webnovel

BAB 25 awal dari trauma

satu dari rentetan kejadian dan mimpi2 yg aneh itu adalah tanda sesuatu menimpaku atau apa l aku ta tau semua yg terjadi dan mimpi2 itu adalah pertanda atau hanya kebetulan belaka saja.....

anakku sudah 3 tahun umurnya ...

ingat ketika diawal tadi yg menyebut Milka yg sering pegal2 di bagian lututnya itu semakin parah bahkan sudah ta tertahankan memutuskan untuk pergi ke tukang pijit agar sembuh.....

aku dipijat disana tapi sama ya ada yg berubah akhirnya kami pergi ke rumah orang tuaku barangkali aku bisa menyembuhkan penyakitmu...

aku dipijat dirumah ibuku iya rada mendingan dan memutuskan untuk kembali ketumah sederhanaku...

keadaanku normal2 saja disana dirasa ta ada yg salah tapi apa yg aku pikir itu salah semua belum terjadi dan disore ini aku membantu menyiapkan barang2 dagangan putra untuk esok karena putra sedang bekerja sampingan pergi jadi tukang ojeg....

aku sedang sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk berdagang besok agar ta terlambat dengan anaku yg rewel Hari ini entah ada apa sungguh perjuangan ibu yg sangat besar dalam berjuang ...

putra pulang aku menyiapkan kopi untuknya dan bergegas kembali mengerjakan semuanya sambil menggendong anaku karena aku mengerti sipat putra dia baru pulang cape pastinya akan sangat marah jika terus mendengar tangisan Ari yg sangat keras makanya aku menggendongnya agar ia tenang tapi betapa reportnya aku ....

mah aku mau BAB mah ...

ya sana ke kamar mandi yah....

Ari pergi ke kamar mandi sendiri...

aku tengah sibuk kali ini aku juga masak buat makan malam nanti kesana kemari tanganku bergerak .....

mah udah nih...

bentar mamah lagi masak tanggung...

aku melirik melihat putra yg sedang asyik tiduran sambil mengotak ngantuk ponsel nya senyam senyum sendiri ...

pah bisa tolong urus Ari ga atau selesain ini masih banyak

putra yg mendengar itu hanya melirik ke arahku dan kembali mengotak ngantuk ponsel nya dengan cuek aku rada sesek melihatnya tapi aku sudah biasa aku bangkit bergegas dengan menghentak2kan kakiku kasar karena kecewa pada putra yg seenaknya cuek padahal aku lagi sibuk beneran pekerjaan ku masih lama bahkan aku belum memandikan Ari dan aku juga belum mandi dan jemuran pun belum aku angkat .....

aku sampai dikamar mandi aku mengurus Ari

dan dasarnya aku melakukan semua itu dengan emosi sesaat sebelum aku mengikuti Ari dari kamar mandi

drek.....brak....aw....

aku terjatuh dengan posisi kaki kananku terlipat dan berbunyi seperti sesuatu yg patah disana

tolong aku pah sakit...

aku meringis kesakitan dengan mencoba bangkit tapi sakit di lututku ta mengijinkan aku untuk bangkit aku hanya duduk di lantai kamar mandi itu dengan kaki kanan yg terlipat dan kaki kanan terjulur aku bingung harus berbuat apa aku menyenderkan punggungku ke dinding aku hanya menangis sambil berharap putra akan mendengar tangisanku yg menahan sakit karena jarak ruang tengah dan kamar mandi sangat dekat dan luas rumah kami juga sangat kecil mana mungkin ta mendengar yg aku harapkan putra yg datang tapi malah Ari..

mamah kenapa.....

ucapnya sambil menangis dan mencoba mengangkat ku yg tentunya ta bisa karena anak kecil ....

tapi atas jeritan tangis Ari putra datang dan menemukanku yg tengah duduk sambilbercucuran air mata yg menahan rasa sakitku putra segera mengangkatku dan membopong ku ke kamar pelan2 aku berusaha mendapatkan kakiku dan rasanya sangat sakit.....

makanya hati2 kalau jalan masa kalah sama anak kecil imbuhnya seakan meledekku

aku hanya menunduk

ehm aku akan manggil tukang pijit dulu....

putra pergi meninggalkanku bersama Ari..

ta lama putra

aku mencoba menjulurkan kaki kananku dan sangat sakit hanya bisa setengah nya aku mengganjal kaki kananku dengan bantal baru bisa menjulur nyaman karena terganjal....

putra datang tanpa membawa tukang urut

maaf mil tukang urutnya ga ada lagi ke kebun besok aja ya ?

aku hanya mengangguk mengiyakan..

tapi kerjaan belum selesai pah dan Ari juga belum mandi...

diem aja dulu disana terpaksa putra menyelesaikan kerjaan yg belum selesai ..

dan besoknya aku akan dibawa tapi tetap saja tukang urutnya ga ada ..

aku berusaha mengerjakan kerjaan rumah tangga dengan merayap diantara dinding...

yg mudah saja aku mengerjakannya karena yg sulit apalagi berat aku ta bisa

dan hari ketiga kebetulan tukang urut ada aku jadi diurut tapi pijatan itu ta berarti apa2 aku ta merasakan apa2 memang Iyah aku bisa berdiri ta terlalu sakit tapi kakiku tetap ta bisa ditekuk dan ta bisa dilipat...

ehm harus apakah aku rumah pun sudah ta berbentuk saking berantakanya namanya juga laki2 apalagi putra dia ta pernah peduli akan kondisi rumah mau berantakan atau apa yg penting dia bisa makan saja...

sebenarnya putra juga kasian melihat kondisi Milka tapi mau diapakan lagi dia hanya laki2 yg ta bisa mengurus rumah ....

akhirnya aku memutuskan untuk membawa Milka kerumah ibunya agar bisa diobati disana sekalian ibu bisa mengurus nya ...