webnovel

Pendekatan

Sansa terbengong mengahadap langit langit plafon kamarnya. Dengan sontak dia langsung mengambil hpnya untuk menelp bani. Di sela sela mau menlp bani, notifikasi dari ig mncul.

'kenapa sih cowok ini slalu menghubungiku' sansa menghiraukan pesan dari erick. Dan langsung memencet panggilan menghubungi bani.

📞 "kamu dimana?" tanya sansa cepat

"baru aja sampai" jawab bani

📞 "kok baru smpe rumah? Habis mampir dari mana? Tanya sansa dengan nada marah

" tadi pas di jalan pulang, bunda nitip sate. Makanya aku agak lama nyampe rumah" terang bani ke sansa.

Padahal mereka berdua baru aja berpisah, sahut bani dalam hati. Bani merasa aneh, akhir akhir ini Sansa sperti posesif ke dirinya. 'Jangan jangan ni anak mau minta di lamar setelah lulus nanti'. Krena tingkah laku sansa yang agak berubah.

"kamu istrahat gih, jangan main hp lagi. Pokoknya lngsung tdur awas aja kedapatan main hp" ujar bani sambil mau mnutup telp

📞"hmm iyaiya, kamu juga istrahat, bilang sam...aa". bani langsung mematikan telp,

Tuhkan kebiasaan ni anak, langsung main tutup telp aja.

Pdahal aku mau bilang makasih sama bundanya, atas hadiah yang diberikan.

"bun aku pulang" sambil mengetok pintu. Bii ijah membukakan pintu. Bani menanyakan keberadaan bundanya sama bii ijah.

"mungkin udah tidur" jawab bii ijah. Bani langsung meyodorkan sebuah bungkusan sate ke bii ijah. Dari pada basi mending ini buat bii ijah. Bi ijah langsung mengmbil sate yang di berikan dan mengucapkan terima kasih.

Bani mengecek bundanya yang sudah tertidur lelap dan langsung meyelimuti badan bundanya yang terlihat kedinginan.

'Good night bun' Ucap bani dalam batin.

Bani langsung naik ke lt2 menuju kamarnya. Dan berpesan ke bii ijah untuk membangunkan dia besok pagi agar gak telat ke sekolah.. Bani langsung menyetel alarm lebih awal dari yang kemarin.

⏰Driingg... (suara jam weker) belum saatnya kamu bunyi kenpa udah bunyi sihh, bani berusaha menutup kepalanya dengan bantal. Dan disusul dengan ketukan pintu oleh bii ijah untuk membangunkanya. Iya bii bentar lagi, sahut bani dengan setengah nyawa. Bangun mas bani kasian loh Jamnya udah teriak dari tadi sambung bii ijah.

Bani langsung bergegas bangun, dan masih terpaku diatas tempat tidur sambil mengumpulkan setengah nyawa lagi. Dia langsung meberhentikan jam weker yang bising itu dan melihat masih pukul 05:59.

Masih terlalu pagi untuk mandi sambil berbicara sendiri. Gak, hari ini aku gak boleh telat. Smbil berjalan ke kamar mandi.

Bunda dan bii ijah lagi sibuk untuk meyiapkan makanan untuk pagi itu sambil menunggu bani keluar dari kamarnya.

"bii..." teriak bunda dari meja makan, ibunya menyuruh bii ijah untuk memanaskan mobilnya bani agar bani gak terlalu terburu buru sepeeti kemarin. Gak lama Kemudian bani keluar dari kamarnya dengan baju masih berantakan dan langsung menuju meja makan.

"semalam pulang jam brapa?" tanya bunda sambil mengoleskan selai roti.

"hampir jam 12 bun" jawab bani. Padahal semalaman bundanya menunggu pesanan sate yang di titipkan pada saat dia di jalan pulang.

Dia langsung bergegas menyantap 2 buah roti seperti orang kelaparan. 'pelan pelan, nanti kamu keselek' kata bunda sambil menyodorkan susu ke bani.

Bani dengan cepat menghabiskan sarapannya dan langsung bergegas pergi. Bani hampir lupa sebelum pergi ada hal yang sakral yang harus dia lakukan. Dengan cepat dia membalikan badanya langsung mencium kening budanyaa dan bergegas pergi kearah garasi

"hati-hati, jangan ngebut ke sekolah" teriak bundanya

Sesampainya di sekitar sekolah bani melihat sansa yang barusan turun dari mobil ayahnya. Bani langsung cepat cepat memakirkan mobilnya di bahu jalan depan sekolah. Dan langsung menyusul sansa ke pintu gerbang.

