Setelahnya Lizzy pergi meninggalkan Vendri dan Tia berdua. "Paman, di mana Ivana? Kenapa aku tak melihat dia?"
"Dia sedang bermain bersamanya di halaman belakang rumah. Kalau mau bertemu dengannya ayo ikut aku."
"Benarkah? Apa tak apa-apa?" tanya Tia merasa tak enak.
"Iya tak apa-apa," Tia pun lantas memasuki kediaman Pranaja. Sesekali dirinya berdecak kagum karena interior yang mewah berada dalam rumah itu. Sampailah mereka berada di halaman belakang.
Ivana dan Erik yang asyik bermain basket sampai tak merasakan kehadiran dua orang yang baru tiba. "Ayolah Ivana cetaklah gol." Ivana mendengus.
"Bagaimana bisa aku cetak gol, Kakak yang jadi lawanku." Erik tertawa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com