webnovel

Kerajaan Valerian

“Tapi dia pria yang baik,” dia membantah dan melihat matanya menyipit karena perkataannya. “Dan aku bisa saja seorang pria yang jahat,” dia memperingatkan, “Sampai kamu berada di bawah perlindunganku, aku harap kamu jaga sikapmu dan patuh akan perintahku. Jangan biarkan seorang pria manapun menciummu, Katherine. Kami tidak ingin kamu jatuh ke tangan yang salah seperti sebelumnya, jadi ikuti saja perkataanku.” “Aku bukan milikmu, jadi aku tidak harus mendengar perkataanmu,” dia keceplosan dan merasa wajahnya memerah karena malu untuk yang kedua kalinya di malam itu, “Maksudku, kamu tidak bisa.” “Dasar bandel,” dia bergumam sebelum tangannya bergerak dari pinggangnya ke punggungnya, menariknya mendekat dan berbisik, “Apa kamu ingin menjadi milikku?” Tahun 1834 Sebuah masa kegelapan dimana mahluk-mahluk bayangan turun ke tanah manusia yang damai dan secara perlahan menunjukkan keberadaan mereka. Waktu dimana kerajaan-kerajaan diatur oleh persekongkolan, penghianatan, dan kebencian manusia tetapi tidak sadar bahwa mereka hanyalah para wayang. Dalang-dalang asli yang berada di balik layar adalah para mahluk bayangan, yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan apapun yang ada di depan mereka. Apakah yang terjadi ketika seorang gadis kecil menarik perhatian salah satu Raja berdarah murni? Akankah dia selamat dari urusan politik antara kerajaan ketika ada seorang Raja tampan yang ikut serta, dan juga yang tidak bisa dilupakan adalah adanya hantu yang mengikutinya kembali ke rumah.

ash_knight17 · Fantasy
Not enough ratings
125 Chs

Mengenang – Bagian 2

Editor: AL_Squad

Malphus kemudian bertanya, "Apa kau baik-baik saja?" dia menggigit bibirnya merasa bahwa bibirnya masih gemetar dan akhirnya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Kemarilah, Katie," Malphus melambaikan tangannya melalui jarak antara jeruji..

Penjara itu tidaklah besar dan dengan rantai yang pendek di kakinya dia masih bisa merangkak mendekati Malphus. Ketika dia meletakan tangannya ke atas tangan Malphus dai merasa pria itu meremasnya dengan lembut.

"Maaf atas kehilanganmu. Jika kau ingin menangis kau bisa, nona kecil," Malphus bicara dengan begitu lemah lembut membuatnya tecekat tetapi dia menggelengkan kepalanya dengan keras kepala., "Kita semua akan meninggalkan tempat ini. Kita tidak membawa apa-apa, kita tidak mengambil apa-apa. Pikirkan seperti ini…waktunya telah dituliskan sebelum kelahiran dan akan diambil juga."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com