Jadi kamu mengajakku kesini untuk menyogokku agar aku mau memujimu begitu ya? " tanya Nana sambil menunjuk kearah Jeha.
"Aku tidak perlu menyogokmu karena dari tatapanmu aku sudah tau kalau kamu memujiku" jawab Jeha dengan percaya diri sambil tersenyum jahil melirik Nana.
"Ya ampun kamu pede banget ya ha ha ha. " Jeha benar-benar sukses membuat Nana tertawa lepas tanpa beban.
Tiba-tiba Nana tidak sengaja melihat luka di tangan kiri Jeha.
Terang saja Nana langsung bereaksi dan panik. " Kenapa tanganmu bisa terluka? " Jeha melirik Nana setelah itu melihat tanganya yang masih menyisakan darah. " Ahhh ini cuman kena pisau dapur"
"Kamu bohong" Nana mulai curiga.
Melihat Nana mulai panik, Jeha mengulurkan lengan kemejanya untuk menutup tangannya yang terluka. " Jangan di fikirkan, besok juga akan sembuh"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com