Dari kejauhan bani melihat sansa yang sedang berjalan dengan cowok yang tampak asing oleh bani

Itu siapa, yang lagi jalan bareng sansa. Orang itu nampak asing, aku belum pernah melihat cowok itu. Ujar bani dalam hati.

Bani langsung menghampiri sansa

"good morning babe" kata bani tampa memperdulikan cowok yang di samping sansa.

"hey babe, morning" jawab sansa. Babe ini teman kamu kan sambil menunjuk ke arah org tersebut.

Dengan gerakan slomo bani melihat orang yang di tnjuk sansa.

Erick?! Kamu ngapain disni? Kamu pindah disini? Kamu pindah kesekolah ku? Beribu tanya bani ke erick.

"iya, ini hari pertama aku masuk, sebenarnya dari kemarin aku harus masuk, hnya kmarin aku telat ya gak jadi deh" jawab erick

"akhirnya kita satu sekolah bareng lagi, jangan jangan kt sekelas lagi" kata bani sambil menggandeng bahunya erick

"Aku kelas 3 ipa 2" . Jawab erick singkat

Dengan kaget sansa "hah ipa 2? Ipa 2? Brarti sekelas sama aku dong.. Kok bisa yaa dia sekelas sama aku. Bisaa mati akuu klo sekelas sama diaa. Sansa langsung berjalan cepat meninggalkan erick dan bani.

" yah berarti kita gak sekelas dong, dari jurusan aja udah bedaa" kata bani dengan pasra.

Mereka berdua berpisah pas di tngga sekolah, karena kelas ips berada di lt2 sedangkan ipa berada di lt1.

Sansa berharap si anak pindahan itu gak sekelas sama dia.

Tiba tiba guru masuk. Siswa yang lalu lalang di dalam kelas langsung munuju bangku mereka.

Anak anak kita kedatangan siswa baru. Wali kelas mempersilahkan erick masuk. Sudah kuduga ternyata kita sekelas. Sansa langsung membenturkan kepalanya di meja.

Waw ganteng banget, putih, tinggi. bisik-bisik siswi yang berada di dalam kelas. Pasti dia pemain basket ujar salah satu seorang siswi.

Erick langsung memperkenalkan identitasnya. Setelah memperkenalkan diri, beberapa siswi menyodorkan bangku untuk duduk di sebelah mereka. Tapi erick melihat di seblah bangku sansa terlihat kosong.. Buu, aku bisa duduk di samping cewek itu? Dengan menunjuk ke arah sansa... Yaa silahkan, ujar ibu guru.. "Whattt?! Mampus akuu.. Emang gak ada bangku yang kosong apaa" .. Sahut sansa dalam hati

Wali kelas langsung mepersilahkan erick duduk. Dan langsung keluar menju dewan guru.

Erick langsung menuju ke bangku yang ada di sebelah sansa.

"Ehh kita sekelas, mohon bantuanya yaa" kata erick dengan basa basinya. Sansa hanya diam tidak menanggapi perkataanya erick.

Erick berusaha mengajak sansa untuk mengobrol, mumpung kt sekelas nih, apa salahnya kan aku ingin mengenali kamu lebih dalam"kata erick...

"Tanya sama bani, kalau mau tau tentang aku" jawab sansa dengan jutek.

"yaa kann masa tanya sama orang lain, mendingan sama orang nya langsung" kata erick dengan bercanda.

Kamu disini mau belajar apa mau kenalan sihh, bentak sansa. Erick langsung kaget dengan reaksi sansa. semua siswa langsung tertuju ke arah sansa dan erick... Suasana kelas langsung tegang. "Calm down, Calm down" kata erick sambil menurunkan tanganya keatas kebawah

Dengan berbisik erick, Aku ingin belajar, sambil kenalan lebih dalam tentang kamu.. Eetts jangan teriak lagi sambil mengisyaratkan tangan kearah sansa.

Sansa langsung menatap erick dengan tajam, untung aja dia sahabat pacarnya. ingin rasanya ku mencabik cabik mukanya yang sok kegantengan itu.

Jam pertama dimulai dengan pelajaran fisika.

Sansa masih saja diam, dia merasa bersalah kepada erick, tidak seharusnya dia membentak erick seperti itu. Padahal erick hanya bermaksud untuk berteman.