webnovel

Kerajaan Valerian

“Tapi dia pria yang baik,” dia membantah dan melihat matanya menyipit karena perkataannya. “Dan aku bisa saja seorang pria yang jahat,” dia memperingatkan, “Sampai kamu berada di bawah perlindunganku, aku harap kamu jaga sikapmu dan patuh akan perintahku. Jangan biarkan seorang pria manapun menciummu, Katherine. Kami tidak ingin kamu jatuh ke tangan yang salah seperti sebelumnya, jadi ikuti saja perkataanku.” “Aku bukan milikmu, jadi aku tidak harus mendengar perkataanmu,” dia keceplosan dan merasa wajahnya memerah karena malu untuk yang kedua kalinya di malam itu, “Maksudku, kamu tidak bisa.” “Dasar bandel,” dia bergumam sebelum tangannya bergerak dari pinggangnya ke punggungnya, menariknya mendekat dan berbisik, “Apa kamu ingin menjadi milikku?” Tahun 1834 Sebuah masa kegelapan dimana mahluk-mahluk bayangan turun ke tanah manusia yang damai dan secara perlahan menunjukkan keberadaan mereka. Waktu dimana kerajaan-kerajaan diatur oleh persekongkolan, penghianatan, dan kebencian manusia tetapi tidak sadar bahwa mereka hanyalah para wayang. Dalang-dalang asli yang berada di balik layar adalah para mahluk bayangan, yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan apapun yang ada di depan mereka. Apakah yang terjadi ketika seorang gadis kecil menarik perhatian salah satu Raja berdarah murni? Akankah dia selamat dari urusan politik antara kerajaan ketika ada seorang Raja tampan yang ikut serta, dan juga yang tidak bisa dilupakan adalah adanya hantu yang mengikutinya kembali ke rumah.

ash_knight17 · Fantasy
Not enough ratings
125 Chs

Mata Berwarna Hijau - Bagian 5

Editor: AL_Squad

Dia tidak mendengarkan apa yang teman-temannya katakan karena dia sibuk dengan pemikirannya sendiri dan saat dia tersadar dia mendengar Nona Caroline menceritakan salah satu ceritanya.

"…dan ketika wanita ini yang telah aku percayai selama bertahun-tahun mencoba untuk menikam ayahku! Wanita itu terlalu berani!"

"Kau tidak bisa menyalahkan wanita itu karena mencoba untuk menikamnya ketika dia pantas untuk ditikam," Quill bergumam di bawah nafasnya.

"Dan apa yang terjadi?" Elliot bertanya dengan geli.

"Ayah melemparkannya ke rumah pelacuran. Hukuman yang tepat," dia mendengus.

"Seorang pelayan harus diperlakukan sebagai pelayan untuk menunjukan tempat mereka berasal, selain itu, mereka akan salah paham," Dia mendengar perkataan Raja Alexander.

Mendengarkan kata-katanya menyayat hatinya. Untuk beberapa alasan dia merasa perkataannya ditujukan kepadanya dan kata-kata itu menyakitkan.