webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Realistic
Not enough ratings
279 Chs

Tetap Berbuat Baik

Tidur Rapli terusik karna sinar matahari yang mengenai wajahnya, tadi Rapli ikut tertidur setelah puas memandangi wajah Zee. Lama kelamaan Rapli ikut mengantuk dan akhirnya tidur dengan posisi duduk, karna ada pohon di belakang Rapli membuat Rapli tidak sulit untuk tidur dengan posisi duduk.

Rapli menatap kearah Zee, Zee masih tertidur. Rapli melihat jam tangannya. Sekarang sudah pukul 17.35 sebentar lagi magrib, tapi Zee belum bangun juga. Rapli mengusap keringat yang ada di pelipis Zee, kening Zee terasa dingin. Rapli memegang ke leher Zee serta tangan Zee juga ternyata suhu badan Zee dingin. Tadi suhu badan Zee agak panas, sekarang dingin. Membuat Rapli sedikit khawatir, Rapli menepuk-nepuk pipi Zee berniat membangunkan Zee. Zee mengejam-ngejamkan matanya, Zee belum terbangun sepenuhnya.

"Maaf Zee, gue bangunin lo. Soalnya gue khawatir, tadi badan lo agak panas sekarang dingin. Lo kenapa, lo sakit?"

Zee mengubah posisi duduknya, ia tersenyum kearah Rapli.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com