"Nggak enak banget pergi ke sekolah sendirian tanpa Enji, Riana dan Emily," gumam Adella saat dia berjalan kaki sendiri ke sekolah.
Sebenarnya Adella sudah memohon pada neneknya untuk mengizinkannya tidak sekolah hari ini. Sayangnya Nenek bersikeras menolak, nggak mempan dengan segala alasan dan bujuk rayu Adella.
"Pergi sajalah, lo yang bertugas memberi tahu guru dan kepala sekolah tentang apa yang terjadi pada Ray, Emily dan Riana," kata Enji ikut membujuk. Pagi itu Enji memang disuruh ayahnya untuk menjemput Bu Genti.
"Pak kepala sekolah kita itu killer, mukanya selalu masam nggak pernah tersenyum. Gue malas berurusan dengan dia," jawab Adella dengan wajah cemberut. Membayangkan ketemu dengan kepala sekolah yang memiliki kumis tebal itu sudah membuat Adella keder duluan. Walaupun sehari-hari senang membuat kelucuan di kelas, namun Adella nggak punya keberanian untuk berurusan dengan Pak Darman, kepala sekolah mereka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com