webnovel

Rasakan pembalasan ku

Tak berapa lama kemudian Sisca dan Karin sampai di sebuah hotel, tempat dimana mereka akan melaksanakan aksi licik nya terhadap Kiara

lelaki itu pun membawa Kiara ke dalam kamar hotel dengan menggendong nya, selama dalam gendongan lelaki tersebut terus memandangi wajah polos Kiara yang tetap cantik walaupun tanpa make up, ada sedikit perasaan tak tega di dalam hati lelaki tersebut, tapi karna masalah iming iming imbalan yang diberikan oleh Karin dan Sisca, lelaki itupun tetap mengesampingkan perasaan nya dan tetap akan melakukan perintah Karin dan Sisca

sementara Sisca dan Karin berjalan dengan mengikuti dari belakang, agar tidak ada orang yang curiga sedikitpun

setelah sampai di dalam kamar hotel, lelaki tersebut menurunkan tubuh Kiara diatas tempat tidur, dan lelaki tersebut bingung apa yang harus ia lakukan terhadap Kiara, dan akhirnya lelaki itu pun keluar dari kamar nya lalu menemui Karin dan Sisca yang masih berada di luar kamar

"apa yang harus aku lakukan terhadap wanita itu ?" tanya lelaki tersebut sambil menatap kepada Sisca dan Karin secara bergantian

"dasar bodoh !!!, kamu itu laki laki apa banci sih !?" bentak Sisca sehingga membuat lelaki itu kesal atas perkataan Sisca

"beraninya kau....!!!", ucapan lelaki itu terputus

"sudah ! sudah !, sekarang bukan saatnya kita bertengkar, segera kita selesaikan misi kita, sebelum wanita itu sadar dari pengaruh obat biusnya" potong Karin saat merasa ada sedikit ketegangan antara Sisca dan lelaki itu, mendengar ucapan Karin emosi lelaki itu sedikit mereda tapi pandangan sinis nya masih tertuju kepada Sisca sambil menggerutu dalam hatinya "seandainya bukan karna masalah uang, aku juga malas bekerja sama dengan wanita wanita ini" , begitu juga dengan Sisca yang tak kalah sinis nya menatap lelaki tersebut

kemudian ketiganya lalu masuk kedalam kamar yang didalam nya terdapat Kiara diatas tempat tidur dengan masih memejamkan matanya, tak sadarkan diri

"sekarang kita buka dulu pakaian wanita sialan ini, lantas setelah itu kamu juga buka pakaian kamu dan kemudian kamu ambil foto dengan nya seolah olah kamu sudah tidur dengan nya agar Revan percaya kalo istrinya sudah berselingkuh dan menghianati nya, lalu kamu tidur disebelah nya, sampai wanita ini tersadar dan dia akan syok melihat ada laki laki lain di samping nya, selanjutnya terserah apa yang akan kamu lakukan terhadap wanita sialan ini" jelas Sisca panjang lebar sambil sesekali terlihat senyum sinis keluar dari bibir nya

setelah panjang lebar Sisca menjelaskan rencananya ia pun bersama dengan Karin keluar dari kamar tersebut sambil tertawa penuh kepuasan dan kemenangan

"rasakan pembalasan ku wanita sialan, kamu akan merasakan apa yang sudah Revan lakukan terhadap ku, dan kamu Revan kamu akan merasakan pula sakit hatimu melihat istri kesayangan mu tidur dengan lelaki lain,,,,haa...haaaa....haaaa !!!" sambil berjalan meninggalkan kamar tersebut

sepeninggal Karin dan Sisca, lelaki tersebut langsung melaksanakan semua sesuai perintah Sisca untuk mengambil foto dirinya dan Kiara yang tengah tertidur dan dalam keadaan tanpa sehelai baju, hanya dibalut selembar kain selimut dan setelah itu ia lalu mengirimkan nya kepada Karin

"maaf kan aku !, aku tidak bermaksud apa apa kepada mu, aku lakukan semua ini hanya demi uang" ucapan itu keluar dari mulut lelaki tersebut sambil memandang wajah Kiara yang begitu polos dengan penuh rasa iba

tak lama setelah lelaki itu tidur disamping Kiara, nampak Kiara mulai bergerak dan menggeliat, nampak nya ia mulai tersadar dari pengaruh obat bius yang diberikan oleh Sisca, Kiara mulai membuka matanya dan memegang i kepala nya yang sedikit terasa berat, sambil ia meng ingat ingat apa yang sudah terjadi

