webnovel

BAB 3 pendekatan dengan alasan berteman..

semenjak saat itu aku menjadi berasa punya teman dia juga sangat perhatian dengan aku aku yg merasa kan itu menjadi sedikit luluh oleh nya

deren hampir tiap Minggu akan selalu datang padaku untuk sekedar melihat keadaanku dan dia juga sudah akrab dengan keluarga dan sedikit yg membuat hatiku tergerak dia dari kecil sudah hidup hanya dengan neneknya karena orangtuanya cerai ibunya pergi memilih pergi meninggalkan nya yg masih kecil dengan ayahnya sedang ayahnya beberapa tahun setelah perceraianya memilih menikah lagi dengan seorang janda yg beranak satu hampir seusianya dan tentu saja deren sangat ta nyaman jika harus tinggal dengan ayahnya dia memilih tinggal dengan neneknya sampai sekarang

deren kalau main ke rumahku dia lebih sering bercanda dengan ponakan ku karena aku adalah seorang yg ta banyak bicara jadi aku hanya akan melihat apa yg ia lakukan saja dan deren pun ta keberatan karena dia paham betul dengan sikapku..

waktu demi waktu hari demi hari ku lalui ta terasa sudah 6 bulan sejak perkenalanku dengan nya..

aku ta menyangka. akan ada kisah dibalik semuanya.

...

malam hari deren datang aku kaget karena ta biasa dia datang malam hari dia biasanya datang pagi atau sore hari....

permisi..

aku hapal betul kalau itu suara deren yg sudah sering aku dengar belakangan ini...

aku membuka pintu dan mempersi lahkan dia masuk

eh kamu Yo masuk di luar dingin kataku...

dia melirik kearah orang tuaku yg saat itu sedang menonton TV disamping ponakanku yg sudah tertidur

malam Tante om...

sambil tersenyum dari luar dan ayah ibuku pun

balik menjawab dengan tersenyum

malam....

tapi deren menolaknya kali ini

aku mau diluar saja aku mau bicara dengan mu.

ehm ya udah bentar aku ambil baju anget dulu...

ayah dan ibuku pun melanjutkan menonton mereka memilih diam seperti nya sudah mengerti dengan ucapan deren

aku beranjak ke kamarku mengambil baju hangat dan keluar kembali menemui deren yg sudah duduk diteras dengan kakinya yg selonjoran...

hei... aku bersuara sambil menepuk pundaknya deren..

dan duduk disampingnya aku sudah terbiasa dengan ya aku sudah ta sungkan untuk duduk disampingnya bukan merasa nyaman tapi sudah merasa terbiasa saja..

ada apa der ga biasanya kamu Dateng malem...

mil boleh aku jujur padamu ..

boleh aja emang ada apa jangan buat hatiku risau der ..

ehm aku rindu sama kamu...

aku tertawa bisa aja kamu udah kaya orang yg udah pacaran aja kamu sering ngomong kaya gitu tapi iya sih aku juga kadang suka inget kalau kamu lagi bercanda ma si Ari yg sangat menghiburku...

aku ta bercanda milk bolehkah aku memegang tanganmu??

aku hanya mengangguk mengiyakan dalam benakku berpikir mungkin deren lagi banyak masalah sehingga ia bisa begitu...

dia tengah menggenggam satu tanganku dengan kedua tangannya dan meletakan nya diatas pahanya sambil kepalanya bersandar ke pundak ku...

untuk beberapa saat hening yg terasa aku memilih diam agar deren merasa tenang ....

milk seandainya ya ini seandainya sesuatu terjadi pada kita gimana??

sesuatu apa?

ga jelas amat sih ga biasanya kamu melow kan biasanya aku yg banyak diam der..

lupakan saja milk...

ehm kalau seseorang mengirim surat untuk nyatakan cinta nya menurut kamu gimana??

ehm...mungkin kalau kenanya keorang lain akan sangat terlihat kuno tapi kalau kenanya ke aku ya biasa aja .

ehmm...sambil mengangguk2kan kepalanya..

iya kalau mena ke oranglain kan sangat kuno karena semua orang sudah sangat terbiasa dengan gadget atau handphone tapi aku kan ga punya handphone jadi biasa2 ja.

ehm gitu ya ...

terus kalau ada yg ngatain cintanya dengan surat ke kamu kamu akan membalasnya ga?

ya tergantung kalau memang harus membalas ya aku balas...

ehm.....

malam ini aku merasa berbeda dengan diriku mil mungkin aku sudah ga bisa bertahan..

aku memiringkan wajahku untuk melihat wajah deren ...

ada apa sih dengan kamu malam ini....

entahlah

aku memindahkan tanganku dari gemgamanya ...dan membuka tangan ku membiarkan deren berada di dadaku dan mengelus Elus pundaknya aku gantikan tanganku yg tadi digemgam nya dengan tangan kiriku aku pikir dengan begitu bisa menenangkan deren yg lagi banyak masalah ...

beberapa saat kembali hening ta ada yg bicara sepatah pun...

sampai waktu menunjuk angka 9 malam...

deren bangkit ...

ehm mil maaf ya udah malem aku kelupaan ..

ia merogoh saku celananya dan memegang amplop kecil yg aku ta tau amplop apa...

aku harus pulang mil sambil memegang tanganku dan meletakan amplop itu ditanganku...

seraya berkata...

aku harap setelah ini kita masih berteman...

aku hanya terpaku ta mengerti sambil melihat deren yg beranjak pergi pikiranku melayang mungkinkah pertanyaan yg tadi ia ucapkan ada kaitannya atau apa...

deren berbalik badan

baca ya .... terus tidur

menggerakkan duatelapak tanganya disatu pipi..

sambil berjalan mundur menjauh dan kembali membelakangiku melanjutkan langkahnya...

aku yg terpaku tersadar bahwa deren sudah ta terlihat termakan gelapnya malam yg kebetulan malam itu rada mendung...

aku menggenggam surat itu dan masuk kedalam rumah dan melihat ayah ibu dan ponakanku sudah tertidur pulas aku mengunci semua pintu dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tangan dan kakiku sebelum tidur...

...

setelah berada dikamar aku sholat isya yg kebetulan belum aku lakukan setelah selesai aku membaringkan tubuhku di kasur untuk tidur tapi aku tersadar bahwa tadi deren memberi aku surat aku penasaran surat apa....