webnovel

Keperawanan Sari Terenggut

ADA BEBERAPA BAB YANG MENGANDUNG ADEGAN DEWASA 21+ Dia Sari, gadis kelas 3 SMA yg biasa saja,  wajahnya tak begitu cantik namun tak begitu terlihat jelek, hanya saja dia belum pandai bergaya juga belum lihai membuat dirinya terlihat menarik, Sari aslinya memiliki warna kulit kuning langsat, itu semua karena ia selalu berjalan kaki, jika hendak pergi dan pulang sekolah,  sehingga kulit gadis itu menjadi berwarna kecoklatan. Ia merupakan anak yang agak pendiam, sedikit pemalu,  kalo kata anak jaman sekarang disebut minderan. Abra, lelaki tampan dan keren, yang memiliki badan yang tegap, dada bidang penampilannya bisa membuat wanita berdecak kagum saat melihatnya, Sari menyukai Abra sejak pertama melihatnya, namun Sari sempat kecewa saat Abra bermesraan dengan temannya sendiri. meskipun Sari sudah berubah menjadi gadis Kota yang menarik, namun kepolosannya tak bisa hilang begitu saja, hingga membuat ia sangat mudah percaya akan mulut manis pria, karena kebodohannya ia rela kehilangan harta yang paling berharga pada dirinya, yang harusnya ia jaga hingga tiba waktunya nanti. siapakah lelaki yang merenggut keperawanan Sari?.. apa dia memang lelaki yang benar-benar tulus mencintai sari dan akan membahagiakannya. Atau dia lelaki yang membuka pintu penderitaan untuk Sari menghadapi hidup yang kejam ini. inilah perjuangan hidup Sari yang harus menghadapi kenyataan akibat kebodohannya sendiri.

Buwa_hebat20 · Urban
Not enough ratings
268 Chs

Terbayang Lagi

"Sari, mau ke mana lo?" tanya Wati yang tahu kalau Sari terlihat buru-buru.

"Gue mau ke rumah pak Erlan."

"Ngapain malam-malam ke sana?"tanya Wati sedikit heran.

"Barusan ditelpon sama bi Inem, suruh nemenin Dion."

"Nemenin Dion?, bukannya si Dion punya pengasuh?" tanya Wati lagi.

"Iya, pengasuhnya Dion izin pulang kampung, orangtuanya sakit, jadi si Dion nggak ada yang nemenin."

"Kan ada ayahnya, masa ayahnya nggak mau nemenin si Dion, ayah macam apa itu!" cetus Wati.

"Sstt!  jangan ngomong sembarangan kalau nggak tahu, pak Erlan tuh lagi sakit dan sudah dua hari, makanya kasihan si Dion nggak ada yang nemenin."

"Ups, sorry..  sorry..  gue nggak tahu, gue kira nggak mau nemenin anaknya."

"Untung cuma gue yang dengar."

"Jadi lo kesana naik apa?' tanya Wati lagi.

"gue mau ke sana jalan kaki aja, nggak terlalu jauh juga kok."

"Naik ojek online aja lah, ngapain lo jalan kaki malam-malam gini!"

"Oh iya lupa gue, ya udah gua order dulu."

"Jadi lo mau tidur disana malam ini?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com