webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Realistic
Not enough ratings
279 Chs

Miss

"Papah gak mau tau, nanti malem kamu pijetin Papah. Kalo gak! Papah gak bakal kasih uang jajan," bisik Alka sambil menekan luka Rapli, Rapli meringis kesakitan berusaha supaya tidak teriak.

"Rapli kamu kenapa? Sakit banget ya?" tanya Bella khawatir.

Rapli hanya menganggukan kepalanya, ia tidak mau nanti salah ngomong dan membuat Alka marah. Resikonya uang jajannya, lagian Rapli gak habis pikir kepada Bella. Luka memar doang dibilang patah tulang.

***

Zee dengan Inah sedang membuat roti, Zee sangat senang karna bisa membuat roti sendiri dengan bantuan Inah. Dari dulu Zee ingin membuat roti sendiri, tetapi tidak kesampaian karna tidak ada yang mengajarinya. Dulu waktu Neneknya masih hidup Zee sering membuat roti bersama Neneknya dan sekarang Inah yang menggantikan posisi Neneknya.

Mereka berdua membuat roti, sesekali mereka bercanda gurau. Mereka sudah seperti Ibu dan anak.

"Ternyata Bi Inah jago ya bikin rotinya, gak bantet. Zee pernah buat sendiri tapi rotinya gak ngembang."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com