webnovel

Kembali Ke Kelas Tiga

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Huo Hannian!

Wen Ruan memegang tangan pria itu dengan erat. Kukunya tertancap begitu kuat seolah-olah tertanam di kulit pria itu. Ia menangis hingga tenggorokannya terasa seperti terbakar. Rasanya tercekik dan kering.

"Huo Hannian, jangan mati untukku. Kamu tidak boleh melakukan ini untuk untukku!"

Tangan yang dipegang Wen Ruan dengan erat itu tiba-tiba ditarik ke belakang, dan dengan suaranya yang dingin ia berkata, "Gila."

Tiba-tiba Wen Ruan membuka matanya. Bulu matanya yang panjang tampak bergetar, dan air matanya terus mengalir tak terkendali dari sudut matanya.

Dari tatapan matanya, terlihat dengan jelas bahwa Wen Ruan sedang kebingungan, kemudian ia pun menoleh perlahan. Pemuda yang duduk di sebelahnya itu kini telah bangkit dan berjalan keluar kelas. Saat ini hanya bisa melihat sosok yang tinggi, kurus, dingin, dan arogan itu berjalan keluar kelas.

Ketika sosok pemuda itu menghilang dari pandangannya, perlahan Wen Ruan baru mengalihkan pandangannya ke arah yang lain. Ia seolah sedang memikirkan sesuatu, mata Wen Ruan yang masih masih terasa buram dan belum bisa melihat sekelilingnya dengan jelas itu kini mulai terbuka, ia tampak sangat terkejutan dan kebingungan!

"Kak Ruan, apa yang baru saja kamu impikan? Kenapa kamu memegang erat tangan musuhmu? Kamu juga mengatakan dia tidak layak mati untukmu?" Pemuda yang duduk di barisan depan dengan rambut halus dan kaos longgar itu kembali menatap Wen Ruan. Pemuda itu melihat bahwa mata Wen Ruan memerah dan bibirnya tampak sedikit bergetar. Ia sangat terkejut saat melihat penampilan Wen Ruan yang seperti ini, "Kak Ruan, apakah kamu baik-baik saja? Apa kamu sedang kerasukan hantu?"

Wen Ruan mengedipkan matanya beberapa kali dan merasa ragu, "Da Chuan?"

"Kak Ruan, kamu benar-benar tidak terlihat seperti biasanya. Jangan membuatku takut!"

Cahaya matahari keemasan bersinar masuk ke dalam ruang kelas melalui jendela kaca. Saat itu di dalam kelas ada seorang anak laki-laki dengan jerawat di wajahnya sedang menatap Wen Ruan...

Segala sesuatu di depan Wen Ruan terasa akrab namun juga terasa aneh, ia merasa ini adalah ingatannya bertahun-tahun yang lalu.

Wen Ruan mencubit dirinya sendiri di bawah meja. Saat merasakan rasa sakitnya, ia baru mengedipkan mata. Ia bingung antara ingin menangis atau tertawa, "Ini bukan mimpi!"

Wen Ruan kembali di kehidupan 20 September 2016.

Tahun ini, Wen Ruan masih berusia 18 tahun dan ia masih duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah atas.

Wen Ruan bangkit dan berdiri dari kursi, ia menatap kakinya yang putih dan ramping, lalu menyentuh wajahnya yang masih utuh. Setelah memastikan bahwa ini bukan mimpi, dan tidak ada lagi darah yang mengalir di tubuhnya seperti yang dilihatnya saat itu. Saat kembali ingat kejadian itu, jantung Wen Ruan langsung berdegup dengan kencang.

"Kak Ruan, teman sebangkumu pasti sedang merokok di luar. Wen Yin pergi memanggil Asisten Kepala Sekolah! Kali ini kamu pasti bisa mengusirnya dari kelas 3-10!"

Wen Ruan terkejut ketika ia mendengar Shen Chuan berkata seperti itu kepadanya.

Adegan ini sangat akrab… Batin Wen Ruan.

Huo Hannian dipindahkan ke Issa Noble College pada semester ini. Kedatangannya menjadi perbincangan seluruh warga sekolah.

Dengan wajah yang menakjubkan dan temperamen yang suram dan dingin, gelar sang pangeran sekolah yang semula dimiliki Huo Jingxiu berubah menjadi Huo Hannian.

Sedangkan Wen Ruan, dari awal sekolah menengah, ia adalah penggemar berat Huo Jingxiu. Siapa pun yang berani mengambil kehormatan Huo Jingxiu, Wen Ruan akan berusaha sekuat tenaga untuk menghabisi orang itu!

Pada saat ini, keluarga Wen masih merupakan keluarga besar yang terkenal di kota Yuncheng. Wen Ruan memiliki tubuh yang sangat mungil, ia terlihat menggemaskan dan lembut. Namun ia memiliki sifat yang sombong dan suka mendominasi. Ia adalah penyihir kecil yang terkenal dari Issa Noble College.

Sejak Huo Hannian memasuki kelas 3-10, Wen Ruan mengancam akan mengusirnya dan membuat Huo Hannian sadar bahwa pria itu yang mencuri kehormatan Huo Jingxiu.

Sebelum Asisten Kepala Sekolah memergoki Huo Hannian merokok hari ini, Wen Ruan telah melakukan banyak hal bodoh karena kebenciannya pada Huo Hannian!

"Kak Ruan, jangan khawatir. Asisten Kepala Sekolah paling tidak suka jika melihat ada murid yang merokok di lingkungan sekolah. Jika dia memergoki Huo Hannian..."

"Diam!" Wen Ruan menendang kursi hingga kursi tersebut terjatuh, kemudian kakinya yang putih itu melangkah keluar dan ia pun langsung berlari keluar kelas.

Meskipun Wen Ruan tidak tahu apa janjinya ketika Huo Hannian meninggal di kehidupan sebelumnya, dan membantunya membalaskan dendamnya, mengambil jasad dan pergi mati bersama. Ia sudah berhutang banyak pada Huo Hannian untuk tiga poin ini!

Seperti diberitakan dalam berita, Huo Hannian menderita depresi berat. Wen Ruan harus membantunya menemukan sumber penyakitnya dan menyelamatkannya dari jurang kematian!