "apa ada yang salah tuan?" sambil menjalankan mobilnya dia bertanya pada tuannya.

"Tidak tapi kalo bisa kasih yang lebih banyak, kita tidak boleh merendah yang ada di bawah kita kalo bisa kita angkat mereka supaya kita sejajar dengan kita, karena manusia dilahirkan sejatinya semuanya itu sejajar tidak ada yang di atas ataupun yang di bawah." kata kata yang keluar dari mulut Aurelius penuh kebijaksanaan karena dia memang bukan manusia biasa Pana umumnya.

"Siap tuanku" sambil merendahkan nadanya saat berbicara dengan Aurelius dia juga menerima masukan si tuan Aurelius.

"Apakah tidak ada dana yang bisa kita beri untuk orang orang seperti mereka Yan?" sambil mendengus dia berkata dengan sopan kepada supirnya.

"Ada tuan" Yan melihat ada kucing anggora hitam yang lari di sebelah kanan jalan dengan melihat pemandangan indah di jalanan.

***

Saat baru turun dari mobil Aurelius bagaikan malaikat yang turun ke bumi dengan sebuah utusan yang melihat wajahnya seperti melihat wajah bidadara dari langit ke tujuh.

Banyak yang melihat Aurelius dia sudah terbiasa dengan momen seperti ini tapi dia lewati aja orang orang yang mengagumi dia di jalanan sekolah.

"Hei bocah tengil" Kata jagoan sekolah yang berambut merah dengan Putung rokok yang dia baru saja dia injak.

Aurelius tetap berjalan ke kelasnya tidak memperhatikan mereka yang berkelompok di sebuah taman depan sekolah.

Sampai di kelas yang baru pertama kali offline jadi sesama murid masih belum ada yang akrab atau masih ada yang belum saling kenal.

Aurelius memasuki ruangan kelas dengan anggun sampai banyak cewek yang menontonnya salting.

"Uhhhh ganteng banget" kata anak kelas lain yang barusan lewat kelasnya Aurelius.

Aurelius duduk di depan sendiri bagian kiri pojok, masih ada yang belum masuk, karena ini Jum'at bersih dia langsung membantu teman kelasnya yang lagi bersih-bersih dan Aurelius coba membantu, kebetulan yang lagi membersihkan debu ini cewek cantik berambut panjang tinggi dan seksi.

"Boleh saya bantu?" Aurelius dari belakang si Cewek itu.

"Ahhh! kamu ngagetin aja gak ada suara tiba-tiba muncul di belakang, boleh iniiii" Kemocengnya di kasihkan ke Aurelius dengan sangat anggun dan si Cewek ini menatap matanya dengan berbinar-binar karena takjub dengan aura Aurelius yang sangat pekat dan tajam.

Si cewek ini belum sempat melihat namanya Aurelius di baju seragamnya jadi dia bingung mau manggilnya apa.

"Boleh tau namamu siapa?" Kata cewek itu dengan malu malu kucing dengan senyum tipis di bibirnya.

Aurelius membalikkan badan yang dan segera menjawab pertanyaan si cewek.

"Namaku Aurelius" dengan garuk garuk kepala Aurelius juga salting karena cewek ini juga cantik seperti Irine penyanyi idol K-Pop red Velvet tapi dia tinggi.

"Aku Yerinnn, salam kenal Aurelius" saat menyebut namanya Yerin meminta berjabat tangan.

"Oh iya Yerin salam kenal jugaaa" Aurelius dengan senyum lebar berjabat tangan dengan Yerin, dia merasakan kulitnya sehalus kulit sutra dan seputih susu.

***

Kringg [Istirahat sekolah]

Saat Aurelius mendengar bel bunyi dia langsung ke ingat waktu kecil SD dulu dia bersembunyi di toilet sampai bel masuk lagi karena dia takut anak anak brengsek di sekolah SD-nya dulu kalo tidak mau memberikan uangnya kepada mereka maka Aurelius akan di pukuli.

Bangun dari lamunannya tiba tiba wajah muncul di depannya wajah ibu ibu rumah tangga ada banyak keriput dengan kacamata khasnya yang bulat dengan senyum mengarah ke Aurelius.

"Hei nak, boleh ibu minta bantu bawa buku ibu ini ke ruang guru yaa?" ibu itu sepertinya keberatan membawa buku tebalnya sehingga dia selalu minta bantuan muridnya yang masih ada di kelasnya.

"Oh baik Bu" Aurelius Segara bangun dari lamunannya dan melangkah dengan sangat anggun mengambil buku buku ibunya kebetulan gurunya ini mengajar pelajaran matematika pelajaran yang dia sukai sejak SD.

Sambil membawa buku yang di suruh guru itu, Guru matematika tersebut mencoba ngobrol dengan Aurelius.

"Kamu mau ibu ikutkan olimpiade matematika nak?" Ibu itu langsung ngomong ke intinya.

"Boleh saja Bu Nurul" Aurelius dengan rendah hati berkata.

Bu Nurul itu guru yang sangat lama di sekolahan Elit ini, guru paling senior di sekolahan tersebut.

"Tapi sebelum kami kirim ke lomba olimpiade kami pihak sekolah harus menyaring dulu siswa mana yang berhak untuk ikut ke lomba tersebut nak, dengan syarat siapa yang terbaik 3 besar akan lolos ikut" Bu Nurul menjelaskan dengan sangat jelas dan detail kepada Aurelius.

"Ujiannya di adakan 3 bulan mendatang nak belajarlah, kamu sudah saya tulis untuk ikut partisipasi penyaringan olimpiade matematika" Bu Nurul yang berjalan melewati lorong-lorong sekolah yang panjang dengan Aurelius disamping sebelahnya dia sangat senang di temani anak ganteng ini, banyak yang menonton Aurelius dan Bu Nurul terutama kakak kelas. Saat berjalan melewati lorong sekolah banyak yang curi curi pandang kepada Aurelius tapi Aurelius menghiraukan saja mereka.