webnovel

Ketika Cintamu Bersemi di Bulan April

‘Jika perpisahan ini terasa menyakitkan, kuharap kita tidak pernah bertemu ....’ ‘Aku masih menggenggam butiran-butiran cinta yang pernah aku dapatkan ....’ ‘Kenangan pertamaku melihatmu di bawah pohon sakura, kini menyisakan rasa pilu’ ‘Kau adalah orang yang bisa mengubahku, jari jemariku selalu ingin menggenggam tanganmu, mendekapmu, dan meraih tubuhmu ....’ Dan hatiku ini .... Hanya selalu ada untukmu .... ******************** Seorang gadis bernama Kisaki yang pintar dan memiliki kepribadian sedikit tertutup sering dibully oleh teman-temannya di kelas. Suatu hari seorang murid pindahan dari Tokyo bernama Yoshimura berusaha menyelamatkan Kisaki dari pembulian tersebut. Tapi nahas, dia malah terluka parah yang membuatnya terbaring di rumah sakit. Kisaki merasa bersalah telah melibatkan Yoshimura di dalam permasalahan hidupnya. Namun, Yoshimura sendiri tidak keberatan karena dia tidak tega melihat seorang gadis dirisak di depan matanya, dia menolongnya berdasarkan inisiatif sendiri. Semenjak saat itu Kisaki tidak dibully lagi, Kisaki yang tahu kalau Yoshimura adalah orang yang nilainya di bawah rata-rata mencoba mengajarinya sebagai balas budi karena telah menolongnya waktu itu. Keduanya pun menjadi dekat dan saling mengenal satu sama lain. Kisaki menjadi tahu kalau Yoshimura yang mukanya pas-pasan yang pindah dari Tokyo ini mencoba menyembunyikan identitas yang sebenarnya sebagai keturunan Yakuza dan dia mencoba pergi jauh demi menjalani hidup yang damai. ‘Dia ternyata laki-laki yang buruk,’ awalnya Kisaki berpikir demikian, apa bagusnya dari orang yang menjadi Yakuza? Tentu saja, dia sanggup melindungi Kisaki dari berbagai hal apa pun. Tak peduli meski darah Yakuza mengalir dalam dirinya ... begitu saling pandang, hati mereka selalu berdetak kencang. Kisaki juga tidak bisa menolak keberadaan Yoshimura yang telah menjadi pahlawan dalam hidupnya. Apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama? “....” Catatan: Novel ini belum bisa dilanjutkan karena kesehatan Author semakin memburuk. Mohon doanya untuk kesembuhannya agar bisa melanjutkan ceritanya lagi, terima kasih.

ANABANTINGAN · Realistic
Not enough ratings
243 Chs

Di Sisi Lain Dia Telah Pergi

Sementara di Tokyo, di sekolah Yocchan ... guru kesehatan yang tadinya menjaga UKS panik begitu tahu Yocchan tidak ada di ruang UKS lagi. Tentu saja panik dan kaget histeris, sampai bertanya-tanya dalam dirinya ... anak yang merupakan keturunan Yakuza ini ada di mana? Apa tadinya dia hanya pura-pura sakit? Jendelanya juga terbuka.

Guru kesehatan segera berlari dan melapor kasus ini ke wali kelas dan kepala sekolah. Ketua kelas yang tadinya dipercaya menjadi saksi mata Yocchan menjelaskan kejadian sebelumnya sebelum Yocchan pergi dari UKS.

Wali kelasnya pun segera memberitahu kedua bodyguard yang menjaga Yocchan di luar sekolah tapi, dari tampangnya saja sudah jelas mereka berdua tidak tahu sekarang Yocchan ada di mana? Bahkan saat menghubungi ponselnya saja tidak terkoneksi.

"Jangan-jangan ... dia kabur dari sekolah?" kata ketua kelas yang menyatakan pendapatnya dengan wajah mencemaskan Yocchan itu sebagai teman sekelasnya.

"Coba telepon bos besar!" pinta salah satu bodyguard Yocchan. Dia mengira jikalau Yocchan kabur, pasti dia pulang ke rumah. Yocchan yang mereka kira adalah anak yang pemurung yang tidak mungkin pergi jauh dari kota ini.

Begitu menghubungi bos besar yang merupakan Ayah Yocchan ini.

"APAAAA!!?" suara dengan nada tinggi terdengar keras di telepon tampaknya pria yang menjadi bos besar ini langsung marah-marah mendengar Yocchan tidak ada di sekolah.

Ayah Yocchan merasa, anaknya pasti diculik oleh seseorang dari kelompok Yakuza lain. Padahal anak itu menjadi pewaris organisasinya nantinya ....

Beberapa menit kemudian, kedua bodyguard itu disuruh pulang.

Tentu saja Ayah Yocchan murka pada mereka berdua karena tidak becus menjaga anaknya. Tidak ada kata ampun! Mereka langsung dipecat di detik itu juga. Sementara istrinya langsung syok mendengar hal itu, dan dia pingsan di depan suaminya.

Ayanya Yocchan juga menyalahkan pihak sekolah yang tampaknya tidak bisa mendidik anak-anaknya dengan baik karena masih ada beberapa preman sekolah yang menyerang anaknya seperti yang dikatakan gadis yang merupakan teman sekelas Yocchan itu.

Gadis yang merupakan ketua kelas itu juga bertanya-tanya, di mana Yoshimura Kodame saat ini?

Yocchan memang tidak bersalah, dia tidak menyerang orang lain melainkan dia yang di serang, pihak sekolah tampaknya juga tidak begitu peduli dengan dirinya.

Beberapa menit kemudian, begitu istri dari Yoshihide Kodame alias ayah Yocchan ini tersadar, dia menangis dalam pelukan suaminya ... sungguh istri yang begitu manja tapi, dia tidak ingin anak yang menjadi pewaris organisasi keluarga Yakuza ini pergi begitu saja. Dia segera meminta suaminya untuk mencari Yocchan.

Tapi ....

Saat dia merasa, anaknya sudah tidak ada lagi di kota ini, dia mengira anaknya kabur ke luar kota. Yoshihide Kodame dan istrinya perlu mendinginkan kepala sejenak. Bisa jadi anaknya ini kabur karena keinginannya sendiri ....

'Apa aku kurang baik dalam mendidiknya?'

'Apa aku memiliki kesalahan fatal yang tidak bisa diperbaiki dengannya?'

'Apa selama ini yang kuberikan pada Yocchan kurang ya? Baik harta, tahta, maupun kasih sayang ....?'

'Yocchan, kenapa kau tidak memberitahu kami apa yang sebenarnya yang kamu inginkan?'

Yoshihide berkaca-kaca begitu meraih foto anaknya yang masih SD yang tersenyum riang masih imut-imutnya. Tentu saja membuat mereka semua yang ada di rumahnya itu sedih tanpa kehadiran Yocchan.

Yoshihide akhirnya mengurungkan pihak sekolah yang dirasa tidak becus itu untuk tidak melakukan pencarian. Biar dia yang mencari anaknya seorang diri.

"...."

Di mana kau, Yocchan?