"bukan nya aku tadi di cafe, sedang menunggu kak Revan, tapi kenapa aku sekarang ada disini ?, dimana aku ?" gerutu Kiara dalam hati sambil memandang i sekeliling nya dengan rasa kebingungan nya

tiba tiba ia merasa syok dan kaget saat dirinya melihat ada sosok lelaki yang tidur di sebelah dirinya, ia pun semakin histeris saat mendapati dirinya tanpa sehelai pakaian pun

ia duduk sambil mulai meneteskan air mata dengan menutup mulutnya dengan kedua tangannya, isak tangis nya pun semakin menjadi walaupun tanpa mengeluarkan suara, saat ia membayangkan apa yang akan dilakukan Revan saat mengetahui yang sudah terjadi dengan dirinya

"oh tidak !!!,,,,,tidak mungkin !!!!" ucapan dalam hatinya dengan menggeleng geleng kan kepalanya, sambil memungut pakaian nya yang tergeletak di lantai kamar, lalu memakainya dengan terus menetes kan air mata

Kiara pun lalu mengambil tas nya dan pergi meninggalkan kamar hotel itu dengan perasaan kacau sambil terus berurai air mata, saat ia mengambil ponsel yang ada di dalam tas nya dan membuka nya, ia di buat terkejut untuk yang kedua kalinya, rupanya banyak panggilan yang tak terjawab dari Revan, Dinda bahkan ibu mertua nya juga, perasaan nya semakin kacau saat ia membayang kan yang akan terjadi nantinya sambil terus berjalan dengan gontai dan gemetar

"aku akan telpon Dinda" gumam Kiara dalam hati nya sambil air matanya masih terus menetes di pipinya

tak berapa lama kemudian, panggilan ponsel nya sudah diterima oleh Dinda

"Ki !, kamu dimana ?, aku, kak Revan dan ibu mertua kamu bingung mencari mu" tanya Dinda dengan penuh kekhawatiran

tanpa jawaban apapun Kiara hanya terus terisak mendengar pertanyaan Dinda, dan Dinda mendengar jelas dari seberang telepon kalo sahabatnya itu sedang menangis

"kamu kenap Ki ?" Dinda makin khawatir dengan Kiara

"Din,,,,kamu bisa jemput aku sekarang gak ?" tanya Kiara dengan nada suara nya yang parau karna kebanyakan menangis

"iya aku akan jemput kamu sekarang, kamu kasih tau aku dimana posisi kamu sekarang, mumpung aku sekarang sedang di luar bersama kak Anton" jawab Dinda

Kiara segera mengakhiri panggilan telepon nya dan segera mengirim kan share lokasi ke ponsel Dinda, tak menunggu lama Dinda pun segera meluncur ke lokasi sesuai petunjuk di ponsel nya

tak butuh waktu lama, mobil yang dikendarai Dinda dan Anton sampai di halaman hotel tempat dimana Kiara berada, saat pertama tiba Dinda sempat bingung kenapa Kiara memberikan share lokasi hotel tersebut, dan dalam hatinya bertanya tanya, apa yang dilakukan Kiara di tempat itu, tapi semua hilang seketika saat ia melihat Kiara duduk di sebuah bangku di depan taman hotel

"Kiara....!!!" panggil Dinda sambil berjalan mendekati sahabatnya itu

"kamu kenapa Ki ?...." tanya Dinda sambil langsung memeluk Kiara yang terlihat begitu kusut dan berantakan , tapi Kiara tak memberikan sepatah jawaban pun, ia hanya menangis dalam pelukan Dinda

"apa yang terjadi dengan mu, Kiara ?" tanya Dinda semakin penasaran dengan sikap Kiara, namun lagi lagi Kiara hanya ter isak dalam pelukan Dinda

"antarkan aku pulang sekarang !" hanya itu kata kata yang keluar dari mulut Kiara, sedang kan Dinda hanya menoleh ke arah Anton yang berada di dalam mobil

"aku ingin ketemu kak Revan, sekarang" ucap Kiara lagi

dan Anton pun hanya memberikan isyarat anggukan kepala kepada Dinda, ia pun merasa sedih dan iba melihat keadaan Kiara yang begitu memperihatinkan

Dinda langsung memapah sababatnya untuk masuk ke dalam mobil, selama dalam perjalanan tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Kiara maupun Dinda, sedangkan Dinda tak kuasa melihat sahabatnya itu yang terus menangis dalam pelukan nya

Anton yang sesekali melihat ke arah Dinda dan Kiara dari spion depan, berpikir pasti sudah terjadi sesuatu dengan Kiara, dalam benak nya muncul teka teki, kira kira apa yang sudah terjadi dengan istri sahabatnya itu

sementara Kiara sendiri berpikir bahwa saat itu Revan sudah berada dirumah nya, dan sedang menunggu kedatangan nya, entah apa yang akan Revan lakukan saat mengetahui apa yang sudah terjadi dengan dirinya